Waktu Azan Magrib dan Doa Khusus di Hari ke-6 Ramadan 1441 H
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Puasa Ramadan memasuki hari keenam. Setelah mengerjakan berbagai amalan dan ibadah sepanjang hari sambil berpuasa, kini di pengujung hari apa lagi yang ditunggu-tunggu kalau bukan azan magrib.
Di hari keenam puasa Ramadan ini, Rabu (29/4), azan Magrib yang menjadi penanda waktu berbuka puasa berkumandang pada pukul 17.50 WIB untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Hal ini berdasarkan Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadan 2020/1441 H yang dikeluarkan Kementerian Agama.
Baca Juga: 8 Saran WHO soal Ramadan di Tengah COVID-19, Bolehkah Pasien Puasa?
1. Doa buka puasa di hari keenam Ramadan 1441 H
Untuk menyempurnakan ibadah puasa, sebelum minum atau menyantap hidangan berbuka terlebih dulu kita membaca doa buka puasa.
Berikut doanya:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."
Artinya: "Ya Allah karena-Mu, dengan-Mu aku beriman, dan hanya kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka, atas segala rahmat-Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih"
2. Doa puasa hari keenam Ramadan agar dijauhkan dari perbuatan maksiat
Editor’s picks
Di hari ke-6 puasa Ramadan, terdapat doa khusus yang memiliki keutamaan dan pahala yang sangat banyak. Doa ini antara lain agar dijauhkan dari perbuatan maksiat
Berikut doanya:
اَللَّهُمَّ لاَ تَخْذُلْنِيْ فِيْهِ لِتَعَرُّضِ مَعْصِيَتِكَ وَ لاَ تَضْرِبْنِيْ بِسِيَاطِ نَقِمَتِكَ وَ زَحْزِحْنِيْ فِيْهِ مِنْ مُوْجِبَاتِ
سَخَطِكَ بِمَنِّكَ وَ أَيَادِيْكَ يَا مُنْتَهَى رَغْبَةِ الرَّاغِبِيْنَ
Allâhumma lâ takhdzulnî fîhi lita’arrudhi ma’shiyatika wa lâ tadhribnî bisiyâthi naqimatika wa zahzihnî fîhi min mûjibâti sakhatika bimannika wa ayâdîka yâ muntahâ raghbatirrâghibîn.
Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau hinakan aku di bulan ini karena perbuatan maksiatku terhadap-Mu, dan janganlah Engkau cambuk aku dengan cambuk balasan-Mu. Jauhkanlah aku dari hal-hal yang dapat menyebabkan kemurkaan-Mu, dengan kelembutan dan ketinggian rahmat-Mu, wahai pegangan terakhir orang-orang yang berkeinginan."
2. Hukum tidurnya orang berpuasa adalah ibadah
Tidur selalu identik dengan kemalasan, ternyata terdapat salah satu hadis Ramadan yang mengatakan, tidur orang yang berpuasa adalah ibadah. Berikut hadisnya seperti dikutip dari nu.or.id.
“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.” (HR Baihaqi).
Tidur akan bernilai ibadah jika digunakan untuk mempersiapkan hal-hal yang bernuansa ibadah, seperti untuk mempersiapkan fisik dalam menjalankan ibadah. Namun, hadis ini tidak berlaku jika seseorang mengotori puasanya dengan melakukan perbuatan maksiat.