WAN-IFRA WIN Gelar Pelatihan buat Jurnalis Perempuan di Indonesia

Jadi jalan bagi perempuan di media peroleh keterampilan baru

Jakarta, IDN Times – Asosiasi Dunia untuk Media Program Perempuan dalam Berita (WAN-IFRA WIN) menjejakkan kaki di Asia Tenggara melalui program-programnya di Indonesia.

Bermitra dengan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), WIN-IFRA WIN meluncurkan program WIN Leadership Accelerator di Indonesia. Program ini adalah salah satu pelatihan untuk peningkatan karier bagi jurnalis dan editor perempuan.

Peluncuran program di Indonesia ini dilakukan setelah kesuksesan program Leadership Accelerator di Vietnam, Myanmar dan Filipina yang sudah berlangsung selama dua tahun terakhir.

Baca Juga: Jurnalis Perempuan Cerita Meliput Kekerasan Seksual

1. Membuka jalan bagi perempuan di media untuk dapatkan keterampilan baru

WAN-IFRA WIN Gelar Pelatihan buat Jurnalis Perempuan di IndonesiaIlustrasi Jurnalis (IDN TImes/Arief Rahmat)

Dalam program ini, WAN-IFRA WIN memberikan sejumlah pelatihan yang unik, mentoring dan sesi coaching individu. Hal ini bertujuan memberikan kesempatan bagi perempuan di media untuk mendapatkan keterampilan baru untuk menghadapi perubahan lanskap media yang sangat cepat, dan membangun kapasitas mereka untuk memimpin dan mentransformasi organisasinya.

Program Leadership Accelerator tersebut berlangsung selama dua bulan. Dengan mengikuti program ini, para peserta bisa mendapatkan perlengkapan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang ada dan peluang-peluang yang muncul.

Sebelumnya, program ini diikuti lebih dari 1.500 perempuan di 17 negara di Asia Tenggara, Afrika dan kawasan Arab.

2. Keuntungan mengikuti program

WAN-IFRA WIN Gelar Pelatihan buat Jurnalis Perempuan di IndonesiaIlustrasi Jurnalis (IDN TImes/Arief Rahmat)

Dengan mengikuti program ini, ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan peserta, mulai dari mendapatkan sertifikasi pelatihan manajemen media, pelatihan keterampilan profesional dan kepemimpinan, serta pelatihan tentang kesetaraan gender dan kekerasaan seksual.

Selain itu, peserta juga mendapatkan coaching personal untuk membuat peta jalan karier dalam tiga tahun, dan mendapatkan fasilitasi mentoring kelompok bersama rekan sejawat.

Perluasan program di Indonesia ini bekerja sama dengan lima Mitra Penasihat baru, yakni Jawa Pos, Republika, Tempo, Pikiran Rakyat, Media Indonesia, dan IDN Times. Para pemimpin media, editor dan jurnalis dari organisasi ini akan mendapatkan akses pada sekumpulan ahli dari WIN yang menguasai isu penting industri ini, termasuk transformasi digital, perencanaan strategis dan menciptakan ruang redaksi yang aman.

Baca Juga: 2 Jurnalis IDN Times Sabet Juara Nasional Anugerah Jurnalis Pertamina 2021 

3. Bertujuan membangun organisasi media yang resilien

WAN-IFRA WIN Gelar Pelatihan buat Jurnalis Perempuan di IndonesiaIlustrasi Reporter-Jurnalis (IDN Times/Arief Rahmat)

Khin Thandar Htay, Direktur Asia Tenggara WIN, berharap program ini dapat memperkuat media di Indonesia.

“Kami sangat antusias meluncurkan WIN Leadership Accelerator di Indonesia, serta sesi Best Practice Share, yang memberikan Mitra Penasihat masukan yang unik dalam menghadapi tantangan dan peluang dalam industri media,” kata Khin Thandar Htay.

“Bermitra dengan PPMN, kami berharap dapat membangun organisasi media yang resilien, inklusif dan lebih sehat melalui pelatihan, mentoring dan sesi-sesi pelatihan yang disesuaikan,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif PPMN-Indonesia Association for Media Development Eni Mulia mengatakan PPMN sangat bangga dapat bekerja sama dengan WAN-IFRA dan seluruh mitra media di Indonesia untuk program di WIN Asia Tenggara.

“Saya yakin program ini dapat membantu dan mendukung kepemimpinan perempuan dalam menghadapi tantangan media saat ini yaitu keberlanjutan dan inklusivitas dalam lanskap bisnis media digital,” katanya.

Sebagai bagian dari komitmen WIN menciptakan redaksi yang resilien, program di Indonesia juga memperkenalkan Digital ABC, pelatihan daring yang membantu professional media dalam memahami dampak dari peralihan digital terhadap pembaca/pemirsa mereka, dan melengkapi mereka dengan kapasitas yang dibutuhkan untuk mendorong perubahan di dalam organisasi.

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya