Republik Ceko Usir Diplomat Rusia dari Negaranya

18 staf kedutaan diharuskan pergi dalam waktu 48 jam

Praha, IDN Times - Perdana Menteri Republik Ceko yang bernama Andrej Babis pada hari Sabtu (17/4) mengatakan bahwa mereka mengusir diplomat Rusia dari negaranya. Pengusiran diplomat itu dilakukan karena Republik Ceko menuduh bahwa intelijen Rusia terlibat dalam sebuah ledakan yang terjadi pada tahun 2014 lalu. 

Pada Oktober 2014, sebuah gudang amunisi yang berada di kota Vrbetice, sekitar 330 kilometer sebelah tenggara ibukota Praha meledak. Dua karyawan dari sebuah perusahaan swasta yang menyewa tempat tersebut dari fasilitas militer menjadi korban tewas dalam insiden.

1. Diplomat Rusia yang diusir dari Ceko sebanyak 18 orang

Ledakan pada tahun 2014 lalu telah menjadi salah satu kasus yang diselidiki oleh otoritas berwenang Republik Ceko. Penyelidikan juga melibatkan dinas intelijen. Dalam proses penyelidikan yang dilakukan, mereka dikabarkan menemukan bukti mendasar keterlibatan pejabat intelijen Rusia.

Melansir dari laman Deutsche Welle, PM Andrej Babis tidak merinci bukti-bukti mendasar keterlibatan pejabat diplomat Rusia. Namun ia mengatakan bahwa "Republik Ceko adalah negara berdaulat dan harus bereaksi (secara) memadai terhadap temuan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu."

Media Tass yang didukung oleh pemerintah Rusia juga mewartakan hal tersebut. Dalam berita dari laman Tass, pengusiran diplomat Rusia diumumkan oleh Jan Hamacek yang menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Pertama, Menteri Dalam Negeri Jan Hamacek sekaligus Penjabat Menteri Luar Negeri.

Dalam sebuah konferensi Pers pada hari Sabtu, Hamacek mengatakan "saya memutuskan untuk mengeluarkan semua karyawan kedutaan Rusia di Praha yang telah diidentifikasi dengan jelas oleh layanan khusus kami sebagai petugas badan intelijen Rusia SVR dan GRU. Dalam waktu 48 jam, 18 anggota staf Kedutaan Rusia harus meninggalkan Republik Ceko."

2. Klaim Praha dianggap tidak masuk akal oleh pejabat Rusia

Republik Ceko Usir Diplomat Rusia dari NegaranyaVladimir Dzhabarov, pejabat tinggi Rusia (Twitter.com/EHA News)

Pengumuman pengusiran yang dilakukan oleh Praha terhadap belasan diplomat Rusia karena tuduhan terlibat dalam ledakan gudang amunisi segera ditanggapi secara terpisah oleh Vladimir Dzhabarov, Wakil Ketua Komite Dewan Federasi Urusan Luar Negeri Rusia.

Menurut kantor berita Reuters, Dzabarov mengatakan bahwa klaim Praha tersebut tidak masuk akal dan tanggapan Rusia harus proporsional.

Polisi Republik Ceko mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka saat ini sedang mencari dua pria yang membawa berbagai paspor. Mereka mencurigai dua orang tersebut termasuk membawa paspor Rusia atas nama Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov. Nama-nama itu diyakini sebagai nama alias atau nama samaran.

Baca Juga: Polisi Ceko Cari 2 Pelaku Ledakan Tahun 2014 Lalu

3. Babak baru ketegangan Rusia-NATO

Pengusiran yang dilakukan oleh pemerintah Republik Ceko terhadap diplomat Rusia menjadi babak baru ketegangan antara Rusia dengan NATO. Pada hari Kamis (15/4), tetangga Ceko yakni Polandia, juga melakukan pengusiran terhadap tiga diplomat Rusia. Warsawa melakukan itu sebagai solidaritas dengan AS yang baru saja mengusir 10 diplomat Rusia.

Republik Ceko tahun lalu juga sudah melakukan pengusiran terhadap diplomat Rusia. Diberitakan dari The Guardian, dua diplomat Rusia dituduh terlibat dalam perencanaan aksi peracunan terhadap walikota Praha, Zdenek Hrib.

Pada Juni 2020, PM Andrej Babis mengatakan bahwa "kami tertarik untuk memiliki hubungan baik dengan semua negara, tetapi kami adalah negara berdaulat dan tindakan semacam itu tidak dapat diterima di wilayah kami."

Kedutaan Rusia saat itu menilai bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah Republik Ceko terhadap diplomatnya adalah "provokasi palsu" dan meminta Moskow membalas dengan mengusir diplomat Ceko dari Rusia.

Baca Juga: Rusia Kirim Dua Kapal Perang ke Laut Hitam

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya