Rumah Kopi Amungme Gold, Buah Semangat Petani di Papua
Dua orang barista saat menyedia pesanan kopi IDN Times/ Ricky Lodar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Timika, IDN Times - Koperasi Kopi Amungme Gold yang merupakan usaha binaan PT Freeport Indonesia di bawah Community Development sejak 1998 hingga 2013, kini telah membuka Rumah Kopi Amungme Gold di Jalan Malcon Timika Indah 1, Kelurahan Timika Indah, Distrik Mimika Baru, Mimika, Papua.
Untuk tetap mengembangkan Kopi Amungme Gold, PT Freeport Indonesia menjalankan tiga program. Tiga program tersebut antara lain Green Bean dalam artian proses mengumpulkan biji kopi dari petani, Roasting biji kopi yang sudah kering dan siap diseduh, dan bisnis atau penjualan.
Green Bean dan Roasting telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir, sedangkan program bisnis baru dilaksanakan saat ini, setelah dibuka Koperasi Rumah Kopi Amungme Gold.
"Ada tiga program yang kami laksanakan, Green Bean, Roasting, dan Bisnis," kata Vice President Community Development PT Freeport Indonesia Nathan Kum, di Rumah Kopi Gold Amungme, Jl. Malcon samping Klinik Candra, Timika Indah, Sabtu, 30 Juli 2022.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Minta Mendagri Evaluasi Dana Otsus di Papua-Papua Barat
1. Sejarah Kopi Amungme Gold
Direktur PT Freeport Indonesia Claus Wamafma (kiri) bersama tamu saat menikmati kopi Amungme Gold IDN Times/ Ricky LodarNathan menceritakan awal mula program kopi dijalankan, tepatnya pada 1998 hingga 2013, kala itu PT Freeport Indonesia mengajak masyarakat menanam kopi di beberapa kampung sebagai percontohan, mulai dari Utikini Lama, Banti, Tsinga, Aroanop, dan Hoya.
Sosialisasi demi sosialisasi terus dilakukan, namun membutuhkan waktu yang lama untuk mengajak masyarakat agar bisa mengembangkan program kopi tersebut.
Perlu diketahui, tambang bawah tanah yang saat ini dikelola PT Freeport merupakan sumber daya yang tidak bisa diperbarui, dan suatu saat akan habis terpakai, sehingga diperlukan sektor lain yang bisa dikembangkan masyarakat.
"Manajemen PT FI sangat jatuh bangun mendorong masyarakat supaya masyarakat itu bisa menanam kopi, karena masyarakat kita ini tidak mengenal kopi itu dari mana, dan ini waktu cukup panjang untuk memperkenalkan kopi kepada masyarakat," ungkap Nathan.
Hingga kini, masyarakat sudah mengetahui manfaat dari menanam kopi. Dari situlah mereka berlomba-lomba untuk menanam kopi dengan mempergunakan lahan milik mereka sendiri.
2. Ratusan masyarakat beralih jadi petani kopi
Editor’s picks
Vice President Community Development PT Freeport Indonesia Nathan Kum IDN Times/ Ricky LodarSaat ini, terdapat 154 petani kopi yang tersebar di tiga distrik, dengan luas hamparan kebun kopi mencapai 200 hektare lebih, yang tersebar di beberapa kampung di dataran tinggi atau di atas 3,2 hingga 3,5 ribu mdpl.
Ke depan, jumlah petani kopi akan terus bertambah, seiring banyaknya masyarakat yang melihat kopi sebagai sesuatu hal yang menjanjikan.
Pemerintah setempat pun mendukung dan berinisiatif menyediakan bibit kopi bagi masyarakat yang belum memiliki kebun kopi.
"Kita sejak 2013 kita juga mendapat karyawan kopi mandiri, semua yang saat ini aktif ada 154 petani," kata Nathan.
Sementara, setiap tahunnya, hasil panen kopi baru mencapai 1,7 hingga 2 ton lebih. Hasil tersebut terbilang sangat sedikit untuk mencukupi permintaan kopi.
Ke depan akan menjadi perhatian PT Freeport Indonesia untuk terus memberikan dukunga kepada masyarakat, agar mereka lebih giat menanam kopi sehingga ke depan meningkatkan hasil panennya.
"Hasil panen kopi baru mencapai 2 ton," ungkap Nathan.
Baca Juga: Menteri ESDM Puas Atas Capaian Pembangunan Smelter Freeport
3. Hasil panen kopi bisa disuplai ke luar koperasi
Suasana diluar Rumah Kopi Amungme Gold IDN Times/ Ricky LodarSetelah dibuka Rumah Kopi Amungme Gold, ke depan akan ada kerja sama dengan pihak-pihak lain, sehingga hasil panen masyarakat tidak hanya untuk menyuplai koperasi, tetapi bisa memenuhi permintaan pihak-pihak lain.
"Jadi ke depan Koperasi Amungme Gold ini diharapkan bisa bekerja sama dengan bank-bank, perhotelan, dan yang lainnya," kata Nathan.
Berita Terkini Lainnya
