Satgas: RI Lewati Puncak Omicron, Kasus COVID-19 Turun 50 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 mengklaim Indonesia berhasil melewati puncak varian Omicron yang terjadi pada pertengahan Februari 2022. Hal itu terlihat dari mulai menurunnya kasus COVID-19 mingguan secara signifikan.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menyampaikan Indonesia telah menyamai negara-negara lainnya. Yakni, mengalami kenaikan kasus positif dalam waktu relatif cepat, tetapi kemudian turun dalam periode yang relatif singkat.
"Hal ini juga ternyata dialami Indonesia. Dalam kurun waktu kurang lebih sebulan kemarin, kasus mingguan meningkat tajam hampir 400 ribu kasus. Saat ini hanya berselang dua minggu kita berhasil menurunkan kasus hampir setengahnya menjadi 200 ribu kasus," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/3/2022).
Kendati begitu, Wiku mengakui angka tersebut masih tinggi. Ia mengingatkan semua pihak punya tugas untuk menurunkan, hingga seperti sebelum puncak Omicron yang hanya berkisar seribu kasus dalam waktu seminggu.
1. Persentase kesembuhan alami peningkatan
Sejalan dengan menurunnya kasus positif, Wiku menyampaikan presentase kesembuhan pun berhasil mengalami peningkatan yang signifikan. Pada pertengahan Februari kemarin, presentase kesembuhan sempat turun drastis dari level 96 persen menjadi 86 persen.
"Saat ini presentase kesembuhan telah meningkat menjadi hampir 90 persen," ucap Wiku.
Baca Juga: [UPDATE ] Kasus COVID-19 RI Tambah 30.148, Kematian 401 Pasien
2. BOR alami penurunan
Peningkatan presentase kesembuhan itu pun dibarengi dengan mulai menurunnya angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan COVID-19. Dalam 10 hari terakhir, ia mengungkapkan BOR turun lebih dari 10 persen.
"Selama 10 hari terakhir, BOR tersebut berhasil turun dari 38,79 persen menjadi 28,2 persen," kata Wiku.
3. Jumlah tempat tidur isolasi terus ditambah
Wiku menambahkan, selama proses menuju masa transisi dan adaptasi baru, pemerintah juga meningkatkan ketersediaan tempat tidur isolasi.
Sejak kemarin, pemerintah telah menambah jumlah tempat tidur untuk isolasi menjadi lebih dari 94 ribu.
Baca Juga: Resmi! Naik Pesawat Gak Perlu Antigen-PCR Jika Sudah Vaksin 2 Kali