Kementan Genjot Produksi Padi Maros Melalui Intervensi Mekanisasi

Tingkatkan produksi sekaligus dorong minat generasi muda

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko Widodo merasa puas atas hasil panen raya di Desa Baji Pamai, Kecamatan Maros Kota, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Padahal, areal ini sempat dua kali terkena banjir yang menyebabkan produktivitas turun di angka 5,5 ton per hektare. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, produksi masih bisa ditingkatkan pada musim tanam berikutnya mengingat bibit yang digunakan merupakan bibit hibrida Inpari 32. 

Mentan SYL menambahkan, pihaknya juga akan konsentrasi melakukan mitigasi cuaca agar tidak terjadi banjir yang menyebabkan turunnya produksi melalui intervensi teknologi mekanisasi.

"Upaya pencegahan maupun penanggulangan dampak hujan berupa banjir di area persawahan tahun ini akan lebih efektif. Kita telah menyiapkan seluruh kebutuhan sarana dan prasarana. Silakan pemda koordinasi untuk menyiapkan pompanisasi jika masih terdapat genangan di sawah," katanya usai mendampingi Presiden Jokowi yang mengunjungi kegiatan panen raya, Kamis (30/3/2023).

1. Modernisasi pertanian dengan penggunaan alsintan

Kementan Genjot Produksi Padi Maros Melalui Intervensi MekanisasiPetani menggunakan alsintan (Dok. Kementan)

Lebih jauh Mentan SYL menjelaskan bahwa dalam peningkatan produksi pangan, salah satu strategi yang dilakukan adalah percepatan pengolahan tanah dan penanaman serentak hingga panen yang dilaksanakan melalui penerapan modernisasi pertanian dengan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan).

"Perubahan iklim adalah kendala yang menyebabkan jadwal tanam tidak menentu. Salah satu upaya untuk mengatasinya diperlukan intervensi teknologi salah satunya dengan percepatan tanam yang dimulai dengan pengolahan tanah menggunakan alsintan," jelas Mentan SYL.

Baca Juga: Iklim Sulit Ditebak, Kementan Imbau Petani Banten Ikut AUTP

2. Tingkatkan produksi dan dorong minat generasi muda

Kementan Genjot Produksi Padi Maros Melalui Intervensi MekanisasiDirektur Jenderal PSP Kementan, Ali Jamil. (Dok. Kementan)

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil menambahkan, pengelolaan dan penggunaan alsintan ini diharapkan dapat melibatkan kaum muda untuk mengatasi kurangnya tenaga kerja di bidang pertanian. 

Tujuan utamanya tentu untuk meningkatkan produksi. Tetapi untuk memastikan ada regenerasi petani, anak muda harus diberikan sesuatu yang menarik minatnya. Yaitu dengan mekanisasi pertanian," kata Ali Jamil.

Ali Jamil mengungkapkan, bantuan alsintan pra panen dari Ditjen PSP yang telah dialokasikan ke Kabupaten Maros pada 2022 sebanyak 126 unit yang terdiri dari 52 unit cultivator, 10 unit hand sprayer, 40 unit pompa air, 9 unit traktor roda 2 dan 6 unit traktor roda 4. Sementara di 2023 alsintan yang diberikan berupa 3 unit traktor roda 4t dan 5 unit traktor roda 2.

Kami berharap, bantuan ini bisa termanfaatkan dengan baik dan bisa turut mendorong minta generasi muda terhadap sektor pertanian,” ujarnya.

3. Panen padi di Sulsel mencapai 139.622 hektare

Kementan Genjot Produksi Padi Maros Melalui Intervensi MekanisasiBulir padi (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Sebagai informasi, panen padi di Sulawesi Selatan pada Maret 2023 ini mencapai 139.622 hektare dengan prakiraan produksi yakni 692.911 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 399.085 ton beras. 

Sedangkan untuk perkiraan panen padi di April mendatang mencapai 174.609 hektare dengan prakiraan produksi mencapai 869.113 ton GKG atau setara 500.839 ton Beras. Adapun untuk Mei perkiraannya mencapai  85.576 hektare, dengan produksi mencapai 422.188 ton GKG atau setara 243.481 ton beras. 

Secara umum, gambaran padi Provinsi Sulawesi Selatan memiliki luas Baku Sawah seluas 654.818 hektare dengan luas panen mencapai 1.038.084 hektare dan produksi padi mencapai 5.360.169 ton GKG atau setara 3.075.860 ton Beras. (WEB)

Baca Juga: Program Taksi Alsintan Kementan Dorong Kemandirian Petani  

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya