Dukung Kemenkes Luncurkan BGSi, East Ventures: Pengobatan yang Presisi

Ada 6 penyakit yang bisa dideteksi oleh BGSi

Jakarta, IDN Times - East Ventures mendukung peluncuran Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI belum lama ini. BGSi dinilai sebagai pencapaian baru dalam mendukung kemajuan industri kesehatan di Indonesia.

BGSi merupakan upaya Kemenkes dalam menghadirkan layanan pengobatan yang presisi bagi masyarakat.

"Kami berharap partisipasi East Ventures sebagai donatur, dapat turut mengambil peran dalam membawa industri kesehatan dan berbagai penelitian medis di Indonesia ke arah yang semakin baik," ujar Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana dalam keterangan tertulis kepada IDN Times, Rabu (17/8/2022).

Baca Juga: Menkes Luncurkan BGSI, Teknologi Identifikasi Penyakit dengan DNA

1. Industri kesehatan perlu dapat banyak dukungan

Dukung Kemenkes Luncurkan BGSi, East Ventures: Pengobatan yang PresisiMenteri Kesehatan, RI Budi Gunadi Sadikin, meluncurkan Biomedical dan Genome Sience Initiative (BGSi) di Eijkman di Jakarta, Minggu (14/8/2022)/ IDN Times Dini Suciatiningrum.

Sebagai perusahaan venture capital yang memberikan berbagai investasi kepada perusahaan digital, East Ventures percaya pada pentingnya dukungan yang disalurkan kepada industri kesehatan. Hal ini terbukti melalui investasi yang East Ventures berikan pada portofolio healthtech-nya, antara lain Nalagenetics dan Nusantics.

Roderick mengatakan, keduanya telah menciptakan inovasi dalam bidang biotek, mulai dari penelitian pada adverse drug reaction, solusi kecantikan, dan juga dalam membuat COVID-19 test kit lokal pertama yang merupakan bagian dari inisiatif Indonesia PASTI BISA oleh East Ventures.

"Bertepatan dengan perayaan HUT RI ke-77 pada bulan ini, kami yakin inisiatif ini menjadi bukti nyata kami dengan para pihak terkait dalam membuat Bangsa Indonesia bangkit lebih cepat dan pulih lebih kuat," ucap dia.

Baca Juga: Menkes Target BGSi Teliti 10 Ribu Genome Sequence Penduduk Indonesia

2. Tujuan peluncuran BGSi

Dukung Kemenkes Luncurkan BGSi, East Ventures: Pengobatan yang PresisiMenteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin luncurkan BGSi/dok Humas Kemenkes

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, meluncurkan BGSi di Eijkman pada Minggu (14/8/2022) lalu. Budi menerangkan inisatif ini membuat genome sequencing bisa melihat secara benar-benar rinci yang ada di tubuh manusia, terutama terkait kondisi kesehatan seperti apa.

"Ini adalah teknologi yang paling baru yang setiap sel atau DNA manusia bisa kita lihat, sehingga kita tahu sakitnya apa, siapa yang sakit, sehingga pengobatan lebih tepat dan terapi yang jauh lebih ke sel yang terkena," ujar Budi.

Budi menambahkan, teknologi ini bisa mengindentifikasi sumber penyakit sekaligus mengobatinya. Saat ini, teknologi Biodemical ini sudah mulai fokus di stroke, diabetes dan ginjal, infeksi, aging and wellness.

"Kita sudah mulai di enam penyakit yang paling banyak di Indonesia," ucap dia.

Baca Juga: Startup Kamu Mau Dapat Pendanaan dari East Ventures? Ini Kriterianya

3. BGSi bisa melihat potensi penyakit yang akan timbul di masa mendatang

Dukung Kemenkes Luncurkan BGSi, East Ventures: Pengobatan yang PresisiIlustrasi BGSI Eijkman/ IDN Times Dini suciatiningrum

Kendati begitu, mesin genome sequencing saat ini hanya ada 12 unit. Nantinya akan ada sekitar 30 unit yang akan digunakan di rumah sakit rujukan nasional.

Rumah sakit tersebut di antaranya Rumah Sakit Kanker Dharmais, Rumah Sakit PON untuk stroke, RSCM untuk penyakit metabolik seperti diabetes dan ginjal, rumah sakit di Yogyakarta, RSPI untuk infeksi, dan Rumah Sakit Sanglah untuk aging and wellness.

"Malah ke depannya melalui BGSI ini bisa melihat potensi penyakit yang akan timbul di masa mendatang," kata Budi.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya