Terdapat Kendala, Kurikulum Darurat di Madrasah Terus Dibenahi 

Balitbang Agama Semarang rekomendasikan hal ini

Jakarta, IDN Times - Kehadiran Coronavirus Disease (COVID-19) pada akhir 2019 telah mengubah banyak tata kehidupan manusia, termasuk di bidang pendidikan. Beberapa kebijakan pun dikeluarkan pemerintah untuk memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan. 

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) turut membuat kebijakan, salah satunya Keputusan Direktur Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020 tentang Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah. 

Dalam keputusan tersebut, pembelajaran di masa darurat harus tetap dilaksanakan baik di dalam maupun di luar madrasah, dengan menggunakan metode belajar tatap muka, tatap muka terbatas, dan jarak jauh.

1. Kendala kurikulum darurat

Terdapat Kendala, Kurikulum Darurat di Madrasah Terus Dibenahi Seorang pelajar tengah menulis (ShutterStock/Quon_ID)

Akan tetapi, menurut hasil penelitian yang dilakukan Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang, terdapat banyak kendala yang dialami madrasah. Secara umum terdapat tiga kendala utama selama menjalankan kurikulum darurat, yaitu kendala regulasi, infrastruktur, sosial budaya, dan ekonomi. 

“Bukan itu saja, sejumlah penelitian juga menunjukkan rendahnya ketercapaian target kurikulum dan efektivitas pembelajaran yang dilakukan secara daring,” dikutip dari Executive Summary oleh Umi Muzayanah, A.M. Wibowo, dan Siti Muawanah selaku Peneliti Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan.

Pada pembelajaran tatap muka, kendala yang kerap terjadi adalah keterbatasan madrasah dalam menyediakan sarana dan prasarana kesehatan sebagai salah satu syarat diperbolehkannya menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. 

Sementara itu, dalam pembelajaran daring, persoalan terdapat pada sulitnya mengakomodasi kebutuhan pulsa bagi siswa yang tidak masuk dalam kategori miskin dan ketersediaan perangkat pembelajaran daring seperti internet dan gawai.

Baca Juga: Kemenag Evaluasi Pembangunan Agama di Indonesia Barat, Ini Hasilnya

2. Empat inovasi dan modifikasi kurikulum

Terdapat Kendala, Kurikulum Darurat di Madrasah Terus Dibenahi Seorang pelajar tengah melakukan pembelajaran via daring (ShutterStock/OduaImages)

Ada empat inovasi dan modifikasi kurikulum yang dilakukan madrasah, yaitu struktur kurikulum, beban belajar, strategi pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Para guru pun menyederhanakan RPP dan indikator KD serta memperpendek durasi jam pelajaran. Demikian pula dengan beban belajar yang lebih ringan dengan dua atau tiga mata pelajaran per hari.  

Sementara itu, penilaian hasil belajar dilakukan seperti pada pembelajaran normal, seperti penilaian harian pada akhir materi, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, dan penilaian akhir tahun.  Penilaian yang diberikan berbentuk penugasan, portofolio, tes tertulis,  tes online, proyek, unjuk kerja, dan praktik.

3. Rekomendasi pembelajaran selama pandemik COVID-19

Terdapat Kendala, Kurikulum Darurat di Madrasah Terus Dibenahi Seorang pelajar sekolah dasar (ShutterStock/UntungSubagyo)

Hasil riset juga menjelaskan beberapa upaya yang diajukan sebagai rekomendasi kepada Kementerian Agama agar penyelenggaraan proses belajar mengajar dapat berjalan optimal. Sebagai informasi, penelitian ini dilakukan di tiga kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, yaitu di Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Magelang. Berikut beberapa hal yang disarankan:

  • Kemenag perlu memantau secara rutin terkait pelaksanaan protokol kesehatan bagi madrasah yang telah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.
  • Mendorong dan memberikan pelatihan bagi guru madrasah yang masih menyelenggarakan pembelajaran daring, untuk melakukan diversifikasi media pembelajaran sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.
  • Menyelaraskan data isian EMIS dengan DAPODIK sehingga standar protokol kesehatan bagi madrasah dapat terpenuhi secara maksimal.
  • Melakukan pemetaan terhadap madrasah yang berada di zona hijau dan kuning yang memenuhi syarat berdasarkan daftar isian EMIS dan observasi lapangan serta mendorong mereka melakukan simulasi tatap muka. (WEB)

Baca Juga: Kemenag Akan Luncurkan Webseries dan Podcast Karya Riset

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya