KUR Pertanian Makin Diminati, Realisasi Capai Rp28 Triliun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jumlah petani yang menjadi debitur dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian terus bertambah. Realisasi KUR pun saat ini mendekati jumlah Rp30 triliun.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan KUR akan sangat membantu petani mengatasi masalah permodalan. Dengan begitu, produktivitas petani juga bisa meningkat.
"KUR akan membantu petani mengatasi masalah permodalan. Berbagai subsektor pertanian bisa memanfaatkan KUR, bahkan untuk pascapanen dan packaging," tuturnya, Jumat (28/5/2021).
1. Realisasi KUR capai Rp28 triliun
Berdasarkan data dari SMI Ditjen Perben Kementerian Keuangan (Kemenkeu), realisasi KUR pertanian hingga 27 Mei 2021 mencapai kisaran Rp28 triliun, tepatnya Rp28.952.373.686.594 dari 916.803 debitur.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil menjelaskan, target alokasi KUR pertanian untuk tahun 2021 sebesar Rp70 triliun. Ia juga menilai pentingnya pemanfaatan KUR bagi petani.
"Permodalan ini penting karena merupakan kebutuhan mendasar petani. Kami akan terus sosialisasikan agar petani dapat terhubung dengan fasilitas KUR Pertanian," jelasnya.
Baca Juga: Alokasikan Rp70 Triliun, Kementan Ajak Petani Gunakan KUR Pertanian
2. Pengembalian dana bisa dibayarkan saat panen
Editor’s picks
Lebih lanjut, Ali Jamil menjelaskan, petani tidak perlu terlalu mengkhawatirkan masalah pengembalian dana KUR, karena bisa dicicil atau bisa dibayarkan saat panen.
“Sehingga petani bisa beraktivitas dengan tenang. Bahkan kita harapkan KUR bisa membantu petani meningkatkan pendapatan," ujarnya.
Pengembalian dana pinjaman KUR di sektor pertanian tahun 2020 cukup sehat bagi sektor perbankan. Pasalnya nilai Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet hanya 0.6 persen dari total nilai pinjaman KUR.
3. Sektor perkebunan paling banyak gunakan KUR
Sementara itu, Direktur Pembiayaan Ditjen PSP, Indah Megahwati, menjelaskan bahwa sampai saat ini sektor perkebunan menjadi sektor pertanian yang paling banyak memanfaatkan KUR.
"Berdasarkan data yang kita terima, realisasi KUR untuk sektor perkebunan mencapai Rp9 triliun dari target Rp20 triliun. Atau telah mencapai 33,80 persen," jelasnya.
Sedangkan realisasi untuk sektor tanaman pangan 26,90 persen, atau sekitar Rp7 triliun dari target Rp26,812,189,000,000.
"Kita akan genjot agar KUR bisa dimanfaatkan petani. Permodalan tidak boleh bermasalah agar pertanian tidak terganggu," katanya. (WEB)
Baca Juga: Petani Gianyar Harapkan Bantuan Alsintan dari Kementan