Hebat! Pemuda Pegawai BUMN Ikut Bikin Vaksin AstraZeneca

Erick Thohir ingin Indra bantu bikin vaksin di Indonesia

Jakarta, IDN Times – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan bincang-bincang dengan Indra Rudiansyah. Indra merupakan anak muda asal Indonesia yang menjadi salah satu anggota tim pembuat vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Dalam percakapan yang disiarkan secara langsung di Instagram tersebut, diketahui Indra juga merupakan pegawai dari perusahaan farmasi BUMN, PT Bio Farma (Persero). Indra kini sedang menimba ilmu di Universitas Oxford.

“Saya terus terang ketemu Indra itu tahun 2020, kalau enggak salah bulan Oktober atau November, waktu pertama meeting dengan AstraZeneca. Waktu itu ketemu Indra. Saya enggak tahu Indra dari mana. Ternyata dari Bio Farma, saya terkaget-kaget, dan kebetulan Indra dapat beasiswa LPDP,” kata Erick dalam perbincangan yang disiarkan langsung di Instagram @erickthohir, Jumat (23/7/2021).

Baca Juga: Pfizer dan AstraZeneca Sama Efektifnya Hadapi Varian Delta

1. Erick bangga pemuda Indonesia ambil peran di kancah internasional

Hebat! Pemuda Pegawai BUMN Ikut Bikin Vaksin AstraZenecaErick Thohir pastikan Bio Farma siap produksi 250 juta dosis vaksin COVID-19 per tahun di akhir tahun 2020 (Dok. Kementerian BUMN)

Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) tersebut memuji Indra. Ia mengatakan kehadiran Indra yang ikut menemukan vaksin COVID-19 menjadi bukti Indonesia bisa mengguncangkan dunia.

“Saya juga melihat dengan adanya generasi muda di luar negeri, kita kasih lihat dunia bahwa kita lebih hebat. Sukarno saja bilang, kasih saya pemuda, kita guncangkan dunia. Ini kasih satu saja dari Oxford, sudah mengguncang,” kata Erick.

2. Erick minta Indra bantu pengembangan vaksin di Indonesia selesai studi

Hebat! Pemuda Pegawai BUMN Ikut Bikin Vaksin AstraZenecaMenteri BUMN Erick Thohir (Dok. IDN Times)

Erick pun meminta agar Indra ke depannya bisa membantu penelitian vaksin COVID-19 Merah Putih yang diinisiasi pemerintah maupun BUMN usai menyelesaikan pendidikan di Inggris.

“Saya harap Indra, selain menyelesaikan studi di Oxford, apalagi punya pengalaman, bisa mengembangkan sistem baru viral vector di Indonesia. Kan Bio Farma masih inactivated virus, sekarang dengan viral vector, siapa tahu bisa mengembangkan vaksin Merah Putih atau BUMN,” katanya.

Erick pun mengatakan vaksin merupakan hal yang penting untuk menangani penyakit, bukan hanya untuk COVID-19 tapi juga penyakit lainnya seperti malaria. Namun, ia juga menyayangkan kondisi penelitian dan pengembangan yang masih belum memadai di Indonesia.

“Vaksin ini penting tidak hanya untuk yang namanya COVID, tetapi yang basic aja deh dulu apakah malaria, TBC, yang emang salah satu tertinggi kita di dunia. Kita sendiri R&D-nya itu kurang kalau kita boleh ngomong jujur kan,” ujarnya.

Untuk itu, kata Erick, ia terus mendorong agar BUMN bertransformasi untuk mengejar ketertinggalan.

“Nah karena itu juga karena sekarang ada COVID ini mau tidak mau ya dengan transformasi yang kita minta di BUMN, Bio Farma pun kemarin bertransformasi,” katanya.

Baca Juga: Penanganan COVID Tidak Sempurna, Erick Thohir Minta Maaf

3. Seruan untuk mendukung produksi vaksin Indonesia

Hebat! Pemuda Pegawai BUMN Ikut Bikin Vaksin AstraZenecaPerusahaan farmasi AstraZeneca pbs.org

Melanjutkan pernyataannya, Erick pun berharap agar anak-anak muda Indonesia seperti Indra bisa ikut berpartisipasi dalam memajukan sektor kesehatan Indonesia, termasuk dalam hal memproduksi vaksin.

Menjawab tantangan itu, Indra berjanji kepada Erick untuk bisa mengembangkan sistem baru untuk memproduksi vaksin dalam negeri.

“Alhamdulillah Bio Farma sudah punya kapavolutas untuk produksi protein rekombinan, hepatitis B, tinggal kita bisa desain dari awal seperti apa. Tapi kalau produksi sudah siap untuk protein. Paling kalau mau di-challenge lagi yang viral vector,” katanya.

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya