COVID Menggila, Kemenag-Perta Medika Siapkan RS Darurat Asrama Haji
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kementerian Agama (Kemenag) bersama Perta Medika (BUMN), bersinergi menyiapkan rumah sakit (RS) darurat di Asrama Haji Pondok Gede.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Nizar Ali mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Direktur Perta Medika untuk membahas rencana menghadirkan RS darurat di Asrama Haji. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan antara Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Kami bersepakat, menjadikan Gedung Arafah yang selama ini digunakan oleh RS Haji untuk perawatan pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan berat, ditingkatkan sarana prasarananya agar bisa menjadi RS Darurat,” terang Nizar di Jakarta, Sabtu (3/7/2021).
Baca Juga: [UPDATE] Taat Prokes! 11,5 Juta Kasus Aktif COVID-19 Mengepung Dunia
1. Masih dibutuhkan RS darurat lainnya
Dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Nizar mengatakan bahwa saat ini masih dibutuhkan sejumlah rumah sakit yang bisa disiapkan dalam waktu dekat. Namun, karena membangun rumah sakit akan membutuhkan waktu, maka kedua pihak bersepakat untuk meningkatkan layanan di gedung Arafah asrama haji Pondok Gede sebagai RS darurat.
“Kebetulan, lay out kamar dan struktur bangunan gedung Arafah menyerupai rumah sakit, sehingga diharapkan dapat memudahkan proses optimalisasi fungsinya sebagai RS darurat,” jelasnya.
2. Akan survei lokasi Sabtu ini
Editor’s picks
Dalam pernyataannya, Nizar juga mengatakan bahwa pada Sabtu ini akan dilakukan survei ke lokasi. Ia juga berharap alat-alat yang dibutuhkan untuk perawatan pasien COVID-19 bisa segera dipasang.
“Rencana, hari ini akan dilakukan survei lokasi dan diharapkan peralatan pemeriksaan kesehatan dari Perta Medika bisa segera dipasang,” jelasnya.
Ia berharap keberadaan RS darurat di asrama haji Pondok Gede ini bisa ikut memudahkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, utamanya bagi pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan berat.
“Ini bagian kehadiran Kemenag dan komitmen BUMN dalam membantu masyarakat,” katanya.
3. Kasus COVID-19 RI melonjak tajam
Pernyataan itu disampaikan Nizar di tengah lonjakan pesat kasus COVID-19 di Indonesia. Sebagaimana diketahui, selama beberapa hari ini kasus COVID-19 terus meningkat, bahkan beberapa kali memecahkan rekor tertinggi kasus harian baru.
Pada Jumat kemarin, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan ada 25.830 kasus baru per Jumat (2/7/2021). Itu merupakan rekor penambahan kasus harian tertinggi.
Dengan demikian, total kasus COVID-19 di tanah air kini mencapai 2.228.938. Jumlah tersebut membuat Indonesia masuk ke urutan 17 dalam daftar negara dengan jumlah kasus positif virus corona terbanyak di dunia.
Baca Juga: Anies: COVID-19 di DKI Masuk Tahap Turbulens, Kencangkan Sabuk!