7 Persiapan Kemenhub Antisipasi Pemudik Jelang Nataru 2022-2023

Pelayanan moda transportasi yang aman dan nyaman

Jakarta, IDN Times - Dua lampu kuning telah dinyalakan sebagai tanda peringatan kesiapan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, mengantisipasi melonjaknya mobilitas masyarakat menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru 2022-2023).

Peringatan pertama, berasal dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan akan banyak terjadi bencana alam antara November 2022 hingga Februari 2023 berupa gunung meletus, gempa banjir, longsor, hingga tsunami. Hal ini dapat menjadi ancaman mobilitas masyarakat dalam mengisi liburan Nataru.

Peringatan kedua, berdasarkan pantauan Satgas Pengendalian COVID-19 selama November hingga Desember 2022, mencatatkan peningkatan jumlah kasus baru Virus SARS-Cov 2 Sub Varian baru Omicron XBB di Indonesia. Berdasarkan data Satgas COVID-19, pada 1 November hingga Desember 2022, tercatat jumlah kasus baru di bawah 10 ribu orang atau kasus per hari dan jumlah kasus kematian yang cukup rendah sebesar 0,02 persen.

Dilansir dari laman resmi Kemenhub, keberadaan COVID-19 Sub Varian Omicron XBB tetap dianggap berbahaya bagi masyarakat usia lanjut dan penderita penyakit komorbid, sehingga pemerintah dan Satgas tetap memberlakukan prokes 3M dan wajib vaksin booster pertama dan kedua bagi masyarakat.

Baca Juga: Daftar 10 Ruas Tol Baru yang Bisa Dilewati saat Nataru

1. Mempertimbangkan persyaratan utama pemudik dalam bertransportasi

7 Persiapan Kemenhub Antisipasi Pemudik Jelang Nataru 2022-2023Menjelang arus mudik libur Natal dan Tahun Baru, para awak bus di Terminal Besar Kota Tegal, diperiksa kesehatannya, Selasa (17/12) siang. IDN Times/Haikal Adithya

Berdasarkan dua peringatan di atas, menjadi catatan penting bagi Kemenhub dalam pengaturan perjalanan orang di dalam atau luar negeri selama musim liburan Nataru 2022-2023, dengan mempertimbangkan faktor keselamatan dan persyaratan utama bertransportasi melalui darat, udara, dan laut bagi para pemudik.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyampaikan selain keselamatan dalam perjalanan hingga ke tempat tujuan, pemerintah siap beri pelayanan moda transportasi meliputi rasa aman, nyaman dan tepat waktu agar tidak terkena kemacetan. Kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan saat libur Natal 24-25 Desember 2022 dan Tahun Baru 31 Desember 2022  hingga 1 Januari 2023.

Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kemenhub, memperkirakan pergerakan mobilitas masyarakat pada Nataru 2022-2023 sebanyak 22,4 persen setara dengan 60,6 juta orang, di antaranya sekitar 12,3 persen atau 7,5 juta orang di Jabodetabek.

2. Mengantisipasi lonjakan masyarakat mudik dan libur Nataru 2022-2023

7 Persiapan Kemenhub Antisipasi Pemudik Jelang Nataru 2022-2023Ilustrasi mudik (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Menhub juga mengajak para stakeholder di sektor transportasi untuk mengantisipasi lonjakan masyarakat jelang nataru. Kemenhub, Polri dan TNI untuk saling bahu-membahu mempersiapkan pengaturan mobilitas masyarakat yang menggunakan moda transportasi darat, laut, dan udara.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat), Hendro Sugianto, mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan sejak jauh hari sebelum nataru. Persiapan meliputi pengecekan sejumlah terminal utama, di antaranya Terminal Tipe A Harjamukti Cirebon, Terminal Tipe A Tegal, Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto, dan Terminal Tipe A Bobotsari Purbalingga yang berpotensi mengalami peningkatan jumlah penumpang saat liburan nataru 2022-2023.

“Masyarakat yang akan memanfaatkan fasilitas terminal dan menggunakan angkutan umum untuk perjalanan luar kota dengan bus AKAP, pemerintah sudah menyiapkan,” ujar Dirjen Hendro.

Hendro juga mengimbau kepada perusahaan otobus (PO) agar mempersiapkan armada mereka, mulai dari armada bus AKAP hingga pengemudi untuk selalu siap melayani perjalanan masyarakat secara maksimal dan memadai.

3. Koordinasi dan kolaborasi Kemenhub dengan stakeholder mengatasi daerah rawan kemacetan

7 Persiapan Kemenhub Antisipasi Pemudik Jelang Nataru 2022-2023Ilustrasi arus mudik di jalan tol (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Sementara, Badan Pengelola Trasnportasi Darat (BPTD) Kemenhub melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, untuk terus pengaturan arus kendaraan di sekitar daerah rawan kemacetan.

“Pengamanan dan pengaturan arus kendaraan bisa dilaksanakan dengan melakukan pembatasan waktu atau rekayasa lalu lintas,” ujar Kepala BPTD Wilayah IX Jawa Barat, Denny Michels, dikutip dari laman Kemenhub.

Kepala BPTD memprediksi mobilitas masyarakat yang akan mudik akan melonjak pada saat liburan panjang pada Jumat, Sabtu dan Minggu atau pada 23 hingga 24 Desember 2022 dan arus balik pada  26 hingga 27 Desember 2022, serta pada 31 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.

Denny menjelaskan liburan panjang kerap terjadi kemacetan di jalur Pantura sebagai jalur alternatif yang diminati masyarakat dalam melakukan perjalanan luar kota.

4. Masyarakat diimbau mencari waktu lengang bagi pemudik yang melalui jalur Pantura

7 Persiapan Kemenhub Antisipasi Pemudik Jelang Nataru 2022-2023ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan melalui jalur Pantura diimbau agar menghindari atau mencari waktu lengang dari lima daerah rawan kemacetan, di antaranya Simpang Susun Cileunyi, Cagak Nagreg, Limbangan Simpang Tiga Melangbong, dan Garut hingga Jalan ke Lingkar Gentong.

“Pemicu kemacetan adanya terminal bayangan, penyempitan jalur atau bottle neck hingga penumpukan kendaraan,” ujar Denny.

Denny juga mengingatkan kepada mereka yang akan melakukan perjalanan agar mematuhi peringatan BMKG untuk tidak berlibur ke kota atau daerah yang terdampak bencana alam, agar liburan nataru dapat berjalan lancar, aman, nyaman dan selamat sampai tujuan.

Dalam pelayanannnya, BPTD, kepolisian dan pemerintah daerah diharapkan agar membangun Pos Layanan Terpadu di beberapa titik, dan mempersiapkan lokasi jembatan timbang (UPPKB) menjadi rest area, sebagai fasilitas istirahat bagi pemudik yang melakukan perjalanan panjang dan melelahkan.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang Jelang Nataru, Begini Strategi ASDP

5. Memantau 11 lintasan besar angkutan penyeberangan

7 Persiapan Kemenhub Antisipasi Pemudik Jelang Nataru 2022-2023Ilustrasi penumpang di Kapal Laut. IDN Times/Hisyam Keleten Kelin

Selain BPTD Kemenhub, Direktorat Trasnportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan (TSDP) Kemenhub, ikut aktif mengantisipasi puncak arus mudik liburan nataru 2022.

Dirut TSDP Kemenhub, Junaidi, menjelaskan pihaknya akan terus memantau 11 lintasan besar angkutan penyeberangan musim liburan akhir tahun yang meliputi Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Sibolga-Nias, Ajibata-Ambarita, Tanjung Api-api-Tanjung Kelian, Bajoe-Kolaka, Bitung-Ternate, Hunimua-Waipirit, dan Kupang-Rote.

Kemenhub memperkirakan jumlah penumpang mencapai 3,08 juta orang, 157 ribu kendaraan roda dua, 593 ribu kendaraan roda empat. Mendekati jumlah penumpang pada 2019 sebelum pandemik COVID-19 sebanyak 3,36 juta orang, 221 ribu kendaraan roda dua dan 554 ribu kendaraan roda empat.

“Pemantauan itu mencakup pemantauan kelancaran arus penyeberangan orang dan kendaraan terkait dengan kondisi cuaca yang terjadi pada lintasan besar angkutan penyeberangan dengan mengutamakan faktor keselamatan,” ungkap Junaidi.

6. Peningkatan koordinasi sektor angkutan laut Kemenhub dengan stakeholder

7 Persiapan Kemenhub Antisipasi Pemudik Jelang Nataru 2022-2023Aktivitas mudik Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah di Pelabuhan Bakauheni. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Sedangkan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) mengantisipasi lonjakan pemudik dengan meningkatkan koordinasi bersama stakeholder di sektor angkutan laut, dalam upaya kesiapan terminal penumpang dalam menjaga keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran debarkasi serta embarkasi para penumpang.

"Kami intruksikan jajaran Ditjen Hubla untuk berkoordinasi dengan stakeholder yaitu Satuan Tugas COVID-19, pemerintah daerah, TNI/Polri, operator terminal, operator kapal, bea cukai, karantina, kantor kesehatan pelabuhan dan instansi terkait guna kelancaran Angkutan Laut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023," kata Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha.

7. Sosialisasi peraturan, kebijakan dan perubahan terkait pencegahan COVID-19

7 Persiapan Kemenhub Antisipasi Pemudik Jelang Nataru 2022-2023Pelabuhan Panjang terpantau sepi aktivitas mudik di H+6 Lebaran 2022/1443 Hijriah. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Ditjen Arif menginstruksikan kepada jajarannya untuk melakukan sosialisasi segala peraturan, kebijakan dan perubahan terkait pencegahan penyebaran COVID-19 kepada masyarakat yang menggunakan transportasi laut jelang nataru 2022-2023.

"Agar masyarakat tidak bingung apa saja yang harus mereka lakukan dan siapkan untuk menggunakan transportasi laut nantinya, saya juga meminta staf di jajaran Ditjen Hubla untuk melakukan pemasangan banner dan spanduk yang berisikan informasi tentang kebijaksanaan pelaksanaan Angkutan Laut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023," jelas dia.

Selain itu, Arif menginstruksikan pada Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut untuk menyiagakan beberapa kapal perintis di daerah yang berpotensi terjadi lonjakan dan penumpukan penumpang. Bersama itu, Direktur Kenavigasian dan Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai menyiapkan kapal negara sebagai dukungan angkutan laut Nataru 2022-2023.

Arif juga akan membentuk Posko Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 pada 18 Desember 2022 sampai 8 Januari 2023. "Dalam posko tersebut akan mencakup tiga fungsi yaitu fungsi pencegahan, fungsi penanganan, dan fungsi pelaporan," imbuhnya.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya