Embung Dongkrak Produktivitas Pertanian Petani Lebak

Produktivitas pertanian melonjak drastis

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan program embung untuk Kelompok Petani Mekarjaya di Desa Mekarsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Berkat embung yang dibangun oleh Kementan, produktivitas pertanian petani Lebak melonjak drastis. Sebelumnya, produktivitas pertanian Kelompok Tani Mekarjaya hanya 5,6 ton. Setelah ada embung, produktivitas pertanian meningkat menjadi 6,7 ton.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, sistem irigasi atau sumber air dengan permukaan berupa embung merupakan solusi dalam memenuhi kebutuhan pengairan pertanian. Pasalnya embung bisa menampung air hujan, sehingga dapat digunakan untuk pengairan tanaman pertanian.

“Dengan adanya embung, maka kelancaran distribusi air untuk pertanian Indonesia dapat terpenuhi,” katanya dalam keterangan resmi.

1. Keberadaan sumber air tak boleh terganggu

Embung Dongkrak Produktivitas Pertanian Petani LebakMenteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. (Dok. Kementan)

Seperti diketahui, air menjadi kebutuhan dasar dan paling krusial dalam sektor pertanian. Tanpa pasokan air yang cukup, mustahil bagi petani dapat mengembangkan budi daya pertanian dengan baik. Mentan SYL pun mengatakan, keberadaan sumber air tak boleh terganggu.

"Air merupakan kebutuhan mendasar yang keberadaannya tak bisa dihindarkan. Terutama bagi petani dalam mengembangkan budi daya pertanian, air menjadi komponen paling penting," ujar Mentan SYL.

Baca Juga: DPR Apresiasi Kementan dalam Tangani Wabah PMK

2. Tiga aspek penting dari keberadaan embung

Embung Dongkrak Produktivitas Pertanian Petani LebakKementan merealisasikan program embung untuk Kelompok Petani Mekarjaya di Desa Mekarsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (Dok. Kementan)

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil mengatakan, keberadaan embung dapat membuat petani tetap aman meski memasuki musim kemarau.

"Embung merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian. Embung akan menjaga irigasi pengairan pertanian, karena pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apa pun," tuturnya. 

Lebih lanjut Ali menjelaskan, terdapat tiga aspek penting dari keberadaan embung yaitu produktivitas, peningkatan IP pertanian, dan meningkatnya kesejahteraan petani.

"Embung sebagai bangunan konservasi air mampu mensuplesi air irigasi pada lahan sawah, sehingga perkembangan budi daya padi petani dapat berjalan dengan baik," imbuh Ali.

3. Dapat dimanfaatkan untuk berbagai sektor pertanian dan peternakan

Embung Dongkrak Produktivitas Pertanian Petani LebakIlustrasi pembuatan embung. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Ali juga mengatakan, embung merupakan water management karena berfungsi mengatur air, baik air hujan maupun air tanah. Fungsi embung pun bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi bisa pula mendukung aktivitas lainnya.

"Kami berharap embung bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani," ucap Ali.

Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan, Rahmanto berharap, embung dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk sektor tanaman pangan, tetapi juga sektor hortikultura, perkebunan dan peternakan.

"Embung adalah faktor teknis bagi terangkatnya produktivitas pertanian. Dengan hasil produktivitas yang baik, maka kesejahteraan petani juga akan meningkat," katanya. (WEB)

Baca Juga: Kementan Pastikan Wabah PMK Tak Pengaruhi Stok Ternak untuk Iduladha 

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya