Hari ke-22 Puasa Ramadan 1441 H, Ini Doa Khusus dan Waktu Azan Magrib
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tepat pada Jumat (15/5) ini, puasa Ramadan 1441 Hijriah telah memasuki hari ke-22. Dalam beberapa hari lagi umat muslim akan menyambut datangnya Hari Raya IdulFitri.
Berdasarkan Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadan 2020/1441 H yang dikeluarkan Kementerian Agama, pada hari ke-22 azan magrib, sebagai penanda tibanya waktu berbuka puasa, berkumandang pada pukul 17.47 WIB untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga: Tata Cara dan Manfaat Puasa Daud, Puasa Sunah yang Disukai Allah SWT
1. Waktu azan Magrib dan doa buka puasa di hari ke-22 Ramadan 1441 H
Sebelum berbuka puasa, dianjurkan untuk membaca doa terlebih dahulu. Berikut doa berbuka puasa:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."
Artinya: Ya Allah karena-Mu, dengan-Mu aku beriman, dan hanya kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka, atas segala rahmat-Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.
2. Doa khusus hari ke-22 puasa Ramadan
Editor’s picks
Di hari ke-22 puasa Ramadan, ada doa khusus yang dianjurkan untuk kita baca. Doa ini untuk meminta keridaan Allah SWT dan agar dijauhkan dari godaan setan.
Berikut doanya:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ دَلِيْلاً وَ لاَ تَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ عَلَيَّ سَبِيْلاً وَ اجْعَلِ الْجَنَّةَ لِيْ مَنْزِلاً وَ
مَقِيْلاً يَا قَاضِيَ حَوَائِجِ الطَّالِبِيْنَ
Allâhummaj 'al lî fîhi ilâ mardhâtika dalîlan wa lâ taj'al lisysyaithâni fîhi 'alayya sabîlan waj'alil jannata lî manzilan wa maqîlan yâ qâdhiya hawâijal muhtâjîn.
Artinya :
Ya Allah, tuntunlah aku di bulan yang mulia ini untuk mendapat keridaan-Mu. Dan janganlah adakan celah bagi setan untuk menggodaku. Jadikan surga sebagai tempat tinggal dan bernaungku, Wahai yang memenuhi hajat orang-orang yang meminta.
3. Menangis tidak dapat membatalkan puasa
Selalu menjadi pertanyaan, apakah menangis dapat membatalkan puasa? Dikutip dari nu.or.id, menangis tidak termasuk dari yang dapat membatalkan puasa. Hal ini bisa kita lihat dalam kitab Matnu Abi Syuja’:
“Yang membatalkan puasa ada sepuluh hal, yakni (1) sesuatu yang sampai pada rongga bagian dalam tubuh (jauf) atau kepala, (2) mengobati dengan memasukkan sesuatu pada salah satu dari dua jalan (qubul dan dubur), (3) muntah secara sengaja, (4) melakukan hubungan seksual secara sengaja pada alat kelamin, (5) keluarnya mani sebab bersentuhan kulit, (6) haid, (7) nifas, (8) gila, (9) pingsan di seluruh hari, dan (10) murtad,” (Syekh Abi Syuja’, Matnu Abi Syuja’, hal. 127).
menangis tidak membatalkan puasa karena mata tidak termasuk bagian dari jauf, serta dalam mata tidak ada saluran yang mengarahkan benda menuju tenggorokan.
Baca Juga: Selain Puasa Ramadan, Ini 11 Puasa Lainnya dalam Islam