Bangun Ekosistem Pendidikan, Kemdikbud Resmikan Guru Penggerak

Calon guru penggerak meningkat

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan kembali melakukan Program Guru Penggerak Angkatan 2. 

Perlu diketahui, pada angkatan sebelumnya terdapat 2.460 calon guru penggerak dan 507 pengajar praktik yang sudah mengikuti program pendidikan. 

Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan tenaga Kependidikan (Direktur PPP GTK) Praptono menjelaskan bahwa calon guru penggerak yang akan mengikuti program pendidikan kali ini meningkat.

1. Episode kelima program Merdeka Belajar

Bangun Ekosistem Pendidikan, Kemdikbud Resmikan Guru PenggerakIlustrasi belajar di rumah (IDN Times/Rochmanudin)

Lebih jelas Praptono menjabarkan peserta terdiri atas fasilitator sebanyak 232 peserta dari 971 pendaftar, pengajar praktik sebanyak 576 peserta dari 9.356 pendaftar, dan calon guru penggerak sebanyak 2.800 peserta dinyatakan lulus dari 17.091 pendaftar. Program ini akan dimulai hari ini dan selesai Desember 2021 untuk menyelesaikan 4 modul yang telah direncanakan.

Praptono mengatakan, program Guru Penggerak ialah episode kelima dari kebijakan merdeka belajar. Program ini menjadi program prioritas nasional yang bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran pedagogi kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar.

“Program ini juga bertujuan untuk memunculkan rasa aman, nyaman, dan bahagia kepada peserta didik yang ditunjukkan dengan sikap dan emosi positif terhadap satuan pendidikan. Bersikap positif terhadap proses akademik dan merasa senang mengikuti kegiatan di satuan-satuan pendidikan, terbebas dari rasa cemas dan keluhan,” kata Praptopo.

Baca Juga: Kemendikbud Resmi Luncurkan Merdeka Belajar Episode ke-8, Tentang Apa?

2. Membangun ekosistem pendidikan

Bangun Ekosistem Pendidikan, Kemdikbud Resmikan Guru PenggerakMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meresmikan pembukaan program Guru Penggerak, Selasa (13/4/2021). (Tangkapan layar Youtube Kemdikbud/Ezri TS)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim, turut hadir untuk memberikan penguatan dan motivasi kepada semua stakeholders Pendidikan, melalui virtual webinar yang disiarkan live di YouTube Kemendikbud RI pada Selasa (13/4/2021).

Dalam sambutannya, Nadiem mengatakan terobosan Merdeka Belajar dimaksudkan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. 

“Untuk mencapai visi tersebut, misi kita jelas, yaitu mentransformasi sejumlah pilar yang mengokohkan ekosistem pendidikan Indonesia. Salah satu pilar tersebut adalah kepemimpinan guru,” ujarnya. 

Nadiem menilai, melalui program pendidikan ini akan lahir guru-guru penggerak yang mampu menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan ke arah kemajuan. 

“Saya sangat berbahagia, betapa calon-calon Guru Penggerak angkatan pertama, termasuk para instruktur, fasilitator, dan pengajar praktiknya sudah menunjukkan kemajuan yang kita cita-citakan bersama,” tambah Nadiem. 

3. Membuka peluang bagi guru SLB dan SMK

Bangun Ekosistem Pendidikan, Kemdikbud Resmikan Guru PenggerakIlustrasi aktivitas di sekolah. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga membuka peluang bagi guru Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mengikuti program Guru Penggerak.

Sebelumnya, program tersebut hanya ditujukan untuk guru di jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Nadiem mendengar program Guru Penggerak ini mampu membentuk pola pikir bertumbuh para calon guru penggerak. Ia mengaku cukup kaget melihat respons para guru yang menyebut bahwa program ini mampu mengubah paradigma dan mindset mereka. Dengan begitu, kini mereka bisa dan berani mengambil tindakan yang benar untuk keberpihakan kepada murid.

“Dan ini alasan mengapa harapan besar bahwa guru penggerak akan menjadi wakil kepala sekolah, kepala sekolah, pengawas, bahkan petinggi-petinggi kementerian. Dan ini esensi dari sistem pelatihan dari guru, untuk guru, dan gurulah yang akan mengajarkan guru-guru lain bagaimana melakukan perubahan,” ungkap Nadiem. (WEB)

Baca Juga: Ini 8 Prioritas Merdeka Belajar Kemendikbud sepanjang 2021

Topik:

  • Ridho Fauzan
  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya