Peringati Harganas Ke-28, BKKBN Ajak Keluarga Indonesia Cegah Stunting

Satu dari empat anak yang lahir alami stunting

Jakarta, IDN Times - Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa saat ini satu dari empat anak yang lahir di Indonesia mengalami stunting. Di dunia, Indonesia berada pada posisi ke-5 sebagai negara yang memiliki kasus stunting terbanyak.

Perlu diketahui, stunting adalah kondisi terganggunya pertumbuhan anak secara fisik maupun intelektualnya karena kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal tumbuh kembang anak. 

Dengan kondisi tersebut, anak-anak akan sulit untuk bermain dan belajar, serta mempengaruhi kualitas kesehatan mereka di masa depan.

1. Hari Keluarga ke-28 jadi momentum

Peringati Harganas Ke-28, BKKBN Ajak Keluarga Indonesia Cegah StuntingIlustrasi keluarga. (Dok. BKKBN)

Menanggapi hal tersebut, BKKBN melakukan penajaman target sasaran intervensi untuk melakukan percepatan penurunan kasus stunting di Indonesia. Mulai dari intervensi terhadap calon pengantin, serta janin dan bayi dalam 1000 hari pertama pada masa ibu hamil, dan pasca persalinan. 

BKKBN juga menjadikan Hari Keluarga ke-28 yang jatuh pada 29 Juni 2021, sebagai momentum untuk menyelamatkan anak-anak Indonesia dari ancaman stunting.

Oleh karena itu beberapa kegiatan dilaksanakan untuk mendukung Harganas seperti Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu yang dilakukan untuk meningkatkan gerakan keluarga dan masyarakat dalam Posyandu Holistik Integratif, sebagai wadah yang mampu mengintegrasikan program dan kegiatan lintas sektor dan lembaga masyarakat di tingkat desa.

Selain itu ada juga kegiatan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor yang dilaksanakan pada Kamis, 24 Juni 2021 dan mendapatkan akseptor sebanyak 1.213.066 akseptor di seluruh Indonesia, serta Penghargaan Program Bangga Kencana dan Penghargaan dalam Penurunan Stunting.

Seluruh kegiatan ini diselenggarakan dengan tetap memperhatikan kualitas pelayanan, kondisi zona wilayah dan protokol kesehatan pada masa pandemi COVID-19;

"Jadikan hari keluarga nasional yang ke-28 sebagai momentum bersama untuk kembali menumbuhkan kesadaran membentuk generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas," jelas BKKBN dalam keterangan resmi, Senin (28/6/2021).

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Kepala BKKBN Jadi Ketua Pelaksana Penurunan Stunting 

2. 10 pokok perubahan program kerja

Peringati Harganas Ke-28, BKKBN Ajak Keluarga Indonesia Cegah StuntingPemasangan alat kontrasepsi oleh Kepala BKKBN, DR. (H.C), Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K). (Dok. BKKBN)

BKKBN pun membuat 10 pokok perubahan program kerja untuk mengawal ibu hamil dan mendampingi keluarga indonesia dalam setiap aspek kehidupan, yang dilakukan dengan cara pendataan dan penapisan, pendampingan, pemantauan serta audit kasus.

Sepuluh pokok perubahan tersebut meliputi:

1. Pendataan keluarga berisiko tinggi (risti) stunting melalui Pendataan Keluarga dan Sistem Informasi Keluarga (SIGA);

2. Pendampingan semua keluarga risti stunting oleh kader KB, PPKBD dan Sub PPKBD;

3. Penapisan keluarga terhadap penggunaan dan kepemilikan sarana jamban dan air bersih;

4. Penapisan keluarga terhadap penggunaan dan kepemilikan sarana rumah sehat;

5. Pendampingan dan penapisan keluarga terhadap ketersediaan pangan, pola makan dan asupan gizi oleh kader sehat, PPKBD sub PPKBD, PKK dan dasa wisma;

6. Pendampingan dan penapisan kesehatan reproduksi semua remaja/pemuda 3 bulan pranikah;

7. Penapisan, pendampingan semua PUS/ keluarga dengan ibu hamil;

8. Pendampingan, penapisan keluarga dengan PUS setelah persalinan untuk pemberian ASI ekslusif dan KB PP oleh kader sehat, PPKBD di bawah bidan;

9. Penapisan, pendampingan keluarga dengan 1.000 HPK: pemantauan tumbuh kembang dan penggunaan Kontrasepsi yang dilakukan oleh bidan, dibantu kader sehat, PPKBD, Sub PPKBD, PKK, dasa wisma;

10. Komponen pendukung audit kejadian stunting di tingkat kecamatan dengan pembangunan sistem IT/IOT/aplikasi baru pendukung rencana aksi oleh  camat dibantu PKB, PLKB, pimpinan puskesmas, dan pakar.

3. Vaksinasi COVID-19

Peringati Harganas Ke-28, BKKBN Ajak Keluarga Indonesia Cegah StuntingIlustrasi vaksinasi COVID-19 di Palembang (ANTARA Foto)

Baru-baru ini BKKBN diberi tanggung jawab dalam penanganan COVID-19 pada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 12-17 tahun. 

Kepala BKKBN DR. (H.C), Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan dalam laporannya di Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke 28 Tahun 2021 ini bahwa BKKBN melaksanakan Launching Vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 12-17 tahun. 

“Sedangkan untuk ibu hamil, masih dalam kajian, dalam waktu dekat semoga bisa dilaksanakan secepatnya. Namun untuk ibu nifas atau ibu menyusui dapat dilakukan hari ini, “jelas Hasto. 

Kegiatan vaksinasi tesebut akan dilaksanakan di tiga provinsi dan empat titik yaitu:

1. Provinsi Jawa Barat yaitu di Kab. Sumedang; Kec. Sumedang Utara; Desa Margamukti; Kampung KB Adipura dan Kota Bogor; Kec. Bogor Barat; Kel. Pasir Jaya; Kampung KB Muara Kidul,

2. Provinsi Sulawesi Selatan yaitu di Kota Makassar; Kec. Tallo; Kelurahan Pannampu; Kampung KB Nusa Indah,

3. Provinsi Bangka Belitung yaitu di Kota Pangkal Pinang; Kec. Pangkal Balam; Kelurahan Ketapang; Kampung KB Mentari.

"Semoga momentum penting ini  menjadi sebuah upaya preventif dalam menghadapi COVID-19," tambah Hasto. (WEB)

Baca Juga: Jokowi Minta BKKBN Tangani Ibu Hamil, Bayi hingga Anak yang Kena COVID

Topik:

  • Ridho Fauzan
  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya