Luhut Mengaku Tak Punya Uang untuk Terlibat dalam "Panama Papers"

Saat Mayfair didirikan, Luhut belum punya uang. Sekarang?

Heboh namanya dikaitkan dengan skandal pajak Panama Papers, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara. Dia mengklaim tidak tahu menahu tentang Mayfair International Ltd., sebuah perusahaan offshore yang tercantum dalam Panama Papers. Dalam dokumen tersebut, disebutkan nama Luhut sebagai direktur.

Dia menyangkal dokumen tersebut. Alasannya, pada tahun 2006 dia masih belum punya uang untuk membuka perusahaan di luar negeri. Jadi untuk apa dia membuka perusahaan kalau uangnya saja tidak ada.

Luhut Mengaku Tak Punya Uang untuk Terlibat dalam Panama PapersSumber Gambar: bbc.com/indonesia

Dilansir dari Tempo.co, (26/4), nama Luhut tercantum pada dokumen Panama Papers sebagai direktur Mayfair International Ltd. yang didirikan pada 29 Juni 2006. Perusahaan ini beralamatkan di Seychelles, negara kepulauan di Samudera Hindia, bekas jajahan Inggris.

Dinyatakan bahwa Mayfair ini dimiliki oleh dua anak perusahaan. Mereka adalah PT Persada Inti Energi dan PT Buana Inti Energi. Kedua perusahaan ini diduga memiliki hubungan dengan perusahaan milik Luhut, PT Toba Bara Sejahtra Tbk.

Baca Juga: Setelah Dimarahi Ahok, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi Mengundurkan Diri.

Luhut Mengaku Tak Punya Uang untuk Terlibat dalam Panama PapersSumber gambar: thenextweb.com

Sangkalan lain yang dilontarkan Luhut adalah ada pihak lain yang menggunakan namanya untuk membuat Mayfair. Pasalnya untuk bisa membuat perusahaan seperti itu, tidak diperlukan tanda tangan dirinya. Selain itu alamat yang tertera dalam dokumen yang menjadi skandal dunia juga tidak tepat. Di sana, alamat rumahnya dituliskan di Mega Kuningan 11, padahal dia tidak tinggal di sana.

Apakah Luhut akan mentuntut balik Mayfair?

Luhut Mengaku Tak Punya Uang untuk Terlibat dalam Panama PapersSumber Gambar: tempo.co

Luhut masih belum bisa mengonfirmasi lebih lanjut mengenai hal ini. Luhut juga mengonfirmasi bahwa semua kekayaan yang dimiliki telah dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara secara transparan. Hal tersebut juga telah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Data dari Panama Papers menyebutkan sejumlah orang yang menyalahi aturan pajak. Akan tetapi, Luhut mengatakan bahwa sejak tahun 2010 sampai 2015, dia sudah menyetorkan lebih dari 300 juta dolar pajak dan royalti ke kas negara.

Presiden Jokowi memanggil Luhut ke Istana Negara. 

Luhut Mengaku Tak Punya Uang untuk Terlibat dalam Panama PapersSumber gambar: kompas.com

Terkait berita mengenai Panama Papers yang menyangkutkan nama Luhut, Presiden Jokowi langsung memanggil Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan ini ke Istana pada hari Senin 25 April 2016. Akan tetapi Luhut merahasiakan tanggapan Presiden terkait hal tersebut. Namun Luhut percaya diri laporannya kepada presiden tidak akan menuai permasalahan.

Luhut keluar dari pintu belakang Istana dan langsung berlari kecil ke arah mobil untuk menghindari wawancara wartawan. Luhut sempat meladeni beberapa pertanyaan wartawan. Namun akhirnya dia pergi dan masuk ke mobilnya.

Baca Juga: Tolikara Papua Membara Lagi, 2 Orang Tewas dan 95 Rumah Dibakar.

Topik:

Berita Terkini Lainnya