Hari Aksara Internasional, PAUD Dikdasmen Dukung Literasi Digital

Pentingnya kecermatan literasi digital

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 menjadi pengingat soal pentingnya peran literasi. Literasi dibutuhkan tiap individu untuk mengembangkan kemampuannya dalam memilih kualitas hidup. Literasi merupakan bagian yang terintegrasi dari pendidikan dan proses belajar seumur hidup.

Hal itu dikatakan Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam sambutan peringatan Hari Aksara Internasional ke-56. Ia mengatakan, momentum tersebut mengingatkan betapa pentingnya kecermatan literasi digital di masa pandemik ini untuk menghindari risiko negatif yang mungkin terjadi pada era digital.

"Disadari atau tidak, dunia bergerak dan berubah semakin cepat. Semua dimungkinkan karena teknologi pada satu sisi bisa meningkatkan efektivitas pekerjaan. Tapi di sisi lain ada risiko negatif. Terutama jika tidak diimbangi dengan kecermatan," ungkapnya saat memberi sambutan webinar peringatan HAI Nasional yang disiarkan di kanal YouTube Kemdikbudristek RI, Rabu (8/9/2021).

1. Anak sekolah sangat rentan

Hari Aksara Internasional, PAUD Dikdasmen Dukung Literasi DigitalMendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam acara kerjasama Kemendikbud dengan Netflix (Dok.IDN Times/Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Lebih lanjut Nadiem menjelaskan bahwa, risiko negatif yang dimaksud contohnya adalah hoax dan kekerasan berbasis online. Dalam hal ini, anak-anak sekolah dikatakan Nadiem sangat rentan dan berpotensi memiliki dampak jangka panjang yang tinggi.

Ia menilai, untuk menghadapi teknologi yang akan terus berkembang, diperlukan cara untuk menyeimbangkan antara kecepatan dan kecermatan.

"Cara untuk menyeimbangkan antara kecepatan dan kecermatan, yaitu dengan meningkatkan literasi digital. Khususnya untuk anak-anak pendidikan usia dini, sekolah dasar, dan sekolah menengah," tutur Nadiem.

Baca Juga: Nadiem Pakai Produk Dalam Negeri untuk Program Digitalisasi Sekolah

2. Mendorong kemampuan berpikir kritis

Hari Aksara Internasional, PAUD Dikdasmen Dukung Literasi DigitalIlustrasi belajar online. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Nadiem juga menerangkan bahwa kemampuan berpikir kritis di tengah perkembangan teknologi yang begitu cepat juga sangat penting.

Menurutnya, kemampuan berpikir kritis tersebut bisa dilakukan dalam pendidikan dengan cara menjadikan literasi sebagai kompetensi esensial dalam merdeka belajar.

"Sekarang capaian belajar anak-anak indonesia tidak dinilai dari ketepatan hafalan tapi dari kemampuan mengolah informasi secara kritis. Kompetensi literasi akan menjadi aspek penilaian Asesmen Nasional (AN)," paparnya.

3. Melakukan pendekatan khusus

Hari Aksara Internasional, PAUD Dikdasmen Dukung Literasi DigitalSuasana belajar di sekolah. (ShutterStock/BachtiarAriFaizal)

Meski kompetensi literasi menjadi aspek penilaian AN, hal tidak menjadi penentu kelulusan siswa. Sebab, tujuan AN adalah sistem pemetaan untuk menemukan kekurangan kemampuan literasi pada peserta didik.

Dalam hal ini, sekolah dan guru perlu melakukan pendekatan khusus untuk meningkatkan literasi pada setiap peserta didik.

"Tugas kita bersama untuk membekali anak-anak Indonesia kecerdasan literasi digital sehingga mereka akan menjadi generasi yang tangguh. Oleh karena itu mari kita bersama-sama mewujudkan merdeka belajar," tutupnya. (WEB)

Baca Juga: Kemendikbud Ristek Kembali Buka Pendaftaran Program Sekolah Penggerak

Topik:

  • Ridho Fauzan
  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya