Ini Strategi Pemerintah Tuntaskan Kemiskinan dan Stunting di Sumbawa

Angka kemiskinan di Sumbawa tercatat 15.270 jiwa

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengajak pemerintah daerah bekerja sama dengan pemerintah pusat menuntaskan masalah kemiskinan dan stunting.

Muhadjir mengatakan hal itu saat meninjau masalah kemiskinan ekstrem dan stunting di Desa Labuhan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (12/1/2023).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, Kabupaten Sumbawa, NTB, merupakan salah satu daerah dengan persoalan kemiskinan ekstrem dan stunting tertinggi di wilayah Indonesia bagian timur. Angka kemiskinan tercatat 15.270 jiwa atau 3,20 persen, dan prevalensi stunting berdasarkan sumber data SSGI 2021 sebanyak 29,7 persen atau 12.765 balita.

Muhadjir menerangkan Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah menargetkan masalah kemisikinan ekstrem nasional pada 2024 turun hingga 0 persen dan stunting turun menjadi 14 persen.

Baca Juga: Menko PMK Optimistis Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting Tinggi

1. Permasalahan kemiskinan ekstrem dan stunting beririsan

Ini Strategi Pemerintah Tuntaskan Kemiskinan dan Stunting di SumbawaIlustrasi anak-anak (IDN Times/Aryodamar)

Menurut Muhadjir, permasalahan kemiskinan ekstrem dan stunting saling beririsan dan berkesinambungan. Penyebab stunting yang terjadi dilatarbelakangi fenomena kemiskinan ekstrem, mislanya, kendala mengakses kebutuhan dasar seperti akses air bersih dan fasilitas sanitasi.

Untuk menyelesaikan masalah kemiskinan dan stunting, kata Menko PMK, harus ada kerja sama dengan semua pihak. Pemerintah terus berupaya dalam penanganan masalah ini melalui dua langkah intervensi.

Intervensi gizi spesifik, kata Muhadjir, yakni intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Dibarengi dengan intervensi gizi sensistif yang mendukung mempercepat penurunan stunting.

"Terutama untuk intervensi sensitif melibatkan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan kementerian lain. Sedangkan untuk intervensi spesifik dari Kementerian Kesehatan. Itu harus kita koordinasikan," jelasnya.

2. Peninjauan rumah warga yang termasuk kategori miskin ekstrem

Ini Strategi Pemerintah Tuntaskan Kemiskinan dan Stunting di SumbawaIlustrasi kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam kesempatan itu, Menko PMK didampingi Wakil Bupati Sumbawa, Dewi Noviany, turut meninjau beberapa rumah warga yang termasuk kategori miskin ekstrem. Ia masih melihat kondisi beberapa rumah warga masih kekurangan akses sanitasi dan MCK yang kurang layak.

"Berkaitan dengan sanitasi MCK yang sudah saya cek itu perlu dibenahi. Nanti saya koordinasikan dengan Kementerian PUPR. Termasuk juga akses air minum kemudian juga kepastian dari mendapatkan fasilitas kesehatan," ucapnya.

Kepala Desa Labuhan Sumbawa, Kamiruddin, menyampaikan pemerintah daerah telah melakukan upaya khusus untuk penanganan stunting, dengan mengalokasikan dana desa untuk intervensi gizi bagi ibu hamil dan balita yang rentan stunting.

Pemerintah daerah Sumbawa melalui Bappeda telah memberikan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) kepada desa-desa, sebagai rujukan penanganan stunting dan kemiskinan esktrem.

Baca Juga: Garis Kemiskinan RI Naik 5,95 Persen, Tertinggi dalam 9 Tahun!

3. Optimistis kurangi masalah kemiskinan ekstrem dan stunting di Sumbawa

Ini Strategi Pemerintah Tuntaskan Kemiskinan dan Stunting di SumbawaIlustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Melihat langkah yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Menko PMK optimistis dapat mengurangi masalah kemiskinan ektrem dan stunting di Sumbawa. Ia pun meminta pemerintah daerah mengoptimalkan potensi bahari Sumbawa untuk pemenuhan gizi ibu hamil dan anak balita.

Selain itu, Muhadjir juga meminta agar pemerintah desa bekerja sama dengan PKK, pendamping KB dan pedamping desa, melakukan edukasi sebagai upaya pencegahan stunting pada masyarakat. Langkah bersama ini dinilai menjadi solusi bagi masalah yang ada.

"Ini perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat. Dari segi nutrisi kan di sini tersedia melimpah banyak ikan. Sebetulnya yang penting adalah berkaitan dengan pola asuh terhadap anak-anak kemudian juga membiasakan hidup sehat di keluarga," tutup Menko Muhadjir.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya