APEKSI Tantang Generasi Muda Hasilkan Solusi bagi Pembangunan Kota

Jalankan program Youth City Changers

Jakarta, IDN Times - Ratusan kawula muda dari berbagai kota di Tanah Air antusias mengikuti program Youth City Changers (YCC) di Youth Center Kota Padang, Sumatra Barat, Minggu (7/8/2022).

Melalui program yang digagas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ini, para generasi muda Indonesia dapat menghasilkan solusi pembangunan kota melalui gagasan kreatif. Tiga isu yang menjadi tema dalam kegiatan ini adalah sustainability (keberlanjutan), empowerment (pemberdayaan), dan digital. 

Salah satu rangkaian YCC adalah talkshow inspiratif bersama para tokoh nasional seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor/Ketua APEKSI Bima Arya, Rektor IPB/Ketua ICMI Prof Arif Satria, dan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan. 

Selain talkshow dan workshop, para peserta YCC ditantang untuk membuat program untuk diusulkan kepada APEKSI. Nantinya, 10 program terbaik akan didukung dengan realisasi pendanaan dan lain sebagainya. (WEB)

1. Anak muda harus jadi motor perubahan

APEKSI Tantang Generasi Muda Hasilkan Solusi bagi Pembangunan KotaAPEKSI jalankan program Youth City Changers (YCC) di Youth Center Kota Padang, Sumatra Barat, Minggu (7/8/2022). (Dok. APEKSI)

Pada kesempatan tersebut, Ridwan Kamil berbagi mengenai pengalamannya ketika masih menjadi aktivis komunitas kreatif yang berkeinginan kuat untuk mengubah kotanya saat itu.

"Saya pernah seperti kalian, menjadi aktivis komunitas kreatif karena kesal kepada walikotanya, lahan nganggur dibiarkan, ruang publik tidak ada, dikasih tahu tidak didengarkan. Kemudian saya bikin komunitas, lama-lama saya rebut kotanya dan alhamdulillah jadi Wali Kota Bandung," ungkap Kang Emil.

Emil juga mengatakan, semua kota butuh ruang dan ruang harus ada yang mengisi. "Siapa yang isi? Anak-anak muda seperti kalian. Anak muda ini harus jadi motor perubahan. Makanya judul acara kita hari ini Youth City Changer. Jadi, minta ke walikotanya sediakan ruang-ruang publik, kalau sudah tersedia kalian yang mengatur bagaimana mengisinya. Tidak harus selalu diatur negara," ujarnya.

Baca Juga: Program Pertama APEKSI 2022, Youth City Changer akan Diresmikan

2. Kuasai ilmu pengetahuan untuk hadapi disrupsi

APEKSI Tantang Generasi Muda Hasilkan Solusi bagi Pembangunan KotaAPEKSI jalankan program Youth City Changers (YCC) di Youth Center Kota Padang, Sumatra Barat, Minggu (7/8/2022). (Dok. APEKSI)

Lebih jauh Emil berharap agar kota-kota di Indonesia di bawah APEKSI ini bisa naik kelas menjadi kota yang mewadahi ide dan gagasan para kawula muda. Dia pun berpesan kepada generasi muda untuk rajin menambah wawasan dan pengetahuan agar mampu menghadapi disrupsi.

"Konsistensi menjadi penting dalam gerakan ekonomi kreatif. Saya titipkan masa depan Indonesia ke adik-adik semua, kuasai ilmu-ilmu menghadapi disrupsi. Pertama disrupsi digital. 80 juta pekerjaan akan hilang. Pekerjaan rutin akan diambil alih oleh mesin. Tapi akan hadir 100 juta pekerjaan baru. Kedua disrupsi pandemik dan isu lingkungan. Dunia makan panas, air laut makin naik, global warming sudah di depan mata. Di Jawa Barat sudah hilang 700 hektare tanah, sekarang sudah jadi laut," tandasnya.

3. Generasi muda saat ini sering disebut sebagai generasi stroberi

APEKSI Tantang Generasi Muda Hasilkan Solusi bagi Pembangunan KotaAPEKSI jalankan program Youth City Changers (YCC) di Youth Center Kota Padang, Sumatra Barat, Minggu (7/8/2022). (Dok. APEKSI)

Sementara itu Ketua APEKSI Bima Arya mengatakan bahwa generasi muda saat ini sering disebut sebagai generasi stroberi. "Ini bukan kata saya, ini adalah amatan dari para pengamat sosial, psikolog, dan pemerhati lainnya. Pintar iya, kreatif iya, cerdas iya. Tapi agak rapuh. Kerjanya seminggu, healing-nya dua minggu," kata Bima. 

"Kalau interview, pasti yg ditanya gajinya berapa, fasilitasnya apa saja, bisa cutinya berapa lama, maunya ditempatkan sesuai domisili. Tantangan generasi ini adalah bagaimana menjadi fighter, jadi generasi yang tahan banting. Padahal anak- sekarang ini potensial, kreatif, pintar," tambahnya.

Sedangkan Rektor IPB Arif Satria menyebut bahwa kompetisi masa depan bukanlah soal kompetisi pengetahuan, tetapi yang menentukan masa depan adalah sejauh mana kita punya imajinasi dan kreatifitas. 

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menambahkan bahwa dirinya sangat mendukung kegiatan YCC karena sejalan dengan visi Kemendag yakni percepatan dan perluasan ekosistem ekonomi digital. (WEB)

Baca Juga: Rakernas Apeksi Jadi Ajang Promosi Beragam Potensi Kota Padang  

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya