Perayaan Satu Abad NU, Gus Yahya: NU Perlu Wujud Digdaya

Selama ini NU masih berdaya belum berdigdaya

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya mengungkapkan alasan pihaknya menggunakan tema 'Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru' dalam perayaan satu abad NU.

Ia mengatakan, kedigdayaan yang dimaksud NU adalah kemampuan secara terencana, tertata, dan menyeimbangkan sesuatu yang bermakna bagi masyarakat. Sebab, menurutnya selama ini NU baru sampai pada tahap berdaya saja.

"Maka saya katakan, ke depan NU ini perlu wujud digdaya, karena selama ini NU itu baru berdaya. Berdaya, artinya tetap bisa lanjut, survive," kata Gus Yahya saat wawancara khusus dengan Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis, Rabu (31/1/2023).

Baca Juga: Jelang Satu Abad NU, PBNU Minta Seluruh Pengurus Istigasah 9 Hari

1. Belum ada organisasi yang sama dengan NU

Perayaan Satu Abad NU, Gus Yahya: NU Perlu Wujud DigdayaKetua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf di Gedung PBNU, Rabu (1/2/2023). (IDN Times/Rivera Jesica)

Sementara itu, kebangkitan baru, kata dia, menunjukkan sebuah kebangkitan dari ulama NU. Menurut Gus Yahya, belum ada organisasi ulama yang serupa dengan NU. Oleh karena itu, ia ingin NU lebih mengembangkan kontribusinya menuju abad kedua.

"Nah, sekarang masuk abad kedua ini, kita butuh kebangkitan baru untuk mengembangkan kemampuan kontribusi secara Islam," ujar dia.

Baca Juga: PBNU Akan Gelar Muktamar Internasional, Undang 300 Ulama Sedunia

2. NU harus mengetahui arah tujuan yang jelas untuk digdaya pada era digital

Perayaan Satu Abad NU, Gus Yahya: NU Perlu Wujud Digdaya

Gus Yahya menjelaskan, cara digdaya NU pada era digital adalah melakukan konsolidasi dengan berbagai macam material NU, seperti lembaga pendidikan, pesantren, dan pusat.

"Kedua, harus ada arah yang jelas kita ini mau ke mana, mau menimbang apa? Kemudian dengan memperhatikan konteks realitas yang kita hadapi, kita harus merumuskan strategi yang valid," kata dia.

Baca Juga: PBNU: Jangan Jadikan Tokoh Agama sebagai Juru Kampanye

3. NU membangun strategi relevan dengan generasi Z dan milenial

Perayaan Satu Abad NU, Gus Yahya: NU Perlu Wujud DigdayaNU Online

Kedua hal tersebut, kata Gus Yahya, bertujuan untuk mengirimkan dan mewujudkan sasaran-sasaran yang ditentukan NU. Ia mengatakan, konteks realitas tersebut berkaitan dengan peta demografis masyarakat.

Gus Yahya menyebut, secara demografis, generasi Z dan milenial melebihi angka 50 persen.

"Maka tidak ada pilihan lain selain membangun strategi yang relevan dengan dominasi generasi," ujarnya.

Baca Juga: PDIP Jatim Undang Eks Ketum PBNU ke Kantor, Apa Maksudnya?

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya