Jawaban Luhut Pandjaitan Saat Sidang Membuat MKD Mati Kutu

Kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden yang dilakukan oleh Setya Novanto masih terus berlajut. Sebelumnya, Sudirman Said dan Maroef Sjamsoeddin telah diselidiki dalam sidang terbuka. Lalu selanjutnya Setya Novanto diselidiki dalam sidang tertutup. Baru-baru ini, sidang dilanjutkan untuk menyelidiki Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan. Bagaimanakah hasil sidang yang berlangsung kemarin ini?

Luhut tampil dengan tenang dalam menghadapi persidangan di hadapan Mahkamah Kehormahatan Dewan (MKD). Jawaban yang disampaikan dilakukan dengan intonasi yang ringkas, tegas, dan padat. Pria yang sudah sangat berpengalaman dalam dunia militer dan politik ini tampak meyakinkan menghadapi MKD. Berikut adalah jawaban Luhut dalam menghadapi pertanyaan dari anggota MKD.

Pertanyaan mengenai komunikasi Presiden Jokowi dengan Luhut.

Dalam menjawab pertanyaan ini, Luhut menjawab secara normatif. Dia mengatakan bahwa selama ini tidak sekalipun membicarakan Freeport secara spesifik dengan Presiden Jokowi. Isu-isu yang dibahasnya antara lain hanyalah sebatas penyerapan anggaran, terorisme dan narkoba. Dia juga tidak ambil pusing kasus pencatutan nama Presiden yang nampak heboh ini.

Pertanyaan mengenai memo yang diberikan Luhut kepada Presiden Jokowi terkait perpanjangan kontrak Freeport.

MKD mengajukan pertanyaan terkait apa yang dilaporkan Luhut kepada Presiden dalam bentuk memo tersebut berbeda dengan yang dilakukan oleh Menteri ESDM. Luhut dengan tenang meminta MKD untuk bertanya kepada Menteri ESDM.

Namanya disebut 66 kali dalam rekaman.

Mengenai namanya yang disebut sebanyak 66 kali dalam rekaman, Luhut lebih memilih untuk tidak ambil pusing dengan hal tersebut. Dia lebih banyak menjawab dengan kata “tidak tahu” soal penyebutan nama tersebut.

Hubungan antara Luhut dengan Riza Chalid.

Luhut ditanyai oleh MKD apakah dia kenal dengan Pengusaha Riza Chalid? Luhut menjawab dia mengenalnya. Namun, saat ditanya apakah dia memiliki hubungan bisnis dengan Riza, dia membantah hal tersebut. Namun, Luhut tak menjelaskan bagaimana awal pertemuannya dengan pengusaha terkenal itu.

Luhut sebagai pihak penjamin.

MKD bertanya kepada Luhut apakah dia menjadi pihak yang menjamin. Luhut mengatakan tidak tahu dengan hal tersebut. Saat ditanya lebih lanjut, Luhut meminta kepada MKD untuk bertanya lebih lengkapnya kepada Riza Chalid. Dia berdalih tidak ada waktu memikirkan hal begitu karena dia saat ini fokus dengan masalah narkoba dan terorisme.

Cara yang diterapkan Luhut ini terbukti efektif membuat anggota MKD mati kutu dalam menggali informasi. Anggota MKD dari Fraksi PAN, Ahmad Bakri membombardir Luhut dengan berbagai pertanyaan terkait pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden dalam negosiasi perpanjangan kontrak Freeport. Namun, terbukti Luhut bisa melewati sidang ini dengan kepala dingin tanpa terbawa emosi.