Mimika Disebut Kota Hujan, Ini Penjelasannya!

Pertengahan tahun adalah bulan basah di Mimika

Timika, IDN Times - Mimika merupakan Kabupaten yang terletak di wilayah selatan Papua. Memiliki luas wilayah 21.694 kilometer kubik, wilayah ini memiliki curah hujan yang cukup tinggi setiap tahunnya.

Cuaca di Timika berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Jika di wilayah lain mengalami musim kemarau dan penghujan, Mimika dikenal tak kenal musim. Di ibu kota Kabupaten, yakni Timika, dalam seminggu lumrah terjadi hujan paling tidak hujan lokal.

Namun jika bicara curah hujan, wilayah Timika paling tinggi mengalami itu pada Juli hingga Agustus. Dalam medio tersebut, warga Timika bisa berhari-hari tak melihat matahari. Jika tak hujan, langitnya mendung.

1. Hampir setiap hari terjadi hujan di Timika

Mimika Disebut Kota Hujan, Ini Penjelasannya!Salah satu pekarangan rumah disaat hujan IDN Times/ Ricky Lodar

Hasil pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Mozes Kilangin Timika dalam 35 tahun terakhir, curah hujan tertinggi ditunjukkan pada periode Juni hingga Agustus.

Namun demikian, bukan berarti di luar medio tersebut masuk ke musim kemarau. Walau cuacanya panas, tapi dalam seminggu sudah bisa dipastikan bakal terjadi hujan. Alhasil, warga Timika sudah sangat akrab dengan yang namanya hujan lokal.

Mereka di satu titik bisa merasakan panas, tapi tak jauh dari situ bisa saja hujan terjadi.

Bahkan hasil pemantauan BMKG, Mile50 di Distrik Tembagapura, Mimika, tercatat sebagai area terbasah di dunia dengan tingkat curah hujan tertinggi.

Baca Juga: Waspada Rabies di Mimika Papua! Satu Semester Terjadi 8 Kasus

2. Masa uap air laut dan pegunungan jadi penyebab pembentukan awan secara cepat

Mimika Disebut Kota Hujan, Ini Penjelasannya!Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Tingginya curah hujan yang tinggi disebabkan karena kondisi geografis Timika. Di wilayah selatan Papua berhadapan langsung dengan benua Australia dan laut Arafura, sedangkan di Utara terdapat pegunungan.

Massa uap air dari wilayah Australia dan laut Arafura akan dibawa oleh angin ke wilayah utara, tetapi terhalang oleh pegunungan di wilayah Tembagapura. Sehingga, pembentukan awannya lebih cepat dan menyebabkan hujan setiap hari terjadi di sana.

Kondisi ini akan berdampak pada cuaca di wilayah Mimika dan sekitarnya pada sore hingga malam hari.

3. Beraktivitas di luar rumah selalu membawa payung dan raincoat

Mimika Disebut Kota Hujan, Ini Penjelasannya!Beberapa pengendara roda dua yang sedang berada di pertigaan lampu merah jalan Cendrawasih mengenakan jas hujan IDN Times/ Ricky Lodar

Masyarakat Mimika yang sudah berdomisili lama, tentunya sudah mengetahui fenomena tersebut. Alhasil, setiap melaksanakan aktivitas di luar rumah sering membawa payung dan jas hujan.

"Kita kalau beraktivitas harus sediakan raincoat (jas hujan), karena cuaca panas tidak menjamin kalau sebentar tidak hujan," kata Anis warga Mimika.

Tidak heran fenomena cuaca panas terik di Mimika tak menjamin bakal tidak turun hujan. Hujan bisa turun kapan saja hingga Mimika disebut Kota Hujan.

Baca Juga: Kabar Baik, Warga Mimika Sudah Bisa Dapatkan KTP Digital

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya