Waspada Hujan Lebat di Maluku dan Papua Barat Akibat Bibit Siklon 94W

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC), memantau bibit siklon tropis 94W yang berdampak menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan disertai angin kencang. Dampak tersebut berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Maluku dan Papua Barat.
"Kelembapan udara terpantau cukup tinggi sekitar 70-90 persen dari lapisan bawah hingga menengah," ujar Deputi BMKG, Guswanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/10/2022).
Baca Juga: BMKG Beri Alarm Peningkatan Angin dan Gelombang Tinggi di Lampung
1. Bibit siklon tropis 94W terpantau di Samudera Pasifik Barat sebelah utara Papua
Guswanto mengatakan, bibit tersebut terpantau di Samudera Pasifik Barat sebelah utara Papua, tepatnya di antara 8.9 Lintang Utara dan 139.9 Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 20 knots dan tekanan udara minimum 1005.3 mb.
Menurut pantauan citra satelit cuaca Himawari-8 kanal Enhanced IR, ditemukan peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup signifikan. Terutama, di sebelah timur dan tenggara sistem dalam 6 jam terakhir, sebelum pukul 07.00 WIB, Sabtu.
"Pantauan citra satelit cuaca Himawari-8 kanal Enhanced IR menunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup signifikan terutama di sebelah timur dan tenggara sistem dalam 6 jam terakhir," ujar Guswanto.
Baca Juga: Siklon Tropis NALGAE, BMKG: Waspada Angin Kencang di Kalimantan Timur!
2. Bibit 94W dalam kategori rendah
Editor’s picks
Guswanto menuturkan, potensi bibit 94W untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.
Hal itu mengingat propagasi sistemnya merujuk ke arah barat dan barat daya dengan sher vertikal lebih besar dari 15 knot.
"Potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan, berada dalam kategori rendah," kata dia.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Lampung, Air Laut Pasang Sampai 31 Oktober
3. Ada potensi peningkatan kecepatan angin
Berdasarkan prediksi model Numerical Weather Prediction (NWP), BMKG juga melihat adanya peningkatan kecepatan angin dalam 72 jam kedepan skala global.
"Berdasarkan prediksi Model NWP 72 jam ke depan skala global, terlihat adanya potensi peningkatan kecepatan angin," ucap dia.
Baca Juga: BMKG Waspadai Banjir Rob Jakarta Imbas Hujan Ekstrem 15-21 Oktober