Proteksi Kendaraan Ramah Lingkungan, BRINS Kenalkan Greensurance

Popularitas kendaraan listrik meningkat

Jakarta, IDN Times - Meningkatnya popularitas kendaraan listrik mendorong seluruh  industri yang terkait dengan otomotif untuk turut menerapkan proses bisnis yang ramah lingkungan, tidak terkecuali industri asuransi.

CEO BRI Insurance (BRINS) Fankar Umran mengungkapkan bahwa BRINS sudah melakukan langkah-langkah untuk mendorong kemajuan industri otomotif ramah lingkungan.

1. Memajukan industri otomotif ramah lingkungan

Proteksi Kendaraan Ramah Lingkungan, BRINS Kenalkan GreensuranceCEO BRI Insurance (BRINS) Fankar Umran. (Dok. BRINS)

Pada forum investasi yang dibuka Presiden Joko Widodo, Fankar lebih lanjut mengatakan bahwa kolaborasi dari semua pihak diperlukan untuk memajukan industri otomotif ramah lingkungan.

"Tapi jangan lupakan proteksinya. Oleh karena itu saya pikir penting untuk asuransi ikut berperan dalam memajukan industri otomotif ramah lingkungan ini," ujarnya.

Fankar menambahkan, di BRI Group inisiatif Environmental, Social and Good Governance (ESG) sudah diterapkan dalam berbagai aspek dengan konsep triple bottomline (3P) yang meliputi People, Planet, dan Prosperity.

Menurutnya, BRI Group juga sudah mulai menjalankan operasional bisnis yang ramah lingkungan, serta mengeluarkan kebijakan perusahaan yang berbasis green economy. 

"Jadi kami ingin memastikan, kami mengutamakan prosperity dibandingkan profit, jadi perusahaan tidak sekadar mengedepankan bagaimana mencari profit namun juga mementingkan kesejahteraan bersama," tambah Fankar. 

Baca Juga: HUT Ke-32, BRINS Usung Semangat Transformasi Digital 

2. Beberapa produk Greensurance

Proteksi Kendaraan Ramah Lingkungan, BRINS Kenalkan GreensuranceTransformasi digital BRINS di berbagai aspek (Dok. BRINS)

BRINS sendiri telah menginisiasi beberapa produk Greensurance dengan penerapan digital business seperti produk Pay as You Drive. 

Fankar mengatakan, produk tersebut diharapkan akan membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi secara masif. Dengan begitu, polusi udara dapat dikurangi dan semakin ramah lingkungan.

Selain itu, ada juga Incentive for Eco-Friendly Vehicle dengan memberikan premi yang lebih murah atau extra coverage untuk kendaraan ramah lingkungan, serta Green for Old di mana untuk kendaraan yang mengalami risiko total loss akan diganti dengan kendaraan ramah lingkungan atas kesepakatan bersama. 

“Saya pikir kita harus mulai switch mindset kita dari greed mindset ke green mindset demi kemajuan yang berkelanjutan," sambung Fankar. 

3. Target produksi mobil listrik

Proteksi Kendaraan Ramah Lingkungan, BRINS Kenalkan Greensuranceilustrasi pengisian daya mobil listrik (Unsplash/CHUTTERSNAP)

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, pemerintah menargetkan produksi mobil listrik mencapai 600 ribu unit untuk kendaraan roda 4 dan 2,5 juta unit untuk kendaraan roda dua pada 2030.   

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan iklim bisnis di Indonesia terus melaju, termasuk bisnis otomotif meskipun masih dalam situasi pandemik COVID-19. 

Peningkatan penggunaan mobil listrik dan fokus pembiayaan ramah lingkungan juga sejalan dengan imbauan Presiden Joko Widodo yang meminta industri memanfaatkan potensi bisnis yang belum optimal.    

"Potensi-potensi yang belum tergarap optimal harus kita temukan dan kita kembangkan. Tahun 2021 akan menjadi momentum kita untuk bangkit. Teruslah membangun optimisme dan harapan agar kita mampu bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru yang semakin kokoh, tangguh, dan mandiri," ujar Jokowi. (WEB)

Baca Juga: BRINS Raih The Most Supportive and Reliable Company in Microinsurance 

Topik:

  • Ridho Fauzan
  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya