BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Landa Indonesia Sepekan Mendatang

NTT diprediksi alami curah hujan tinggi

Jakarta, IDN Times – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan, sebagian wilayah Indonesia berpotensi mengalami peningkatan curah hujan dan cuaca ekstrem sepekan mendatang.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa fenomena yang terjadi secara bersamaan, seperti Made Jullian Oscillation (MJO), Monsun Asia, gelombang Kelvin, dan Rossby yang sedang bergerak menuju Indonesia.

Fenomena tersebut mampu meningkatkan potensi curah hujan dan gelombang tinggi yang disertai angin kencang di setiap daerah yang dilewatinya.

“Kondisi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat hampir merata di seluruh wilayah Indonesia,” kata Dwikorita dalam konferensi pers yang dilaksanakan secara virtual, Minggu (5/02/2023).

Baca Juga: BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Sulsel hingga 10 Februari

1. Munculnya bibit siklon tropis di Indonesia

BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Landa Indonesia Sepekan MendatangIlustrasi siklon tropis (Dok. BNPB)

Dwikorita mengatakan, BMKG juga mencatat munculnya tiga bibit siklon yang berpotensi meningkatkan curah hujan di Indonesia, yaitu bibit siklon 94S, bibit siklon 95S, dan bibit siklon 97S.

Bibit siklon 94S, memiliki kecepatan maksimum 30 knot yang bergerak ke arah selatan Selat Sunda dan berpotensi menjadi badai tropis dalam 24 jam dengan kategori sedang. Hal tersebut akan menyebabkan dampak tidak langsung berupa gelombang yang tingginya mencapai 2,5 hingga 4 meter. Gelombang tersebut akan melanda sekitar perairan Kepulauan Mentawai, Pulau Enggano hingga Bengkulu.

Kemudian, bibit siklon 95S terpantau di Samudera Hindia bagian selatan Banten dengan kecepatan angin sebesar 20 knot dan berpotensi tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam dengan kategori rendah.

Bibit siklon ini akan memberikan dampak tidak langsung, yakni adanya gelombang dengan tinggi 2,5 hingga 4 meter yang akan melanda perairan barat Lampung, Teluk Lampung Selatan, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, perairan selatan Jawa Tengah hingga Yogyakarta.

Selain itu, gelombang dengan tinggi 4.0 - 6.0 meter juga akan menimpa Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat.

Selanjutnya, bibit siklon 97S terpantau di Samudera Hindia selatan Nusata Tenggara Barat (NTB) dengan kecepatan angin 20 knot. Bibit siklon tersebut berpotensi menjadi siklon tropis dengan kategori sedang yang akan menyebabkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang. Terutama di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.

"Bibit siklon ini juga akan mengakibatkan gelombang dengan tinggi 1,25 hingga 2,5 meter di beberapa lokasi," kata dia.

Antara lain di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian Timur, Laut Sawu. Lalu, gelombang dengan tinggi 2,5 hingga 4 meter di perairan selatan Jawa Timur hingga Pulau Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Perairan Pulau Sawu, Perairan Kupang-Pulau Rote.

"Bahkan dapat menyebabkan gelombang dengan tinggi 4 hingga 6 meter di perairan selatan Pulau Sumba, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah hingga NTT.

Baca Juga: BMKG Makassar: Hujan Masih Terjadi hingga Awal Februari

2. Potensi siaga dan waspada di NTT

BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Landa Indonesia Sepekan MendatangIlustrasi Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

Berdasarkan Dasrian I Februari 2023, Provinsi NTT diprediksi akan mengalami potensi hujan lebat dalam kategori tinggi hingga sangat tinggi. Potensi tersebut terjadi mulai 5 hingga 7 Februari dengan status siaga yang akan melanda di sebagian wilayah Sumba Barat, Sumba Timur, Manggarai Timur, Manggarai, dan Sumba Barat Daya.

Sementara status waspada diprediksi akan melanda wilayah Sumba Tengah, Ende, Nangkekeo, Manggarai Timur, Kupang, Sabu, Raijua, Timur Tengah Selatan, Timur tengah Utara, Alor, Rotendau, Malaka, dan Sumba Timur.

"BMKG memprediksi potensi hujan di NTT diprakirakan cukup tinggi pada periode 5 hingga 7 Februari, sementara pada tanggal 8 Februari potensi hujan cenderung menurun," ujar dia.

Adapun prediksi cuaca pada 9-12 Februari 2023, untuk curah hujan di wilayah NTT cenderung mengalami penurunan. Hanya Pulau Flores saja yang memiliki potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat.

Baca Juga: BMKG Memprediksi Cuaca DKI Jakarta Cerah Berawan hingga Siang Hari

3. Gelombang tinggi ancam sejumlah perairan di Indonesia

BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Landa Indonesia Sepekan MendatangIlustrasi gelombang tinggi (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Kemudian, pada periode 5-7 Februari 2023, gelombang dengan tinggi 1,25 hingga 2,5 meter juga diprediksi akan melanda perairan Selat Lombok-Alas bagian utara, perairan utara Sumbawa, Laut Sumbawa, Selat Sumba bagian timur, Laut Flores, perairan utara Flores, Selat Flores-Lamakera, Selat Ombai, dan Selat Wetar.  

Gelombang dengan tinggi 2,5 hingga 4 meter juga akan muncul di Selat Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan Pulau Sawu, perairan Kupang-Pulau Rote, dan Samudera Hindia selatan NTT.

"Sedangkan untuk gelombang dengan tinggi 4 hingga 6 meter akan melanda perairan Sumba, Samudera Hindia selatan Sumba," kata dia.

Sementara pada periode 5-12 Februari 2023, tinggi gelombang dari 2,5 hingga 4 meter akan melanda perairan Enggano, perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, perairan selatan Banten, perairan selatan Sukabumi hingga Cianjur, perairan selatan Garut hingga Pangandaran, perairan Cilacap, perairan Kebumen hingga Purworejo, perairan Yogyakarta, perairan selatan Jawa Timur, Samudera Hindia Selatan Bali hingga Nusa Tenggara Barat.

Selanjutnya, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian Selatan, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Kupang - Pulau Rote, Samudera Hindia selatan NTB, Samudera Hindia selatan Pulau Sumba, Samudera Pasifik Utara Halmahera hingga Papua.

Selain itu, tinggi gelombang dari 4 hingga 6 meter juga diprediksi akan melanda perairan selatan Pulau Sumbawa-Pulau Sumba, Samudera Hindia selatan Banten, Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, dan Samudera Hindia selatan Jawa Timur.

"Kami ingatkan kepada masyarakat sekitar pesisir untuk selalu bersiap sekaligus waspada untuk mengatasi potensi banjir pesisir atau rob," ucap dia.

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya