WHO Tunjuk RI Ikut Produksi Vaksin mRNA Lewat Bio Farma

Jadi pusat produksi vaksin mRNA di Asia Tenggara

Jakarta, IDN Times - Indonesia resmi ditunjuk oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai negara yang akan membangun hub, atau pusat produksi vaksin COVID-19 berbasis messenger RNA (mRNA) di kawasan Asia Tenggara.

Hal tersebut disampaikan Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal WHO, di kegiatan konferensi pers rutin mengenai pandemik COVID-19 pada (23/2/2022) di Jenewa, Swiss.

Merespons keputusan itu, Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma memastikan akan mampu membuat vaksin terbaru dengan platform teknologi mRNA.

1. Melayani kancah regional

WHO Tunjuk RI Ikut Produksi Vaksin mRNA Lewat Bio FarmaMenlu Retno Marsudi (Dokumentasi Kemenlu)

Seperti yang diketahui, pusat transfer teknologi mRNA global didirikan pada 2021 untuk mendukung negara-negara pengetahuan rendah dan menengah agar bisa memproduksi vaksin secara mandiri.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi yang turut menghadiri kegiatan konferensi pers tersebut mengatakan bahwa kemampuan Indonesia dalam memanfaatkan teknologi mRNA akan melayani kancah regional untuk pembuatan vaksin.

“Indonesia adalah salah satu negara yang terus menyuarakan pemerataan vaksin, termasuk dengan transfer teknologi terutama untuk negara-negara berkembang. Isu kesehatan ini merupakan salah satu prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia,” ujar Retno.

Baca Juga: Gandeng Nusantics, Bio Farma Rilis Tes PCR Kumur Bio Saliva

2. Akses setara terhadap obat-obatan

WHO Tunjuk RI Ikut Produksi Vaksin mRNA Lewat Bio FarmaIlustrasi proses produksi vaksin di Bio Farma. (Dok. Bio Farma)

Lebih lanjut Retno menjelaskan, pihaknya merasa senang bahwa Indonesia bersama Bio Farma menjadi salah satu negara yang akan menerima transfer teknologi mRNA. Diketahui, sebagai manufaktur vaksin terbesar di Asia Tenggara Bio Farma memiliki kapasitas produksi mencapai 3,2 miliar setiap tahunnya. Bio Farma juga menyediakan 14 jenis vaksin yang sudah diekspor ke lebih dari 150 negara.

“Alih teknologi ini akan berkontribusi dalam memastikan akses setara terhadap obat-obatan agar kita dapat pulih bersama dan pulih menjadi lebih kuat, recover together recover stronger," tambahnya.

3. Bio Farma sudah milki dasar teknologi mRNA

WHO Tunjuk RI Ikut Produksi Vaksin mRNA Lewat Bio FarmaPresiden Joko Widodo (kanan) didampingi Kepala Divisi Produksi Farmasi Hikmat Alitamsar (kiri) meninjau fasilitas produksi gedung 43 yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi vaksin COVID-19, di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). ANTARA FOTO/dok PT Bio Farma

Sementara itu Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan bahwa Bio Farma sudah mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengembangan teknologi mRNA ini, seperti pembangunan fasilitas produksi untuk pembuatan mRNA skala Pilot dan skala komersial terbatas (gedung 34), serta menyiapkan sumber daya manusia.

Insya Allah kepercayaan ini akan kami manfaatkan untuk mendukung kemandirian bangsa dalam membuat vaksin dengan teknologi terbaru secara mandiri,” ungkap Honesti.

Sebelumnya, Bio Farma sendiri sudah mencari partner pengembangan melalui penjajakan kerja sama dengan University of Manchester untuk penguasaan seed mRNA. Dengan begitu, Honesty berujar bahwa pihaknya sudah memiliki dasar dari teknologi mRNA. Honesti juga mengatakan bahwa sesuai dengan program Transfer of Technology, Bio Farma akan belajar terlebih dahulu mengenai pembuatan vaksin COVID-19 dengan teknologi tersebut.

“Kami akan belajar menguasai platform teknologi mRNA ini, untuk jenis vaksin selain COVID-19 (beyond COVID-19), dan untuk persiapan manakala terjadi pandemik, karena mRNA merupakan teknologi rapid response dalam pengembangan dan produksi vaksin (plug and play). Selain untuk pembuatan vaksin, teknologi mRNA ini bisa juga digunakan untuk pembuatan produk terapeutik, seperti obat kanker dan lain-lain,” tutup Honesti. (WEB)

Baca Juga: Erick Lapor ke Jokowi: Bio Farma Siap Produksi 77 Juta Dosis Vaksin

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya