5 Merek Obat Sirop yang Berbahaya Tak Ditemukan di Apotek Jakarta

5 obat sirop ditarik BPOM dari usai kasus gagal ginjal akut

Jakarta, IDN Times - Tiga merek obat sirop yang ditarik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah tidak lagi ditemukan di apotek-apotek di Jakarta. Obat sirop tersebut adalah Flurin DMP, Unibebi, dan Termorex batch dengan nomor izin edar DBL7813003537A1.

Di Jakarta Selatan, IDN Times mendatangi lima apotek yakni Kimia Farma, Watsons, Century, Apotek Hidup Baru, dan Apotek Senopati untuk memastikan apakah produk obat sirop tersebut masih dijual atau tidak. Menurut penelusuran, jenis-jenis obat sirop itu sudah tidak ada di rak lemari maupun etalase apotek-apotek tersebut.

"Apotek kami sudah tidak menjual Unibebi, Flurin juga sudah gak jual karena sudah ada edaran dari BPOM untuk menarik produk-produk itu," ucap apoteker yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut kepada IDN Times, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga: Profil Yarindo Farmatama, Produsen Obat Sirop yang Ditarik BPOM

1. Apotek BUMN dan swasta di Jakarta selatan tidak lagi menjual merek obat sirop yang ditarik BPOM

5 Merek Obat Sirop yang Berbahaya Tak Ditemukan di Apotek JakartaApotek Kimia Farma Radio Dalam (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Kondisi serupa ditemukan di Apotek Kimia Farma, Jakarta Selatan. Apotek ini tidak lagi menjual Termorex sirup, Unibebi, dan Flurin. Berdasarkan penuturan apoteker di sana, Kimia Farma sudah menarik dua produk obat sirop tersebut dari peredaran bahkan sejak minggu lalu.

"Sudah tidak jual, sudah ditarik. Dari minggu kemarin kayaknya. Pokoknya begitu keluar rilisnya langsung ditarik. BPOM juga sudah kasih edaran," kata apoteker Kimia Farma.

IDN Times juga tidak lagi menemukan obat-obat tersebut di apotek milik swasta lainnya, yakni Watsons dan Century Jakarta Selatan.

Salah seorang pegawai di Apotek Watsons mengatakan, pihaknya memutuskan tidak lagi menjual lima jenis obat sirop yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG). Hal tersebut sesuai dengan arahan dari BPOM tertanggal 20 Oktober 2022.

"Unibebi kita gak jual sih, sudah ditarik semuanya. Flurin dan Termorex pun juga. Pokoknya lima kategori obat itu kita sudah gak jual lagi. Kita dapat edaran dari kantor pusat dan obat-obat ini sudah ditarik ke gudang Watsons Indonesia," beber pegawai Watsons Indonesia.

Senada dengan Watsons, Apotek Century dan Apotek Senopati juga saat ini tidak lagi menjual obat sirop Unibebi dan Flurin.

"Waktu berita turun, kita kembalikan semua (Unibebi dan Flurin) ke gudang. Kita lakukan dua hari yang lalu kalau gak salah. Sebelum ada berita (kasus gagal ginjal) kami masih jual," ucap apoteker Century.

Sementara itu, apoteker di Apotek Senopati mengungkapkan pihaknya belum berani menjual obat sirop buntut dari kasus gagal ginjal akut yang tengah merebak saat ini.

"Kita belum berani jual ya kalau obat sirop dan sudah ditarik juga. Untuk sementara yang bentuknya cair kita belum berani jual," katanya.

Baca Juga: Daftar Profil Perusahaan Produsen Obat Sirop yang Ditarik BPOM

2. Apotek Century di Jakarta Barat tidak lagi menjual obat sirop anak

5 Merek Obat Sirop yang Berbahaya Tak Ditemukan di Apotek JakartaSuasana di sekitar Apotek Century Radio Dalam (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

IDN Times juga tidak dapat menemukan merek obat sirop yang ditarik BPOM tersebut di sejumlah apotek di Jakarta Barat. Di apotek K24 Jalan Pesanggrahan, Meruya Utara misalnya, mengaku tidak lagi menjual Flurin DMP, Unibebi, dan Termorex.

Meskipun BPOM menyatakan untuk Termorex Sirop (obat demam) hanya batch dengan nomor izin edar DBL7813003537A1 saja yang ditarik dari peredaran, ternyata apotek-apotek ini tidak lagi menjual seluruh batch merek tersebut.

Di apotek Century Puri Park View, Jakarta Barat, kami bahkan tidak bisa menemukan obat demam dan batuk anak dalam bentuk sirop.

"Kami sudah langsung tarik merek-merek yang diperintahkan BPOM. Bahkan merek lain yang juga dalam bentuk sirop, kami juga tidak jual untuk sementara. Kalau ada yang mencari obat-obat demam dan flu, kami sarankan bentuk tablet saja," ujar apoteker di Century tersebut kepada IDN Times.

Baca Juga: Catat! Ini Daftar Lengkap 102 Obat Sirop yang Dilarang

3. Di penjualan sistem online, hanya ditemukan Termorex jenis lain

5 Merek Obat Sirop yang Berbahaya Tak Ditemukan di Apotek JakartaApotek Watsons di Radio Dalam (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Bukan hanya apotek fisik yang tidak lagi menjual merek-merek obat yang ditarik BPOM terkait kasus gagal ginjal akut tersebut. IDN Times juga memeriksa apotek online seperti K24 online dan di platform ekosistem layanan kesehatan digital seperti Halodoc, Alodoc.

Hasilnya, produk Unibebi dan Flurin DMP tidak lagi bisa ditemukan. Sementara varian lain dari merek Termorex masih bisa ditemukan seperti Termorex Sirup Rasa Jeruk 30 ml (obat demam), Termorex Plus Sirup Rasa Jeruk 30 mL dan 60 mL (obat batuk dan flu), nomor izin edar DTL0113019737A1, dan Termorex Baby Drops.

Berdasarkan edaran BPOM, Termorex yang dilarang adalah:

Termorex Sirop (obat demam), produksi PT Konimex. Hanya batch dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @ 60 ml.

Sementara Termorex yang dinyatakan aman:

- Termorex Sirup Rasa Jeruk 30 ml (obat demam), nomor bets SEP22A04, nomor izin edar DBL7813003537A1

- Termorex Baby Drops Rasa Jeruk (obat demam), nomor izin edar DBL9513010436A1

- Termorex Plus Sirup Rasa Jeruk 30 mL dan 60 mL (obat batuk dan flu), nomor izin edar DTL0113019737A1

 

Adapun keseluruhan lima produk obat sirop yang ditarik BPOM adalah sebagai berikut:

  • Termorex Sirop (obat demam), produksi PT Konimex. Hanya batch dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @ 60 ml.
  • Flurin DMP Sirop (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @ 60 ml.
  • Unibebi Cough Sirop (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan dus, botol plastik @ 60 ml.
  • Unibebi Demam Sirop (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan dus, botol @ 60 ml.
  • Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan dus, botol @ 15 ml.

4. Tiga perusahaan farmasi yang obatnya mengandung cemaran EG dan DEG melebihi ambang batas

5 Merek Obat Sirop yang Berbahaya Tak Ditemukan di Apotek Jakartailustrasi obat sirop (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya diberitakan, BPOM mendapati tiga perusahaan farmasi yang produknya menunjukkan adanya kandungan cemaran etilen glikol (EG) melebihi ambang batas. Kandungan EG tersebut ditemukan pada 5 produk berdasarkan hasil sampling yang dilakukan sampai 19 Oktober 2022.

Ketiga perusahaan yang dimaksud, dikutip dari situs web resmi BPOM adalah PT Konimex, PT Yarindo Farmatama, dan Universal Pharmaceutical Industries.

PT Konimex sebagai produk Termorex Sirup (obat demam) bernomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

Selanjutnya dari PT Yarindo Farmatama, kandungan berbahaya itu ditemukan pada produk Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

Dari Universal Pharmaceutical Industries, ditemukan kandungan EG pada tiga produknya. Pertama, Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu) dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml. Selanjutnya Unibebi Demam Sirup (obat demam) dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan dus, botol @ 60 ml.

Terakhir adalah Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan dus, botol @ 15 ml.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya