Yuk Intip Unit Riset Perkebunan Sawit ini, Canggih Banget! 

Menunjang industri sawit berkelanjutan

Indonesia merupakan produsen sekaligus konsumen crude palm oil (CPO) atau minyak sawit terbesar di dunia, dengan jumlah produksi puncak mencapai 34 juta ton pada tahun 2016. Sebanyak 70 persen dari hasil produksi tersebut dikonsumsi oleh pasar domestik.

Untuk mewujudkan industri sawit berkelanjutan yang lebih baik dan ramah lingkungan, perusahaan perlu memiliki unit riset yang mumpuni. Program ini sudah dijalankan oleh Asian Agri, salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Yuk, simak lebih lengkap program risetnya!

1. Unit riset Asian Agri dibangun sejak 1989

Yuk Intip Unit Riset Perkebunan Sawit ini, Canggih Banget! Unit Research and Development Asian Agri di Bukit Tinggi. (asianagri.com)

Asian Agri, perusahaan kelapa sawit yang memiliki lahan seluas 100.000 hektare di tiga provinsi yaitu Sumatera Utara, Riau, dan Jambi, menunjukkan tanggung jawabnya untuk mewujudkan industri sawit berkelanjutan. Perusahaan ini membentuk tim Research and Development (R&D) sejak 1989.

Unit riset Asian Agri R&D Centre berada di Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Unit ini terus berkembang bukan saja di tingkat nasional, tetapi juga telah dikenal luas di tingkat internasional melalui kerja sama penelitian, forum dan juga publikasi ilmiah.

Baca Juga: Cara Mendapat Keuntungan dari Pelepah Kelapa Sawit

2. Unit riset Asian Agri dilengkapi berbagai fasilitas penunjang

Yuk Intip Unit Riset Perkebunan Sawit ini, Canggih Banget! Unit Research and Development Asian Agri di Bukit Tinggi. (asianagri.com)

Pada awal didirikan, unit riset Asian Agri hanya memiliki 7 staf peneliti. Kini jumlahnya berkembang menjadi 50 staf peneliti dan 150 orang teknisi. Unit ini dilengkapi berbagai fasilitas dan laboratorium penunjang yang sangat mumpuni, berikut daftarnya:

  1. Laboratorium Analitik di Tebing Tinggi, Sumatera Utara untuk mengetahui mutasi daun, tanah, pupuk, komposit, Crude Palm Oil (CPO) , air limbah dan hasil tandan buah segar (TBS).
  2. Laboratorium Hama & Penyakit untuk mengembangkan teknologi Manajemen Hama (dan Penyakit) terpadu di Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
  3. Unit Propagasi Kelapa Sawit Klonal (COPPU) di Pangkalan Kerinci, Riau yang merupakan fasilitas kultur jaringan mutakhir untuk mengkloning Tenera elit yang telah “Teruji dan Terbukti”.
  4. Laboratorium Biomolekuler di Pangkalan Kerinci, Riau untuk pengembangan Molecular Marker Assisted Selection.
  5. Laboratorium Biomolekuler di Pangkalan Kerinci, Riau, akan mengembangkan Seleksi Berbantuan Molecular.
  6. Stasiun Penelitian Kelapa Sawit (OPRS) di Topaz, Riau, yang secara khusus mengelola pemuliaan dan produksi benih unggul.
  7. Lahan uji di berbagai lokasi dengan agroklimat berbeda untuk menguji pupuk, agen pengendalian hama dan penyakit, uji progeni, dan pengumpulan sumber daya genetik.

3. Laboratorium analitik didirikan pada 1990 untuk meningkatkan kinerja unit riset

Yuk Intip Unit Riset Perkebunan Sawit ini, Canggih Banget! Unit Research and Development Asian Agri di Bukit Tinggi. (asianagri.com)

Untuk mendukung kegiatan penelitian dan juga pelayanan, pada 1990 Asian Agri R&D Centre mendirikan Laboratorium Analitik di Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Sejak didirikan, laboratorium ini sudah menganalisis lebih dari 700.000 sampel dari berbagai pihak, termasuk sampel rujukan penelitian internasional.

Jenis sampel yang dianalisa adalah daun (jaringan tanaman), tanah, pupuk, kompos, minyak kelapa sawit, air limbah, dan rendemen tandan buah segar (TBS). Sampel ini berasal dari perkebunan besar, perkebunan rakyat, koperasi, perorangan, universitas dan lembaga penelitian di seluruh wilayah Indonesia.

4. Kantongi sertifikat akreditasi nasional

Yuk Intip Unit Riset Perkebunan Sawit ini, Canggih Banget! Unit Research and Development Asian Agri di Bukit Tinggi. (asianagri.com)

Selama bertahun-tahun laboratorium analitik Asian Agri menduduki top ranking dalam uji akurasi yang diselenggarakan oleh Wageningen Evaluating Programmes for Analytical Laboratories (WEPAL), Wageningen University – The Netherlands yang beranggotakan 240 laboratorium dari seluruh dunia.

Laboratorium ini juga telah diakreditasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) untuk Manajemen Mutu ISO 17025:2008.

Ada yang tertarik untuk melakukan penelitian di sini? Informasi seputar laboratorium ini bisa dilihat di laman resmi Asian Agri, termasuk tarif lengkapnya.

5. Lahirkan bibit unggul Topaz

Yuk Intip Unit Riset Perkebunan Sawit ini, Canggih Banget! Topaz, benih kelapa sawit unggulan Asian Agri. (asianagri.com)

Selain menganalisis berbagai macam sampel, unit riset Asian Agri juga melakukan berbagai pengembangan untuk meningkatkan kualitas industri sawit. Salah satu hasil riset balai penelitian Asian Agri adalah benih kelapa sawit unggulan yang diberi nama Topaz.

Benih ini diciptakan oleh 21 orang peneliti di Balai Penelitian Topaz. Mereka berhasil menciptakan benih kelapa sawit superior yang berasal dari kombinasi sumber benih di berbagai negara. Topaz menawarkan dua keunggulan sekaligus, yaitu kemampuan beradaptasi dengan kondisi lahan dan hasil yang tinggi.

Gak cuma fokus pada kegiatan industri, penelitian dan inovasi yang dilakukan unit riset Asian Agri menunjukkan upaya maksimal untuk mewujudkan perkembangan industri sawit yang lebih baik. Yuk, dukung industri kelapa sawit Indonesia biar makin maju! (WEB)

Baca Juga: Wujudkan Industri Sawit Berkelanjutan, Replanting jadi Jawaban

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya