Polisi dan FPI Bentrok, Muhammadiyah Sayangkan Pernyataan Pangdam Jaya

Muhammadiyah sarankan Presiden bentuk tim independen

Jakarta, IDN Times - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyayangkan keterlibatan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, dalam dalam proses penjelasan peristiwa kematian 6 anggota Front Pembela Islam (FPI).

“Hal ini menguatkan dugaan TNI turut diperankan dalam penanganan penyelidikan tindak kejahatan yang berarti TNI telah keluar dari fungsi dan tugas utama TNI," demikian pernyataan yang diterima IDN Times, Selasa (9/12/2020).

Seperti diberitakan sebelumnya, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, menyatakan dukungannya terhadap upaya Polri menegakkan upaya hukum terhadap pemimpin FPI Rizieq Shihab.

“Kodam Jaya akan mendukung penuh tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Kami solid dan saya minta yang disebutkan tadi MRS (Muhammad Rizieq Shihab) segera mengikuti aturan-aturan dan ketentuan hukum yang berlaku, kami akan tegakkan bersama-sama dengan Polda Metro Jaya,” kata di Polda Metro Jaya, Senin (7/12/2020).

Baca Juga: 6 Anggota FPI Tewas, Muhammadiyah Minta Jokowi Bentuk Tim Independen

1. Membentuk tim independen

Polisi dan FPI Bentrok, Muhammadiyah Sayangkan Pernyataan Pangdam JayaIlustrasi FPI/IDN Times/Muhamad Iqbal

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM dan Kebijakan Publik, Busyro Muqqodas, menyarankan Presiden Joko "Jokowi" Widodo membentuk Tim Independen untuk menyelidiki bentrokan yang telah menyebabkan kematian 6 anggota laskar FPI tersebut.

“Pengungkapan kematian warga negara tersebut tanpa melalui proses hukum yang lengkap perlu dilakukan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) atau Tim Independen yang sebaiknya dibentuk khusus oleh Presiden untuk mengungkapkan secara jelas duduk perkara yang sebenarnya,” kata Busyro.

Baca Juga: Ancam Bubarkan FPI, Ini Profil Pangdam Jaya Dudung Abdurachman

2. Perlu evaluasi yang transparan

Polisi dan FPI Bentrok, Muhammadiyah Sayangkan Pernyataan Pangdam JayaLokasi bentrok laskar FPI dengan Polisi di Tol Jakarta Cikampek KM 50 Karawang, Jawa Barat (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga meminta dilakukan evaluasi terhadap Prosedur Operasi Standar (SOP) kepolisian yang mengklaim tengah melakukan penyelidikan terkait informasi pengerahan massa terkait pemanggilan pemimpin FPI Rizieq Shihab.

“Perlu dilakukan evaluasi terhadap SOP-nya secara terbuka dan transparan kepada publik, akan lebih baik bila disertai penyerahan seluruh dokumen kepada Komnas HAM atau Tim Independen, guna ditimbang apakah penerapan prosedur penyelidikan yang dilakukan oleh tim dari Polda Metro Jaya itu sudah benar, tepat dan terukur sesuai SOP,” katanya.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Desak Jokowi Bentuk Tim Usut Tewasnya 6 Anggota FPI

3. Terjadi bentrokan antara polisi dan FPI

Polisi dan FPI Bentrok, Muhammadiyah Sayangkan Pernyataan Pangdam JayaLokasi bentrok laskar FPI dengan Polisi di Tol Jakarta Cikampek KM 50 Karawang, Jawa Barat (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Bentrokan antara anggota polisi dan anggota laskar FPI terjadi pada Senin (7/12/2020) pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta Cikampek KM 50. Akibatnya enam orang anggota FPI tewas.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front FPI mengatakan keenam anggota Laskar FPI yang merupakan bagian dari tim pengawal Habib Rizieq Shihab berusia 20 sampai 30-an tahun.

Mereka adalah Andi Oktiawan (kelahiran Jakarta, 29 Oktober 1987); Ahmad Sofiyan/Ambon (kelahiran Jakarta, 06 Juli 1994); Faiz Ahmad Syukur/Faiz (kelahiran 15 September 1998); Muhammad Reza/Reza (kelahiran Jakarta, 07 Juni 2000); Lutfi Hakim (kelahiran 27 September 1996); dan Muhammad Suci Khadavi (kelahiran tahun 1999).

Baca Juga: [BREAKING] FPI: Rizieq Shihab Dikawal 4 Mobil Laskar FPI saat Bentrok Terjadi

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya