Bupati Kediri Minta Limbah Peternakan Sapi Dikelola dengan Baik

Supaya ada nilai lebih bagi peternak

Jakarta, IDN Times - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramono mengatakan bahwa manajemen pengelolaan limbah peternakan perlu dilakukan pada setiap kelompok tani penerima program pengembangan desa korporasi sapi.

Mas Dhito, sapaan akrabnya, juga meminta program korporasi sapi dari Kementerian Pertanian (Kementan) itu untuk terus dikawal. Ia menilai, adanya program korporasi itu bisa mengedukasi peternak untuk lebih maju lagi dengan mengelola jumlah sapi yang besar.

"Termasuk limbah kotoran sapi ini bagaimana nanti pengelolaannya," katanya pada Jumat (4/2/2022).

1. Daur ulang limbah peternakan menjadi biogas atau pupuk organik

Bupati Kediri Minta Limbah Peternakan Sapi Dikelola dengan BaikProgram pengembangan desa korporasi sapi di Kediri. (Dok. Pemkab Kediri)

Dalam program pengembangan desa korporasi sapi dari Kementan, ada 1.000 ekor sapi yang diperuntukkan bagi lima kelompok tani di Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Tiap kelompok mendapatkan 100 sapi pejantan untuk fattening atau pengggemukan, dan 100 sapi betina untuk breeding atau pembibitan.

Mas Dhito menilai, perlu dipikirkan cara-cara supaya limbah peternakan bisa dikelola dengan baik agar peternak mendapatkan nilai lebih. Bentuk pengelolaan itu bisa dengan mendaur ulang limbah kotoran sapi menjadi biogas, atau pupuk organik.

"Limbah ternak yang banyak itu harus dioptimalkan pengelolaannya supaya ada nilai lebih," ujarnya.

Baca Juga: Bupati Hanindhito Genjot Sertifikasi Tanah di Kabupaten Kediri

2. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lakukan kunjungan lapangan

Bupati Kediri Minta Limbah Peternakan Sapi Dikelola dengan BaikProgram pengembangan desa korporasi sapi di Kediri. (Dok. Pemkab Kediri)

Untuk melakukan pendampingan program dan pengembangan desa korporasi sapi tersebut, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah melakukan kunjungan lapangan.

Bantuan sarana pengelolaan limbah menjadi biogas pun sudah ada di tiap kandang kelompok tani. Hanya saja, tidak memadahi jumlah limbah kotoran sapi yang melimpah. Peralatan pengolahan biogas juga terlihat belum berfungsi maksimal.

Di sisi lain, ada kelompok tani yang mengelola limbah peternakan sapi, selain untuk biogas, juga dibuat kompos kering.

3. Jumlah sapi yang diterima masih akan terus bertambah

Bupati Kediri Minta Limbah Peternakan Sapi Dikelola dengan BaikProgram pengembangan desa korporasi sapi di Kediri. (Dok. Pemkab Kediri)

Persoalan limbah peternakan tersebut nyatanya menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Kediri, terlebih jumlah sapi yang diterima masih akan terus bertambah.

Diketahui dari 1.000 ekor sapi yang dijanjikan, sejauh ini yang sudah turun baru 400 ekor sapi jantan dan 146 ekor sapi betina. Sisanya diperkirakan pada Maret 2022 mendatang. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Tutik Purwaningsih mengakui kondisi itu. Menurutnya pengelolaan limbah untuk semua kelompok itu memilki perkembangan yang berbeda, ada yang sudah tahap uji coba, ada yang masih belajar.

"Masih perlu waktu untuk menata secara lebih baik," tuturnya. (WEB)

Baca Juga: Pemkab Kediri Beri Bantuan Sosial Pendidikan bagi Anak Terdampak COVID

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya