Bagi Pengungsi Syiah Sampang, Pilkada Hanya Formalitas

#Pilkada2018 Tak satupun kandidat mengunjungi mereka

Sidoarjo, IDN Times - Pilkada Serentak 2018 digelar di 171 daerah, termasuk di tempat pengungsian Syiah, Rusun Jemundo Sidoarjo. Oleh panitia pemilihan, para pengungsi yang berasal dari Sampang tersebut disediakan dua TPS. Jika ditotal, ada 236 pengungsi yang mempunyai hak pilih di sini.

1. Mereka berkesempatan memilih Gubernur Jawa Timur dan Bupati Sampang sekaligus

Bagi Pengungsi Syiah Sampang, Pilkada Hanya FormalitasIDN Times/Reza Iqbal

Berbeda dengan TPS di kawasan Surabaya lainnya, di sini mereka juga terdaftar untuk Pilkada Bupati Sampang. Antusiasme mereka sangat terasa, pasalnya antrean sudah terlihat walaupun pemungutan suara belum dimulai. "Lha gampang mas, tinggal nyoblos saja kok," kata mereka pada IDN Times.

Sayangnya, mereka sangat kecewa dengan keputusan KPU RI No 553/2018 yang dikeluarkan pada 5 Juni 2018. Keputusan itu menyatakan bahwa mereka harus mencoblos di tempat pengungsian. "Lebih enak nyoblos di Sampang, sebelumnya sempat ada wacana kami akan naik bus bersama ke Sampang," kata Abdul Jalil (42). 

2. Pilkada 2018 hanya formalitas bagi mereka

Bagi Pengungsi Syiah Sampang, Pilkada Hanya FormalitasIDN Times/Reza Iqbal

Meski terpaksa mencoblos di tempat pengungsian, Pilkada di Rusun Jemundo berlangsung secara aman dan terkendali. Bahkan Kapolresta Sidoarjo, Kombes Himawan Bayu turut hadir untuk memantau keadaan di TPS 9 dan 25. Menurutnya, dari hasil monitoring Polresta dengan kodim pemilihan di Rusun Jemundo berlangsung dengan baik. "Tidak ada permasalahan yang signifikan, ada 15 personil dari Polresta Sampang, 10 anggota dan dua perwira dari Polresta Sidoarjo, serta tiga TNI yang berjaga," tuturnya.

Bagi Pengungsi Syiah Sampang, Pilkada Hanya FormalitasIDN Times/Reza Iqbal

Walaupun begitu, penduduk Rusun menganggap Pilkada 2018 hanyalah sebuah formalitas. Pihak pemerintah datang ke sini hanya sekadar memantau dan pergi. "Tidak pernah ada tindak lanjut dari mereka hingga saat ini," kata Abdul. Bahkan saat IDN Times bertanya ke sejumlah penduduk, mereka mengungkapkan bahwa tidak pernah calon gubernur maupun bupati hadir ke Rusun.

 3. Siapa pun yang menang tidak berarti apapun bagi pengungsi Syiah

Bagi Pengungsi Syiah Sampang, Pilkada Hanya FormalitasIDN Times/Reza Iqbal

Melihat fakta yang ada, tanggapan mereka secara kompak menjawab "Ya sudah mas, siapa pun yang menang gak ngaruh apa-apa," ujarnya. Harapan mereka sejauh ini hanyalah dapat kembali ke tanah kelahirannya di Sampang. Wajar jika harapan itu terus mereka gantungkan, para pengungsi sudah terusir dari tanah kelahirannya hampir 6 tahun lamanya.

"Janjinya hanya sementara, kenyataannya kami di sini sudah tujuh tahun," kata Koordinator Pengungsi, Tajul Muluk.

Bagi mereka, siapapun pemimpinnya, belum pernah mengubah kehidupannya di rusun. "Gak pernah dapat bantuan apapun, hanya sebatas bantuan biaya Rp 700 ribu per bulan ", ucap Tajul.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya