Menilik Hubungan RI-Australia dalam Pameran Virtual Museum Yidaki

Acara ini sebagai bagian dari Pekan NAIDOC 2021

Jakarta, IDN Times – Kedutaan Besar Australia di Jakarta bersama dengan Konsulat Jenderal Australia di Makassar menyelenggarakan tur virtual Museum Nasional Australia bertema Yidaki: Didjeridu and the Sound of Australia.

Tur virtual museum itu dapat diakses secara publik mulai Kamis (15/7/2021) sebagai bagian dari Pekan NAIDOC 2021.

Menurut Kedutaan Australia, tur ini memberikan kesempatan untuk belajar tentang seni dan budaya penduduk Aborigin dan Kepulauan Selat Torres Australia, terutama kisah orang Yolŋu di timur laut Arnhem Land dan pemeliharaan instrumen yidaki.

“Penonton dapat menelusuri sejarah orang Yolŋu dan hubungannya dengan para pelaut Sulawesi Selatan setidak-tidaknya sejak tahun 1700-an yang menjadi cikal bakal awal hubungan Indonesia-Australia,” jelasnya.

Baca Juga: Australia Kirim Bantuan Oksigen, Ventilator, dan Antigen ke Indonesia

1. Komitmen mempromosikan hubungan Australia-Indonesia

Menilik Hubungan RI-Australia dalam Pameran Virtual Museum YidakiTur virtual Museum Nasional Australia bertema Yidaki: Didjeridu and the Sound of Australia.

Kuasa Usaha Australia Steve Scott mengatakan tur virtual ini menunjukkan komitmen Australia untuk mempromosikan hubungan antara komunitas sejarah, seni dan budaya Australia-Indonesia.

“Hubungan antar masyarakat Australia dengan Indonesia lahir ratusan tahun lalu, pada awal kunjungan para pelaut dari Makassar ke Australia Utara. Keterlibatan awal ini telah meninggalkan jejak di lanskap seni dan budaya kedua negara, serta mempengaruhi bahasa di kedua negara kita,” kata Scott.

Ia berharap agar acara virtual ini dapat mendukung hubungan yang mendalam antara masyarakat kedua negara.

2. Bisa diakses mulai Kamis

Menilik Hubungan RI-Australia dalam Pameran Virtual Museum YidakiIDN Times/Tourism Australia

Tur publik virtual tersebut telah disiarkan secara langsung pada Kamis, 15 Juli pukul 15:00 WIB (16:00 WITA) di kanal YouTube Kedutaan Besar Australia Jakarta dan halaman Facebook Konsulat Jenderal Australia Makassar.

Tur itu dipimpin oleh penduduk asli Australia Margo Neale, yang juga Kepala Pusat Kuratorial Pengetahuan Adat Museum Nasional Australia. Ia didampingi oleh mahasiswa Indonesia di Australia Vania Budianto.

Kedutaan Besar Australia Jakarta juga akan memfasilitasi kunjungan virtual di Museum of Applied Arts and Sciences (Powerhouse Museum) Sydney yang akan mengundang siswa Indonesia di bawah program sekolah BRIDGE Australia di Jepara, Pasaman, Makassar, Denpasar dan Surabaya untuk mengeksplorasi peran yang dimainkan oleh astronomi di berbagai bagian dalam sejarah Australia.

Perayaan Pekan NAIDOC diadakan di seluruh Australia setiap bulan Juli. Tema Pekan NAIDOC 2021 adalah 'Heal Country'.

3. Acara yang penting untuk kedua negara

Menilik Hubungan RI-Australia dalam Pameran Virtual Museum YidakiPexels.com/Catarina Sousa

Neale, dalam wawancara dengan wartawan pada Kamis, mengatakan hubungan bersejarah ini telah semakin mendapat perhatian belakangan ini. Ia juga menceritakan bahwa kedua negara telah sejak lama berbagi pengetahuan tentang banyak hal terkait budaya, seperti pakaian adat, karya seni dan kerajinan tangan.

“Jadi ini sejarah yang sangat panjang yang kita miliki bersama,” jelasnya.

Ia juga menyebut ini menjadi bagian yang sangat penting bagi sejarah Australia. Selain itu, pameran semacam ini juga telah membantu menarik lebih banyak perhatian kepada kebudayaan dan wilayah Australia ini belakangan ini.

“Jadi saya akan mengatakan ini signifikan dalam hal budaya dan sejarah,” katanya, sebelum menambahkan bahwa dampaknya pasti ada pada perekonomian kedua negara.

Baca Juga: 5 Museum Paling Hits yang Terdapat di Melbourne-Australia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya