Hari Kartini, Sri Mulyani Ajak Perempuan Indonesia Jadi 'Game Changer'

Melanjutkan tradisi Kartini lewat akal, argumen, dan etika

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengajak segenap kaum perempuan di Indonesia untuk menjadi game changer atau pengubah keadaan selayaknya Raden Ajeng (RA) Kartini ketika masih berjuang pada saat zaman pendudukan Belanda.

Sri Mulyani menilai, apa yang dilakukan RA Kartini ratusan lalu dapat didefinsikan sebagai game changer yang mengubah tatanan kehidupan perempuan saat ini.

"Kalau kata-kata game changers ada pada tahun 1902, ya kira-kira (yang dilakuan Kartini) itu game changer untuk kemudian mengubah dinamika persepsi mengenai bagaimana kesetaraan dan kesempatan bagi perempuan," ungkap Sri Mulyani dalam Talkshow Hari Kartini Kemenkeu 2021, Rabu (21/4/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani Ajak Kaum Perempuan Teladani Kartini dan Khadijah

1. Pentingnya bagi perempuan mendapatkan pendidikan yang layak

Hari Kartini, Sri Mulyani Ajak Perempuan Indonesia Jadi 'Game Changer'(Ilustrasi Pendidikan) IDN Times/Sukma Shakti

Tekad Kartini untuk membuat perempuan setara dengan laki-laki pada zamannya adalah dengan meminta akses menuju pendidikan. Hal ini membuat Kartini di mata Sri Mulyani sebagai sosok yang visioner karena sudah memikirkan sesama kaumnya pada masa mendatang.

"Karena beliau suka membaca pasti beliau senang sekolah. Jadi tujuannya bukan untuk Ibu Kartini sendiri. Dia sekolah, disekolahkan atau dikirim ke luar negeri, tetapi beliau memikirkan perempuan-perempuan lain," ujar dia.

Secara tersirat, Sri Mulyani menginginkan agar perempuan-perempuan Indonesia tidak takut untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

2. Kartini mendobrak stigma dengan akal dan argumen tepat

Hari Kartini, Sri Mulyani Ajak Perempuan Indonesia Jadi 'Game Changer'R.A Kartini (wikipedia)

Perjuangan untuk mendapatkan pendidikan tidak dilakukan Kartini untuk bersaing dengan kaum laki-laki. Hal ini menjadi faktor utama kecemerlangan buah pemikiran Kartini di mata Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani, ketegasan itu menjadi langkah Kartini untuk menenangkan kaum laki-laki. Begitu tenang, Kartini memiliki penjelasan yang sesuai logika tentang mengapa perempuan membutuhkan pendidikan.

"Jadi itu sebuah kultur peradaban, mendobrak sesuatu tidak dengan anarki, tidak hanya dengan memaki-maki, tidak hanya dengan mem-bully, tetapi melakukannya secara runtut dan tajam dengan sebuah argumen dan logika yang begitu sangat mengena dan itu tadi berhubungan dengan bangsa dan rakyat kita sendiri," jelas dia.

Sri Mulyani meyakini, syarat untuk bisa menjadi negara maju adalah memiliki peradaban yang perempuannya mendapat pendidikan layak. "Karena perempuan adalah pendidik pertama dan utama bagi generasi yang akan datang," imbuhnya.

Baca Juga: Sejarah Gambar RA Kartini di Uang Kertas Rupiah dari Masa ke Masa

3. Perempuan generasi sekarang mesti melanjutkan tradisi RA Kartini

Hari Kartini, Sri Mulyani Ajak Perempuan Indonesia Jadi 'Game Changer'IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Maka dari itu, bendahara negara tersebut mengajak kaum perempuan Indonesia untuk bisa menjadi game changer dan melanjutkan tradisi yang telah dirintis lebih dari seabad lalu oleh Kartini.

"Kita harus meneruskan tradisi yang luar biasa dari seorang Kartini, menjadi game changer, menjadi pendobrak, tetapi tetap menggunakan akal, tetap menggunakan etika dengan argumentasi yang disusun, dan dengan cara-cara yang sangat cerdas namun punya tekad determinasi dan persistensi tinggi," tutur Sri Mulyani.

Baca Juga: Perry Warjiyo: Ekonomi Syariah Muliakan Perempuan 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya