Emisi Karbon Tinggi, Walhi Buka Data Konsumsi Listrik di Jakarta

Angka kontribusinya capai 13 persen dari listrik nasional

Jakarta, IDN Times - Pemprov DKI Jakarta melaksanakan kampanye pemadaman listrik selama satu jam atau earth hour pada Sabtu (2/7/2022) malam di sejumlah titik. Pemadaman sendiri langsung diinstruksikan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan.

Merujuk peraturan Instruksi Gubernur Nomor 14 Tahun 2021, DKI Jakarta melangsungkan program pemadaman lampu selama satu jam di sejumlah lokasi, mulai dari seluruh bangunan gedung Kantor Pemprov DKI Jakarta (kecuali rumah sakit, puskesmas, klinik), jalan protokol, dan arteri, hingga simbol kota Jakarta.

1. Walhi kritik pelaksanaan earth hour di Jakarta

Emisi Karbon Tinggi, Walhi Buka Data Konsumsi Listrik di JakartaAksi peringatan Earth Hour di The Alana Malioboro Hotel and Convention Center. (dok. Archipelago International)

Sementara itu, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta Suci F Tanjung, menyebut aksi earth hour di ibu kota tadi malam kurang efektif dalam mengatasi jejak karbon akibat penggunaan energi fosil.

Meski demikian, dia tetap apresiasi aksi kampanye earth hour di Jakarta, karena berisi ajakan pada orang-orang agar lebih peduli dan sadar terhadap penggunaan energi.

Earth hour sendiri adalah sebuah gerakan global yang mengajak pada banyak kalangan untuk menunjukkan kepedulian dan kontribusi terhadap penanggulangan perubahan iklim secara simbolis.

Menurut Suxi, tentu earth hour tadi malam di Jakarta tidak menjawab persoalan yang terjadi di Ibu Kota. Maka itu, dia meminta ada langkah lanjutan agar aksi tadi malam tak berhenti sebatas kampanye saja.

"Diperlukan narasi lanjutan agar masyarakat mampu mengidentifikasi masalah yang sesungguhnya, sekaligus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengurangi emisi karbon," kata Suci dalam keterangan resminya, Minggu (3/7/2022).

Baca Juga: Gerakan Earth Hour Sabtu Malam, Jakarta 'Gelap' Satu Jam 

2. Walhi buka data konsumsi listrik di Jakarta

Emisi Karbon Tinggi, Walhi Buka Data Konsumsi Listrik di JakartaPerayaan Earth Hour di The Alana Hotel and Convention Center Solo (dok. Archipelago International)

Lebih jauh, Suci kemudian membuka data perihal konsumsi listrik di Jakarta yang sangat tinggi. Hal inilah, kata dia, menjadi salah satu penyebab mengapa emisi karbon di ibu kota sangat tinggi.

Dari data PLN pada 2019, konsumsi energi listrik di Jakarta memiliki persentase 6,11 persen. Tetapi jika dicermati lebih jauh, ternyata konsumsi listrik di Jakarta sebenarnya ada pada kisaran 13,97 persen. Bukan seperti yang ada pada pada di atas.

Maka, tingginya konsumsi energi di Jakarta tentu disebut bakal berdampak pada peningkatan emisi karbon yang salah satunya menjadi penyumbang pencemaran udara hingga berdampak buruk pada kesehatan manusia serta lingkungan.

Baca Juga: Anies Ajak Gerakan Earth Hour, Ini Daftar Jalan di DKI Padamkan Lampu

3. Harus ada aturan sistematis untuk atasi ini

Emisi Karbon Tinggi, Walhi Buka Data Konsumsi Listrik di JakartaAksi earth hour nampak dilakukan di sejumlah gedung di Jakarta, Sabtu (2/7/2022). Foto: Antara/Yoanita.

Pada kesempatan tersebut, Suci lalu menekankan agar ada aturan terkait pengurangan emisi dengan cara yang sistematis dan struktural.

Misalnya, percepatan transisi energi terbarukan, peningkatan layanan transportasi publik, optimalisasi pengurangan dan pengelolaan sampah, hingga pengendalian sumber emisi, terutama dari sektor industri.

"Konsumsi energi merupakan hal yang baik, namun transisi energi kotor ke energi lebih ramah lingkungan itu menjadi hal utama yang patut diperhatikan oleh para pemangku kepentingan," katanya.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya