Menlu RI Gelar Sejumlah Pertemuan Bilateral Usai Pembukaan GPDRR Ke-7

Termasuk pertemuan dengan Deputi Sekretaris Jenderal PBB

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, telah melakukan berbagai pertemuan bilateral dengan sejumlah tamu yang hadir dalam Session of Global Platform on Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 di Bali, Rabu (25/5/2022), termasuk dengan Deputi Sekretaris Jenderal PBB, Amina J. Mohammed dan Presiden Sidang Majelis Umum (SMU) PBB Abdulla Shahid.

Retno juga bertemu Sekretaris Jenderal Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), Jagan Chapagain, dan Penasihat Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Saima Wazed Hossain.

Dalam pertemuan terpisah dengan Deputi Sekjen dan Presiden Majelis Umum PBB, kementerian luar negeri mengatakan Retno membahas sejumlah hal, termasuk mengenai perang di Ukraina dan dampaknya terhadap dunia.

“Menlu RI kembali tekankan prinsip posisi Indonesia yang konsisten mengenai pentingnya setiap negara menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain,” menurut pernyataan kementerian.

“Selain itu, Menlu RI sampaikan kekhawatiran mengenai belum terciptanya enabling environment bagi penyelesaian damai melalui negosiasi. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab semua untuk berkontribusi agar enabling environment tersebut dapat segera tercipta, sehingga negosiasi penyelesaian damai dapat berlangsung dan membawa hasil baik,” tambah pernyataan tersebut.

1. Harapan Menlu RI untuk PBB

Menlu RI Gelar Sejumlah Pertemuan Bilateral Usai Pembukaan GPDRR Ke-7Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam acara pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) ke-14 di Bali, Kamis (9/12/2021). (dok. Kemenlu)

Retno juga menyampaikan bahwa multilateralisme mendapatkan tantangan besar dengan terjadinya perang di Ukraina, karena pendekatan unilateralisme semakin mengemuka.

Retno juga mengatakan, pendekatan 'take it or leave it' dalam berbagai pembahasan draft resolusi baik di PBB maupun Organisasi Internasional lainnya juga semakin sering terjadi.

“Menlu RI harapkan PBB dapat terus bekerja menjaga mekanisme multilateralisme bekerja dengan baik bagi semua negara anggotanya,” jelasnya.

Kementerian juga mengatakan, dalam pertemuan dengan Deputi Sekjen PBB, Retno membahas mengenai kerja Champion Group of the Global Crisis Response Group (GCRG), di mana Presiden RI menjadi salah satu anggota.

GCRG dibentuk oleh Sekjen PBB pada 14 Maret 2022 untuk melakukan koordinasi antar badan PBB, merumuskan aksi untuk atasi krisis pangan, energi dan keuangan.

Adapun pembentukan Champions Group diharapkan dapat memastikan adanya kepemimpinan politis dan koordinasi tingkat politis, dan membantu mendorong implementasi dari berbagai usulan solusi, strategi dan aksi dari GCRG.

“Dibahas pula mengenai dampak perang terhadap dunia, termasuk ancaman krisis pangan dan energi, terutama di negara least developed countries. Dengan situasi seperti ini, dikhawatirkan pencapaian Sustainable Development Goals akan semakin jauh dari target,” katanya.

Baca Juga: Jokowi Sebut G20 Jadi Titik Cerah Pemulihan Ekonomi 

2. Retno menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia di G20

Menlu RI Gelar Sejumlah Pertemuan Bilateral Usai Pembukaan GPDRR Ke-7Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam acara pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) ke-14 di Bali, Kamis (9/12/2021). (dok. Kemenlu)

Selain itu, para perwakilan PBB juga mengapresiasi atas kepemimpinan Indonesia di G20. 

“Dalam dua pertemuan terpisah, kedua pejabat PBB kembali sampaikan apresiasi atas keberhasilan Indonesia menangani pandemi COVID-19. Pertemuan GPDRR ini merupakan salah satu pertemuan terbesar yang dihadiri secara fisik di masa pandemik. Apresiasi yang sama juga disampaikan atas keberhasilan Indonesia membangun ketahanan nasional dalam menghadapi bencana,” ujar kementerian.

Sementara dalam pertemuan utamanya dengan IFRC, Retno membahas situasi kemanusiaan di Ukraina. Di mana dalam kesempatan itu, Sekjen IFRC menyampaikan bahwa saat ini terdapat sekitar 5-6 juta orang pengungsi dari Ukraina ke negara tetangga, dan 7,5-8 juta orang pengungsi internal dengan pergerakan yang cukup besar.

Sekjen IFRC juga sampaikan kekhawatiran yang mendalam terhadap dampak perang atas ketahanan pangan dunia. Kekeringan yang terjadi di berbagai negara dan terganggunya rantai pasok pangan akibat perang, disebutnya akan memperburuk situasi pangan, terutama negara-negara least developed countries.

“Ini merupakan hal serius yang harus menjadi perhatian dunia,” jelas kementerian.

Kemudian, dibahas pula mengenai situasi kemanusiaan di Afghanistan. Kementerian mengatakan Sekjen IFRC menyambut baik pemberian bantuan kemanusiaan yang diberikan Indonesia kepada rakyat Afghanistan.

“Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI sampaikan beberapa isu lain, termasuk isu hak-hak dan pemberdayaan perempuan di Afghanistan,” katanya.

3. ​Pertemuan dengan Penasihat Dirjen WHO

Menlu RI Gelar Sejumlah Pertemuan Bilateral Usai Pembukaan GPDRR Ke-7Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam acara pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) ke-14 di Bali, Kamis (9/12/2021). (dok. Kemenlu)

Dalam Pertemuan dengan Penasihat Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Saima Wazed Hossain, Kemenlu mengatakan upaya untuk memperkuat ketahanan kesehatan Kawasan menjadi isu utama dalam pertemuan tersebut.

“Ditekankan kembali mengenai pentingnya ketahanan kesehatan bagi pembangunan semua bangsa. Penguatan kerja sama menjadi satu-satunya pilihan untuk memperkuat ketahanan kesehatan Kawasan dalam rangka menghadapi terjadinya pandemik di masa depan,” jelasnya.

Baca Juga: Spanyol Laporkan 59 Kasus Cacar Monyet, UE Ingin Buat Vaksinnya 

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya