Airlangga: Pemerintah Serius Perangi Kemiskinan dan Ketimpangan 

PKH efektif turunkan angka kemiskinan

Jakarta, IDN Times – Pemerintah sangat serius memerangi kemiskinan dan ketimpangan. Hal ini diwujudkan dengan meningkatkan anggaran bantuan sosial maupun perluasan target sasaran.

“Salah satu program bantuan sosial yang berkontribusi besar terhadap penurunan angka kemiskinan adalah Program Keluarga Harapan (PKH), yang terintegrasi dengan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Rastra,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara penyuluhan bantuan sosial non tunai PKH dan BPNT di GOR Parung Bogor, Jumat (1/2).  

Bukti nyata dari komitmen Pemerintahan Jokowi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya masyarakat lapisan bawah, yakni dengan meningkatkan anggaran PKH dari Rp 5,6 triliun pada 2014, menjadi Rp 34,4 triliun di 2019. 

Baca Juga: Banyak Warga Miskin Luar Kota Minta Bantuan, Surabaya Batasi Kriteria

1. PKH beri perlindungan sosial untuk rakyat miskin

Airlangga: Pemerintah Serius Perangi Kemiskinan dan Ketimpangan ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Menurut Airlangga, ada beberapa faktor yang membuat PKH efektif dalam menurunkan angka kemiskinan. Pertama, PKH memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin pada aspek pendapatan dan konsumsi atau kebutuhan dasar.

Dengan bantuan PKH dan BPNT, keluarga penerima manfaat (KPM) bisa membeli kebutuhan pokok pangan yang berkualitas baik dan dengan harga yang lebih murah, sehingga kesehatan dan gizi keluarga lebih terjaga.

KPM juga dapat membeli kebutuhan sekolah anak, sehingga pendidikan anak lebih diperhatikan. “Yang terpenting, anak tumbuh sehat dan terhindar dari gizi buruk atau stunting,” imbuhnya seperti dilansir Antara.

2. PKH dorong perubahan pola pikir dan perilaku keluarga penerima manfaat

Airlangga: Pemerintah Serius Perangi Kemiskinan dan Ketimpangan ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Faktor kedua, PKH melalui para pendamping harus mampu mendorong perubahan pola pikir dan perilaku keluarga penerima manfaat PKH, untuk lebih memperhatikan pendidikan, kesehatan, kemandirian ekonomi keluarga, sehingga hidup mudah.

“Karena itu, dibutuhkan komitmen dan kesungguhan seluruh penerima bantuan sosial untuk mengikuti program ini dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar kedepannya taraf hidup KPM meningkat, lebih sejahtera, dan dapat hidup mandiri,” jelas Airlangga.

3. PKH membuka lapangan pekerjaan

Airlangga: Pemerintah Serius Perangi Kemiskinan dan Ketimpangan idntimes.com

Faktor ketiga, PKH membuka peluang bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam kerja-kerja sosial. Sekaligus membuka puluhan ribu lapangan pekerjaan sehingga berkah.

Saat ini setidaknya ada 39.625 petugas PKH yang terlibat dalam penyelenggaraan PKH, baik sebagai koordinator, operator, supervisor, pendamping, atau asisten pendamping.

4. PKH memiliki indeks bantuan dan jangkauan yang luas

Airlangga: Pemerintah Serius Perangi Kemiskinan dan Ketimpangan idntimes.com

Faktor keempat, PKH efektif dalam memerangi kemiskinan karena memiliki indeks bantuan dan jangkauan yang luas agar hidup masyarakat semakin cerah.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, negara memerlukan anak-anak yang pintar, cerdas, sehat, sehingga kelak Indonesia menjadi bangsa yang semakin maju.

“Jadi, membangun manusia Indonesia yang tangguh menuju Indonesia yang lebih maju,” ujarnya.

5. PKH menyesuaikan kebutuhan keluarga penerima manfaat

Airlangga: Pemerintah Serius Perangi Kemiskinan dan Ketimpangan ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI, Harry Hikmat yang mendampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, untuk menyesuaikan beban kebutuhan keluarga penerima manfaat (KPM) pada aspek kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial, maka indeks bantuan ditingkatkan dan jadwal pencairan PKH perlu dimajukan satu bulan lebih awal menjadi bulan Januari, April, Juli, dan Oktober.

KPM dengan kebutuhan yang lebih besar akan menerima bantuan yang lebih besar pula. Karena itu, jumlah bantuan yang nanti diterima oleh KPM menjadi bervariasi, tergantung komponen yang dimiliki dengan batas maksimum satu keluarga empat komponen.  

Baca Juga: Mensos Hadiri Penyaluran Bantuan Program Keluarga Harapan di Boyolali 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya