Indonesia Terima Lebih Dari 13,9 Juta Vaksin Selama Januari

Masih banyak komitmen pengiriman vaksin lainnya

Jakarta, IDN Times – Indonesia telah menerima 13.951.730 vaksin COVID-19 pada minggu ketiga 2022, atau periode 15-19 Januari 2022, dari pengadaan dukungan bilateral Jepang maupun juga dose sharing dari Belanda melalui COVAX facility.

Menurut Lintang Paramitasari, Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri Kementerian Luar Negeri, pada press briefing  Kamis (20/1/2022), vaksin yang diterima tersebut merupakan vaksin jenis Sinovac dan Astrazeneca.

“Dengan penambahan tersebut maka total kedatangan vaksin di Indonesia hingga tanggal 19 Januari 2022 adalah 493.125.035 dosis. Vaksin tersebut kami dapatkan melalui jalur bilateral dan juga melalui jalur multilateral atau jalur COVAX facility,” kata Mita.

Baca Juga: COVAX Sudah Kirim Sekitar 611 Juta Vaksin ke 144 Negara

1. Indonesia akan terima vaksin lagi

Indonesia Terima Lebih Dari 13,9 Juta Vaksin Selama JanuariCOVAX/Gavi.org

Mita juga mengatakan bahwa Kemlu mencatat dalam waktu dekat ini masih terdapat beberapa komitmen vaksin yang akan berdatangan dari COVAX Facility maupun dari negara sahabat.

Komitmen itu antara lain yakni kedatangan vaksin Pfizer sebesar 1,2 juta dosis dari Jerman. Ia mengatakan vaksin itu akan dikirimkan pada minggu ke-4 Januari 2022. Kemudian, ada juga komitmen dukungan dari perusahaan China kepada Indonesia yaitu sebesar 1 juta dosis.

“Saat ini masih dilakukan komunikasi mengenai waktu kedatangan dari vaksin tersebut,” jelasnya.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Meninggal Akibat COVID di Dunia Bertambah 8.243 Orang

2. Komitmen vaksin COVAX Facility

Indonesia Terima Lebih Dari 13,9 Juta Vaksin Selama JanuariPengiriman vaksin virus corona oleh COVAX. (Twitter.com/Nic Maclellan)

Dari COVAX Facility, Mita mengatakan Kemlu mencatat total komitmen untuk vaksin yang sudah diterima oleh Indonesia adalah 89.413.305 dosis vaksin, dan rencananya akan ada lagi kedatangan pada minggu ke-4 ini dalam jumlah yang bervariasi.

Dalam kaitan dengan COVAX Facility, ia mengatakan bahwa pada tanggal 19 Januari malam, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah berpartisipasi pada konferensi pers peluncuran Second Investment Opportunity for COVAX Advance Market Commitment (AMC), yang didukung GAVI, CEPI dan Unicef.

“Dalam sambutannya Ibu menyampaikan bahwa pencapaian milestone pengiriman satu miliar dosis vaksin oleh COVAX bagi 144 negara membuktikan keberhasilan kerjasama multilateral yang mengedepankan solidaritas dan kepentingan bersama,” katanya.

“Sebagai catatan, dari 1 miliar dosis ini, 870 juta disalurkan kepada negara AMC, dan bagi low income countries 80 persen pasokan vaksinnya berasal dari COVAX,” tambah Mita.

Baca Juga: Vietnam Mau Produksi Vaksin COVID-19 untuk Memasok COVAX

3. Target pendanaan COVAX

Indonesia Terima Lebih Dari 13,9 Juta Vaksin Selama JanuariVaksin Astrazeneca ( ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Atas dasar itu, Mita mengatakan penting bagi Indonesia untuk terus menjaga kesetaraan akses ke vaksin melalui COVAX.

“Ibu menlu juga menegaskan pandemik ini belum berakhir. Oleh karena itu, kerja sama di COVAX sangat dibutuhkan kedepannya, khususnya dengan munculnya berbagai varian-varian baru,” katanya.

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa dalam konferensi pers tersebut juga dilakukan peluncuran booklet Second Investment Opportunity for COVAX AMC. Booklet ini menjadi basis untuk pengumpulan dana dari donor untuk pembiayaan COVAX AMC.

“Antara lain COVAX lagi berusaha untuk mendapatkan atau memastikan dana baru sejumlah 5,2 miliar dolar AS di tahun 2022 untuk biaya mendirikan Pandemic Vaccine Pool senilai 600 juta dosis tambahan. Lalu sejauh tahun ini COVAX sudah mengamankan 2,8 miliar dosis hingga pertengahan 2022,” jelasnya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Naik, Ganjil Genap di Jakarta Mau Dihapus?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya