Bio Farma dan Google Cloud Indonesia Teken MoU Transformasi Digital 

Transformasi digital Bio Farma akan didukung lewat MoU ini

Jakarta, IDN Times - Induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma, bersama Google Cloud Indonesia melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Jumat (20/8/2021).

Penandatanganan MoU ini dilaksanakan di Bio Farma Bandung, Jawa Barat oleh Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, didampingi Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma, Soleh Ayubi, Megawaty Khie selaku Country Director Google Cloud Indonesia, serta Head of Enterprise and Corporate Sales, Deon Montasser. 

Kerja sama ini bertujuan mendukung transformasi digital Bio Farma termasuk dalam bidang riset dan pengembangan produk seperti vaksin dan obat-obatan, serta alat-alat kesehatan melalui kompetensi yang dimiliki oleh Google Cloud Indonesia.

Ke depannya, MoU ini tidak hanya terbatas pada BioFarma saja, tetapi bisa diperluas sampai anak usaha Holding BUMN Farmasi seperti Kimia Farma dan Indofarma.

1. Membantu program vaksinasi nasional

Bio Farma dan Google Cloud Indonesia Teken MoU Transformasi Digital Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) didampingi Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan Bio Farma Sri Harsi Teteki (kedua kiri) dan Rektor Unpad Rina Indiastuti (ketiga kanan) meninjau Mobile Laboratorium Bio Safety Level (BSL) 3 di gedung RSP Fakultas Kedokteran Unpad, Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/6/2020). Bio Farma menyerahkan peminjaman Mobile Laboratorium BSL 3 pertama di Indonesia kepada Universitas Padjadjaran yang dapat digunakan untuk pemeriksaan Swab Test melalui RT-PCR pasien COVID-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/pras

Google Cloud Indonesia akan menyediakan layanan Infrastructure as a Service, Platform as a Service, dan Software as a Service untuk mendukung transformasi digital Bio Farma. Nantinya hal tersebut akan memberikan solusi layanan mencakup, big data analytics, artificial intelligence (AI), dan machine learning (ML).

Selain itu, ada juga modernisasi aplikasi, alat-alat pengembang (developer tools), manajemen Application Programming Interface (API), aplikasi kolaborasi dan produktivitas, penyimpanan dan basis-basis data, jaringan (networking), manajemen keamanan dan identitas (security and identity management), serta modernisasi infrastruktur.

"Dengan adanya kolaborasi antara Google Cloud dan Bio Farma ini, akan mempercepat revolusi pengembangan vaksin sehingga membantu Pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan, dalam menyukseskan program vaksinasi nasional agar dapat mencapai target vaksinasi lebih cepat. Hal ini juga sejalan dengan agenda transformasi digital di sektor kesehatan," tutur Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. 

Baca Juga: Gandeng Nusantics, Bio Farma Rilis Tes PCR Kumur Bio Saliva

2. Tingkatkan kemampuan penelitian dan pengembangan

Bio Farma dan Google Cloud Indonesia Teken MoU Transformasi Digital Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Direktur Utama PT. Bio Farma Honesti Basyir (kiri) saat meninjau fasilitas produksi gedung 43 yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi vaksin COVID-19, di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). ANTARA FOTO/HO/dok PT Bio Farma/

Sementara itu, Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma Soleh Ayubi mengatakan, teknologi artificial intelligence dan machine learning akan memungkinkan Bio Farma untuk meningkatkan kemampuan dalam penelitian dan pengembangan bioinformatika, pemodelan obat dan senyawa, dan lain-lain.

"Bio Farma siap untuk menggunakan Healthcare Related Products yang disediakan oleh Google Cloud yang mencakup pertukaran data perawatan kesehatan," ujar Soleh Ayubi. 

Ia menambahkan, Bio Farma akan melakukan pembuatan ide dan implementasi transformasi digital serta percepatan peluncuran produk di pasar time to market dengan menggunakan produk Google Cloud.

Sebagai bagian dari proses pembuatan ide, Bio Farma akan menyelenggarakan workshop dengan Google untuk mendiskusikan kemajuan teknologi dan praktik adopsi teknologi Cloud dalam industri kesehatan dan life science.

3. Mempermudah pengumpulan data

Bio Farma dan Google Cloud Indonesia Teken MoU Transformasi Digital Menristek Bambang Brodjonegoro bersama Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, pada 29 Juli 2020. ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Perlu diketahui, saat ini Bio Farma sedang dalam proses implementasi teknologi artificial intelligence dan machine learning untuk penentuan masa panen virus dan bakteri yang optimal. Sebagai pilot project, akan diimplementasikan pada vaksin Polio, vaksin Tetanus dan vaksin COVID-19 BUMN. 

Dalam dunia kefarmasian, penemuan produk baru bidang kesehatan seperti produk life-science termasuk vaksin di dalamnya, obat-obatan dan alat kesehatan, memerlukan waktu yang relatif lama, terutama pada tahap uji klinis dan memerlukan waktu pengumpulan data-data empiris untuk penelitian yang harus dilakukan secara teliti. Hal ini berkaitan dengan produk yang akhirnya akan dikonsumsi oleh masyarakat umum. 

Sebagai contoh, dengan metode konvensional, satu jenis vaksin baru memerlukan waktu 10-15 tahun untuk bisa digunakan oleh masyarakat karena ada beberapa tahapan yang harus dilalui seperti uji klinis, data kestabilan dari vaksin itu sendiri.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan, dengan pemanfaatan teknologi informasi melalui kolaborasi dengan Google Cloud akan mempermudah Bio Farma untuk  mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti uji klinis, dan data penelitian.  

"Kami bisa memanfaatkan data-data yang dimiliki oleh Google untuk membangun R&D dan healthcare related products yang bisa mendukung transformasi digital serta mengakselerasi riset dan pengembangan vaksin dan obat. Sehingga hasil riset tersebut bisa menjadi produk dan memiliki time to market yang tepat," ungkap Honesti.

4. Inovasi berbasis data

Bio Farma dan Google Cloud Indonesia Teken MoU Transformasi Digital Erick Thohir pastikan Bio Farma siap produksi 250 juta dosis vaksin COVID-19 per tahun di akhir tahun 2020 (Dok. Kementerian BUMN)

Sementara itu, Megawaty Khie selaku Country Director Google Cloud Indonesia menjelaskan bahwa teknologi Google Cloud ini akan membantu membantu organisasi healthcare dan life sciences menyatukan data untuk berinovasi.

"Kami pun merasa terhormat dapat membantu Bio Farma untuk memecahkan berbagai tantangan bisnis dan teknologi yang kompleks, serta mempercepat inovasi mereka yang berbasis data, demi kesehatan Indonesia,” paparnya. (WEB)

Baca Juga: Dirut Bio Farma Ungkap Vaksin COVID-19 Terbaik, Apa Itu?

Topik:

  • Ridho Fauzan
  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya