26 Titik Ganjil Genap Berlaku di Jakarta, Catat Lokasinya!

Jakarta, IDN Times - Penerapan aturan ganjil genap masih berlaku di Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Dinas Perhubungan dan Kepolisian bahkan sepakat memperluas aturan ganjil genap ke 26 lokasi, dari yang tadinya hanya 13 titik.
Hari ini, Kamis (16/6/2022), juga berlaku aturan ganjil genap tersebut dan pihak kepolisian tak segan melakukan tilang kepada para pengendara yang melanggar aturan ganjil genap.
Penerapan sanksi tilang dilakukan setelah uji coba ganjil genap di 26 titik terbaru di Jakarta rampung dilakukan pada 6 Juni hingga 12 Juni 2022 kemarin.
“Ada beberapa hal yang kita putuskan terkait dengan perluasan yang tadinya 13 kawasan menjadi 26 kawasan (sebelumnya direncanakan 25),” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yoyo kepada wartawan, Jumat (27/5/2022).
Adapun perluasan titik penerapan ganjil genap ini, ujarnya, sudah mengikuti Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2019 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil Genap. Titik ganjil genap di 13 kawasan yang sebelumnya telah diberlakukan, akan terus berjalan seiring dengan penambahan 13 titik lainnya.
Penerapan ganjil genap sendiri terbagi ke dalam dua waktu, yakni pagi dan sore. Pada pagi hari, aturan ganjil genap berlaku mulai pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB. Sementara pada sore hari, aturan ganjil genap mulai berlaku sejak pukul 16.00 WIB sampai 21.00 WIB.
Baca Juga: Ini Jadwal dan Rute Baru TransJakarta Akibat Ganjil Genap 25 Titik
1. Daftar 26 lokasi ganjil genap DKI Jakarta
Berikut ini daftar 26 lokasi ganjil genap yang dirilis Ditlantas Polda Metro Jaya:
1. Jl MH Thamrin
2. Jl Jenderal Sudirman
3. Jl Sisingamangaraja
4. Jl Panglima Polim
5. Jl Fatmawati-TB Simatupang
6. Jl Tomang Raya
7. Jl S Parman
8. Jl Gatot Subroto
9. Jl MT Haryono
10. Jl HR Rasuna Said
11. Jl DI Panjaitan
12. Jl Ahmad Yani
13. Jl Gunung Sahari
14. Jl Pintu Besar Selatan
15. Jl Gajah Mada
16. Jl Hayam Wuruk
17. Jl Majapahit
18. Jl Medan merdeka Barat
19. Jl Suryopranoto
20. Jl Balikpapan
21. Jl Kyai Caringin
22. Jl Pramuka
23. Jl Salemba Raya sisi Barat
24. Jl Salemba Raya sisi Timur-Simpang Paseban-Simpang Diponegoro
25. Jl Kramat Raya
26. Jl Stasiun Senen
2. Penambahan titik ganjil genap karena macet yang kian menggurita di Jakarta
Editor’s picks
Menurut Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, penambahan 12 ruas aturan ganjil genap di ibu kota yang berlaku mulai 6 Juni 2022 itu sudah diperhitungkan secara masak-masak. Keputusan itu juga didasarkan pada pertimbangan kemacetan yang kian menggurita usai Lebaran.
Sebagai informasi, selama ini aturan ganjil genap hanya berlaku di 13 ruas jalan. Dengan penambahan 13 ruas jalan lagi, maka reaktivasi pada 26 ruas jalan ganjil genap pada 6 Juni 2022, diperhitungkan bisa menekan kemacetan.
Lebih lanjut Syafrin mengatakan, kebijakan itu diambil setelah pihaknya melakukan evaluasi. Dari hasil evaluasi itu diketahui bahwa ada peningkatan volume arus lalu lintas di Jakarta setelah libur Lebaran tahun ini.
"Oleh sebab itu, maka tadi hasil rapat disepakati untuk ganjil genap itu akan direaktivasi kembali kepada Pergub Nomor 88 Tahun 2019," katanya menambahkan.
3. Semua rute Transjakarta aktif lagi
Sebagai imbas dari perluasan titik ganjil genap, Dishub DKI Jakarta pun kembali membuka semua rute Transjakarta yang ada. Hal ini dilakukan agar masyarakat memiliki alternatif transportasi untuk menunjang aktivitas sehari-harinya.
"Iya (seluruh layanan Transjakarta), akan diaktifkan sehingga penerapan di 26 ruas jalan ini pararel diiringi adanya peningkatan kualitas dan kuantitas layanan angkutan umum," kata Syafrin.
Untuk diketahui, sejumlah rute Transjakarta sempat ditutup selama dua tahun terakhir akibat pandemik COVID-19. Untuk rute layanan busway yang akan beroperasi kembali terdiri dari rute bus rapid transit (BRT), non-BRT hingga MikroTrans.
"Tanggal 6 (Juni) keseluruhannya sebagaimana dioperasionalkan pada saat sebelum pandemi itu akan direaktivasi," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Syafrin menyebut, untuk perpanjangan waktu operasional bus Transjakarta dan angkutan umum lainnya akan dilakukan secara bertahap. Pihaknya masih akan melihat jumlah penumpang harian.
"Jadi tidak misalnya sebelumnya di satu trayek begitu dilihat sebelum pandemi kan Transjakarta sempat menyentuh angka 1.060.000 penumpang. Jadi begitu ridership (penumpang) naik, rencana operasi akan mengikuti," tuturnya.