Arti dan Sejarah Nusantara, Nama Ibu Kota Baru Indonesia

Pernah disebut dalam Sumpah Palapa Gajah Mada

Jakarta, IDN Times – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur akan diberi nama “Nusantara”.

Hal tersebut ia ungkapkan pada rapat Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) dengan pemerintah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/1/2022).

“Mengenai nama ibu kota, memang semula sudah ingin dimasukkan pada waktu penulisan surpres (surat presiden) itu, tapi kemudian ditahan dan ini saya baru mendapatkan konfirmasi langsung dan perintah langsung dari Bapak Presiden itu pada hari Jumat. Jadi ini sekarang hari Senin, pada hari Jumat lalu dan beliau mengatakan Ibu Kota negara ini namanya Nusantara,” ujar Suharso.

Lalu, apa sebenarnya arti nama Nusantara dan mengapa dipilih sebagai nama ibu kota baru? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Tak Ada di RUU, Anggota DPD Minta Penjelasan Nama Nusantara untuk IKN

1. Arti nama Nusantara

Arti dan Sejarah Nusantara, Nama Ibu Kota Baru IndonesiaMenteri Bappenas Suharso Monoarfa memberikan keterangan pers, di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin 18 November 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, Nusantara berarti sebutan (nama) bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia.

Secara morfologi, istilah nusantara diambil dari Bahasa Jawa Kuno, yakni nusa dan antara. Nusa berarti pulau dan antara berarti lain atau bisa diartikan juga sebagai seberang.

Nusantara sendiri merupakan istilah yang kerap digunakan untuk menyebut Indonesia.

2. Sudah ada sejak lama

Arti dan Sejarah Nusantara, Nama Ibu Kota Baru IndonesiaMiniatur desain ibu kota negara baru yang berhasil terpilih. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Istilah nusantara bukanlah hal baru. Kata ini sudah ditemukan dalam beberapa naskah kuno, mulai dari Nagarakertagama dan juga dalam naskah Kidung Sunda.

Menurut Legenda dan Sejarah Nusantara, kata Nusantara didapatkan dari Sumpah Palapa Patih Gajah Mada yang diucapkan dalam upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Kerajaan Majapahit (tahun 1258 Saka/1336 M). Sumpah ini tertulis di dalam Kitab Pararaton.

Sumpah Palapa berbunyi “Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palapa.”

Artinya, “Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa.”

Baca Juga: Nama Nusantara untuk Ibu Kota Negara di Kalimantan Pilihan Jokowi

3. Alasan pemilihan nama Nusantara

Arti dan Sejarah Nusantara, Nama Ibu Kota Baru IndonesiaPresiden Jokowi saat meninjau lokasi IKN untuk pertama kalinya di Manggar (IDN Times/Yuda Almerio)

Menurut Suharso, alasan pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo saat ini memilih Nusantara menjadi nama ibu kota baru adalah karena Nusantara sudah dikenal oleh masyarakat sejak lama.

“Alasannya adalah nusantara sudah dikenal sejak dulu dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua, Republik Indonesia, dan saya kira kita semua setuju dengan istilah Nusantara itu,” katanya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya