Singapura Tegaskan Siap Gotong Royong dengan RI Atasi Pandemik COVID

Kedua negara telah banyak membantu satu sama lain

Jakarta, IDN Times – Sebagai mitra dan tetangga dekat, Singapura dan Indonesia telah saling membantu satu sama lain sejak pandemik COVID-19 terjadi. Kedutaan Besar Singapura di Indonesia mengatakan Singapura dengan cepat menanggapi permintaan bantuan Indonesia untuk COVID-19, bahkan ketika ada kekurangan pasokan medis secara global.

Kedutaan lebih lanjut menyatakan hingga saat ini Singapura telah beberapa kali menyumbangkan bantuan kepada Indonesia. Bantuan itu berupa alat tes diagnostik, mesin PCR, ventilator, konsentrator oksigen, alat pelindung diri, masker bedah dan N95, pemindai suhu, hingga pembersih tangan.

“Singapura juga segera menanggapi permintaan Indonesia untuk oksigen medis dengan mengirimkan tabung oksigen dan konsentrator oksigen ke Indonesia pada tanggal 9 Juli 2021, dan oksigen cair, tabung oksigen, tangki ISO, dan konsentrator oksigen pada tanggal 11 Juli 2021, serta meluncurkan program Oxygen Shuttle yang secara mingguan mengirimkan tangki ISO dengan total lebih dari 500 ton oksigen ke Indonesia selama enam minggu yang dimulai pada bulan Juli 2021,” kata Kedutaan Singapura dalam pernyataannya, Kamis (23/9/2021).

“Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) berperan aktif dalam memfasilitasi pengiriman oksigen medis ke Indonesia, berkoordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI),” imbuhnya.

Baca Juga: Singapura Kirim Bantuan Alat Kesehatan ke Indonesia

1. Organisasi non-pemerintah juga bahu-membahu

Singapura Tegaskan Siap Gotong Royong dengan RI Atasi Pandemik COVIDPenyerahan bantuan medis untuk penanganan COVID-19 dari Singapura untuk Indonesia. (facebook.com/Vivian Balakrishnan)

Selain kerja sama yang erat antar tingkat pemerintahan, kedutaan mengatakan semangat gotong royong juga terwujud pada tingkat hubungan masyarakatnya. Seperti, pada saat organisasi non-pemerintah dan komunitas bisnis di Singapura dan Indonesia menyelenggarakan gerakan bantuan COVID-19.

Kedutaan mengatakan kerja sama yang erat selama pandemi global ini dimungkinkan karena selama bertahun-tahun, Singapura dan Indonesia memiliki rekam jejak yang baik.  Kedua negara membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan yang didukung oleh ikatan politik, ekonomi, pertahanan, dan hubungan masyarakatnya.

“Bahkan di tengah pandemi, kedua negara kita telah menemukan cara untuk menjaga momentum kerja sama ini, termasuk melalui kunjungan tingkat tinggi dengan protokol kesehatan yang ketat serta interaksi virtual,” ujarnya.

2. Hubungan ekonomi tetap menjadi landasan kerja sama bilateral

Singapura Tegaskan Siap Gotong Royong dengan RI Atasi Pandemik COVIDPenyerahan bantuan medis untuk penanganan COVID-19 dari Singapura untuk Indonesia. (facebook.com/Singapore Embassy in Jakarta)

Kedutaan Singapura menyatakan hubungan ekonomi tetap menjadi landasan kerja sama bilateral kedua negara. Menurut kedutaan, Singapura telah menjadi investor asing utama Indonesia sejak tahun 2014.

Tahun lalu, investasi Singapura di Indonesia mencapai 9,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS), yang merupakan 34,1 persen dari total investasi asing ke Indonesia. Ini adalah lonjakan signifikan dari 6,5 miliar dolar AS pada 2019.

Kedutaan menyatakan nilai investasi tersebut mencerminkan kepercayaan Singapura yang konsisten terhadap prospek jangka panjang Indonesia.

“Pada 2020, Singapura merupakan mitra dagang terbesar ketiga Indonesia dengan perdagangan bilateral mencapai 36,6 miliar dolar AS,” ujarnya.

Baca Juga: Penambahan Kasus COVID di Singapura Cetak Rekor, ICU Terancam Krisis

3. Indonesia sumber kedatangan pengunjung terbesar kedua bagi Singapura

Singapura Tegaskan Siap Gotong Royong dengan RI Atasi Pandemik COVIDPixabay/Holger Detje

Dalam pernyataannya, Kedutaan Singapura menyebut sebelum pandemik, Indonesia merupakan sumber kedatangan pengunjung terbesar kedua bagi Singapura (3,11 juta wisatawan). Sedangkan, Singapura merupakan sumber kedatangan pengunjung terbesar ketiga bagi Indonesia (1,93 juta wisatawan) pada tahun 2019.

“Menghubungkan kembali masyarakat Singapura dan Indonesia melalui pariwisata adalah area yang kami harapkan bisa maju dengan cara yang aman dan hati-hati, tergantung pada situasi COVID-19 regional dan global. Kami berharap dapat melanjutkan interaksi ekstensif kita dengan cara yang aman dan bertahap, jika kondisi memungkinkan,” jelas Kedutaan Singapura.

Kedutaan menyatakan pada awal tahun ini, kedua negara menyambut baik berlakunya Singapore-Indonesia Bilateral Investment Treaty (BIT) pada tanggal 9 Maret 2021. Kemudian, Singapore-Indonesia Avoidance of Double Taxation Agreement (DTA) pada tanggal 23 Juli 2021.

“Kedua perjanjian bilateral ini akan memberikan kepastian yang lebih besar kepada investor dan mendorong arus investasi yang lebih besar,” ujar kedutaan.

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya