Kementan Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Polbangtan dan PEPI

Demi peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pertanian

Jakarta, IDN Times - Bagi negara agraris seperti Indonesia, pertanian menjadi sektor yang sangat penting dalam menopang kemajuan ekonomi nasional. Namun, sektor pertanian tengah mengalami persoalan terkait regenerasi. Jika menilik data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani di generasi millenial yang berumur 19-39 tahun, terus menurun. Jumlahnya kini hanya 2,7 juta, atau 8% dari total petani di Indonesia.

Merespon permasalahan tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya menarik minat generasi muda untuk mau bekerja di industri pertanian. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa peningkatan kualitas serta kuantitas SDM pertanian terus dilakukan oleh Kementan. Ia berharap, pertanian bisa menjadi subsektor ekonomi yang maju, mandiri, modern, serta didukung kapasitas SDM pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing. 

"Modern itu berarti di dalamnya kita bicara SDM. Bagaimana mau cepat kalau masih pakai kendaraan kemarin. Bagaimana mau maju kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin.” ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo.

1. Meningkatkan kualitas SDM pertanian

Kementan Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Polbangtan dan PEPIKepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi. (Dok. Kementerian Pertanian)

Pada tahun ini, Kementan kembali membuka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) untuk Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI). 

Polbangtan sendiri diluncurkan Kementan pada 2018 sebagai upaya melahirkan kembali tenaga terampil di bidang pertanian yang punya semangat wirausaha. Sedangkan PEPI merupakan politeknik enjiniring pertanian pertama di Indonesia. Didirikannya lembaga pendidikan itu untuk menghasilkan tenaga-tenaga terampil di bidang pengembangan teknologi mesin pertanian. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, proses seleksi akan menyesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru mengingat pandemic COVID-19 belum berakhir. Ia berharap, agar pihaknya bisa mencetak SDM pertanian unggulan yang mampu menjadi qualified job creators dan qualified job seekers dalam bidang pertanian. 

“Beberapa perubahan akan dilakukan pada proses seleksi calon mahasiswa baru Polbangtan/ PEPI tahun ajaran 2021/2022 untuk meningkatkan kualitas pendidikan pertanian di lingkup Kementan sekaligus menyesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru”, ujar Dedi.

Baca Juga: Kementan Tingkatkan Mutu Pendidikan, PEPI Siap Go International  

2. Sistem PMB harus mudah

Kementan Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Polbangtan dan PEPIDok. Kementan

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti secara teknis mengatakan bahwa sistem seleksi PMB harus mudah, efisien dan dapat merangkul seluruh Polbangtan dan PEPI. 

Selain itu, karena masih dalam masa pandemic COVID-19 maka alur seleksi PMB harus disesuaikan dengan protokol kesehatan serta aturan adaptasi kebiasaan baru. 

Keberadaan perangkat atau sistem aplikasi yang terintegrasi antara Kementan dengan Polbangtan dan PEPI menurutnya dapat memperkuat koordinasi dalam pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru.

“Kita harus berani melakukan evaluasi pelaksanaan PMB TA 2020/2021 dan kita harus berkomitmen untuk melakukan perbaikan kriteria dan kuota setiap jalur pendaftaran. Tak hanya itu pengefektifan proses seleksi mahasiswa baru, peningkatan mutu soal seleksi yang lebih menerapkan pertanian dalam konsep wirausaha, dan diakhiri dengan koordinasi perangkat atau sistem aplikasi PMB yang terintegrasi pun harus kita lakukan" jelas Idha Widi Arsanti.

Untuk proses penerimaan mahasiswa baru, dapat mengunjungi website yang dimiliki oleh setiap Polbangtan dan PEPI yang ada di Indonesia.

3. Sektor pertanian bisa jadi peluang emas bagi generasi muda

Kementan Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Polbangtan dan PEPIANTARA FOTO/Jojon

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa kredibilitas generasi muda di bidang pertanian saat ini semakin berkembang. Ia juga mengungkapkan, kini banyak petani millenial yang sukses menjadi pengusaha di berbagai sektor pertanian dan mengembangkan usahanya. Hal ini bukti bahwa pertanian merupakan sektor usaha yang sangat menjanjikan untuk masa depan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, juga tak henti-hentinya mengajak generasi milenial untuk tetap kreatif dan inovatif dalam mengelola sektor pertanian.

“Jangan ragu untuk menekuni sektor pertanian, sektor ini sangat menjanjikan tak terkecuali bagi generasi millenial,” ujar Dedi. (CSC)

Baca Juga: Kementan Kembangkan PWMP demi Wujudkan Pertanian Modern 

Topik:

  • Ridho Fauzan
  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya