Waspada Gempa Susulan, Mensos Minta Warga Sulbar Hindari Tepi Pantai

43 orang meninggal dunia akibat gempa Majene dan Mamuju

Jakarta, IDN Times – Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta warga Sulawesi Barat untuk menghindari tepi pantai karena masih akan ada gempa susulan yang terjadi.

Risma mengatakan telah mengonfirmasi hal tersebut pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Kemarin sebelum ke sini saya telepon Kepala BMKG menanyakan kemungkinan apakah akan ada gempa susulan dan ia menjawab akan ada gempa susulan. Nah permasalahannya adalah gempa susulan itu apakah besar atau tidak, dan bisa menimbulkan tsunami itu yang belum bisa diprediksi karena itu saya imbau warga hindari pantai,” kata Mensos di Sulbar, dikutip dari rilis yang diterima IDN Times pada Sabtu (16/1/2021).

Baca Juga: Gempa Majene, BPBD Sulbar Antisipasi Ancaman Tsunami

1. Risma merasakan gempa susulan pagi ini

Waspada Gempa Susulan, Mensos Minta Warga Sulbar Hindari Tepi PantaiMensos Tri Rismaharini meninjau kerusakan fasilitas bandara Tampa Padang, Mamuju, Sulbar, Sabtu (16/1) - (Humas Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI)

Dalam pernyataannya, Risma juga mengaku merasakan adanya gempa susulan pagi ini saat meninjau fasilitas bandara guna memastikan angkutan logistik bantuan tidak terganggu.

“Ini kita masih rasakan gempa susulan dan menghindari bangunan,” kata Risma.

Selain memastikan kelancaran bantuan logistik, Risma juga tegaskan adanya bantuan tenaga kesehatan yang tiba di Sulbar untuk menangani korban yang berada di rumah sakit regional dan pusat.

“Pagi ini mereka akan datang guna membantu pengobatan,” jelas Risma.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Ada Potensi Gempa Susulan di Sulbar Hingga M 6,2

2. Akses darat menuju lokasi bencana di Mamuju terputus akibat longsor

Waspada Gempa Susulan, Mensos Minta Warga Sulbar Hindari Tepi PantaiMensos Tri Rismaharini meninjau kerusakan fasilitas bandara Tampa Padang, Mamuju, Sulbar, Sabtu (16/1) - (Humas Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI)

Laporan mengatakan, akses darat menuju lokasi bencana di Mamuju, Sulbar masih terputus akibat longsor di sejumlah titik. Hal itu sangat menyulitkan distribusi bantuan logistik dari wilayah sekitar.

Sebanyak 43 orang tim terpadu yang tiba di bandara Hasanudin Makasar dan telah menempuh perjalanan darat berjam-jam, juga belum bisa sampai ke kota Mamuju. Tim itu terdiri dari Kemensos, BNPB, Kemenkes, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Sejumlah relawan dan TNI Polri dilaporkan terus melakukan pembersihan jalan yang tertimbun longsor di sejumlah titik jalan trans Sulawesi.

Menurut pengakuan salah satu Tim dari Kemensos, Alek Triyono, hujan juga terus tidak berhenti sepanjang malam sehingga membuat perjalanan tim tidak bisa cepat dan harus beberapa kali terhenti.

“Setibanya di Polman, tim istirahat dan berkoordinasi dengan BNPB, akhirnya diputuskan melanjutkan perjalanan dengan helikopter milik BNPB yang sudah standby di Mamuju,” kata rilis tersebut.

Baca Juga: [UPDATE] Gempa di Mamuju dan Majene Sulbar, BNPB: 42 Orang Korban Jiwa

3. Sebanyak 43 orang meninggal dunia

Waspada Gempa Susulan, Mensos Minta Warga Sulbar Hindari Tepi PantaiWarga mengamati Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). (ANTARA FOTO/Akbar Tado)

Gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pada Jumat, 15 Januari 2021 memakan banyak korban jiwa. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sebanyak 43 orang meninggal dunia akibat gempa di Sulbar. Korban paling banyak ada di Kabupaten Mamuju.

Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan korban tewas di Mamuju ada 34 orang. Sembilan korban tewas lainnya ada di Kabupaten Majene. Dua wilayah di Sulbar ini jadi wilayah terparah yang terdampak gempa bumi.

Baca Juga: Kemensos Salurkan Bantuan Rp1,7 M pada Korban Gempa Majene-Mamuju

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya