DPRD DKI Jakarta Pertanyakan Soal Keuntungan Formula E
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakata, IDN Times - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, mempertanyakan keuntungan dari gelaran Formula E. Dia juga mencecar PT Jakpro untuk terbuka soal untung-rugi yang diperoleh dari proyek ini.
Hal tersebut disampaikan Prasetyo Edi dalam rapat Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta, Rabu (2/11/2022).
"Apakah Formula E ini untung atau tidak? Tolong dijawab," kata Prasetyo dikutip ANTARA, Kamis (3/11/2022).
1. JakPro harus membeberkan laporan keuangan
Prasetyo mengaku, dirinya paham betul tentang perencanaan hingga prospek keuntungan yang diperoleh penyelenggara balapan internasional. Tak pelak, dia mendesak PT Jakpro membeberkan audit laporan keuangan Formula E, sebagai bukti klaim terkait keuntungan dan bentuk pertanggungjawaban.
"Saya tahu itu dunia saya. Apa itu kejuaraan Formula E? MotoGP? Atau Formula 1? Ada laporannya, ada pertanggungjawaban-nya. Dan pertanggungjawaban bapak yang harus dipenuhi juga mengenai ticketing. Hari ini kita tidak tahu untung atau tidak. Ini untungnya mana? Tolong dijawab," kata dia.
Baca Juga: Jakpro Belum Bayar Sewa Lahan Sirkuit Formula E?
2. Gelaran Formula E dipindah ke Ancol
Menurut Prasetyo, kejanggalan klaim keuntungan gelaran Formula E ini sudah terjadi semenjak perubahan lokasi sirkuit. Awalnya berada di tengah kota dengan menawarkan tontonan balap dari hotel yang ada, ternyata balapan harus dipindahkan ke Ancol.
"Padahal kan jualannya adalah orang bisa lihat dari hotel, eh ternyata kan dipindah tapi juga banyak undangannya, dari mana-mana. Proyek rugi ini, terus terang saja," katanya.
Kata dia juga kawasan Monumen Nasional (Monas) sendiri telah dilakukan penataan mulai dari penebangan pohonnya hingga pembangunan Plaza di bagian jalan Medan Merdeka Selatan.
3. Laporan keuangan Formula E sedang diaudit BPK
Prasetyo berharap PT Jakpro menyampaikan laporan keuangan yang sejujur-jujurnya. Sebab, dia mengeluh harus terus memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dugaan korupsi Formula E.
"Harus jujur, Pak. Saya capek dipanggil KPK. Ini masuk ranah KPK," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto mengatakan, saat ini laporan keuangan gelaran Formula E sedang diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Proses ini ditargetkan selesai pada bulan depan.
"Untuk laporan saat ini sedang dilakukan audit BPK, Mungkin selesai dalam waktu satu bulan ke depan," kata Widi.
Baca Juga: Audit Formula E Tak Kunjung Terlaksana, Jakpro Baru Tunjuk Pekan Ini