Menko PMK Minta Lokasi Gempa Tak Dijadikan Tempat Wisata Dadakan

Masa darurat bencana ditambah 3 hari

Jakarta,IDN Times – Sepuluh hari berlalu sejak gempa bumi bermagnitudo 5,6 SR memporak-porandakan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 29 November mencatat ada 14.490 rumah mengalami kerusakan.

"Kendala dan kekurangan pada hari awal gempa sudah bisa diatasi. Termasuk mereka yang tinggal di daerah terisolasi sudah bisa dijangkau sudah bisa mendapatkan bantuan dari posko pusat. Sekarang ini sudah berjalan dengan baik," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Rabu (30/11/2022).

Selain itu Muhadjir juga meminta masyarakat tidak menjadikan lokasi gempa bumi sebagai tempat wisata dadakan. Hal tersebut disampaikan karena banyak warga yang merekam video, memotret dan berswafoto di lokasi gempa yang mengganggu mobilisasi bantuan.

1. Penanganan bencana masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi

Menko PMK Minta Lokasi Gempa Tak Dijadikan Tempat Wisata DadakanMenko PMK, Muhadjir Effendy di lokasi gempa Cianjur (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Setelah penanganan bencana berlangsung dengan baik, Menko PMK meminta pihak terkait beralih ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Ia mengatakan hal tersebut sesuai arahan Presiden supaya bisa mempercapat proses rehabilitasi dan rekonstruksi.

"Data dikunci sementara. Biar tidak tumpang tindih data akan difinalisasi jadi ini kita anggap sebagai batch 1. Sudah kita tutup nanti kemudian kita lanjutkan batch 2," ungkapnya.

Baca Juga: 2.393 Ruang Kelas Rusak Akibat Gempa Cianjur

2. Banyak organisasi masyarakat yang memberikan bantuan kemanusiaan

Menko PMK Minta Lokasi Gempa Tak Dijadikan Tempat Wisata DadakanTim Gabungan Kembali Distribusikan Bantuan ke Dua Kecamatan Terdampak Gempa Cianjur (dok. BNPB)

Menko Muhadjir mendapatkan laporan dari Bupati Cianjur, Herman Suherman, bahwa banyak organisasi masyarakat sipil dan realawan yang memberikan bantuan kemanusiaan. 

Tetapi Muhadjir mengimbau kepada masyarakat agar memberikan bantuan melalui posko pusat di Kantor Bupati Cianjur. Hal tersebut dilakukan karna banyak kasus bantuan dari relawan yang diantar tanpa melalui posko pusat diambil oleh masyarakat di pinggir jalan utama. Padahal masih banyak masyarakat yang lebih membutuhkan di wilayah pedesaan atau daerah yang terisolir.

"Sehingga distribusinya bisa lebih merata bila melalui posko pusat. Karena kalau bantuan datang dari warga paling hanya diberikan kepada pengungsi yang di pinggir jalan. Padahal pengungsi sebagian besar di wilayah-wilayah yang masuk," ujarnya.

3. Masa darurat bencana ditambah 3 hari

Menko PMK Minta Lokasi Gempa Tak Dijadikan Tempat Wisata DadakanEvakuasi korban gempa Cianjur (dok. Humas Polri)

Kepala BNPB Suharyanto memberikan usulan agar masa darurat bencana ditambah 3 hari yang seharusnya usai pada hari Rabu (30/11/2022). Hal itu dilakukan karena ada laporan tambahan 8 orang hilang dan kemungkinan masih tertimbun longsor.

Menko PMK, Muhadjir Effendy sebagai koordinator penanganan bencana menyetujui usulan tambahan masa darurat tersebut.

"Memang saya tadi menyetujui untuk diperpanjang. Karena memang masih ada korban diduga yang belum bisa diketemukan, selain ada tambahan laporan dari warga yang nanti masih harus diverifikasi," jelasnya.

Baca Juga: IDI Cianjur Kerahkan 200 Dokter dan Nakes Tangani Korban Gempa Cianjur

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya