Survei Ramadan: Menahan Marah Lebih Sulit daripada Menahan Lapar

Setuju, gak?

Menahan lapar dan haus selama sekitar 13 jam adalah hal yang harus dilakukan umat Islam selama bulan puasa. Namun yang paling utama di bulan suci Ramadan adalah fokus pada meningkatkan disiplin dalam beribadah serta mengontrol diri.

Banyak sekali tantangan yang mesti dihadapi umat Islam di Indonesia, antara lain cuaca tropis yang panas dan terik, perjalanan macet di kota-kota besar, berdesak-desakan di transportasi umum, dan juga bagaikan cobaan untuk ibadah puasa umat Islam di Indonesia.

Survei Ramadan: Menahan Marah Lebih Sulit daripada Menahan Lapargiphy.com

Atas segala tantangan tersebut ternyata sebagian orang Indonesia mengaku lebih sulit menahan marah daripada lapar dan haus saat menjalankan ibadah puasa. Fakta ini diketahui berdasarkan hasil survei 9APPS, sebuah toko aplikasi dan game gratis di Android, kepada 8.084 pengguna mobile internet di Indonesia.

Hasil survey menyebutkan banyak orang tidak kuat menahan amarah.

Survei Ramadan: Menahan Marah Lebih Sulit daripada Menahan Laparkompas.com

Sebanyak 35 persen dari 8.084 responden menyebut bahwa tantangan terbesar adalah menahan diri agar tetap tenang dan tidak terpancing amarahnya saat berhadapan dengan orang yang menjengkelkan.

Sementara itu, tantangan terbesar yang kedua bagi 34 persen dari responden adalah untuk beraktivitas penuh di siang hari saat tubuh terasa lemah dan ngantuk karena tidak makan dan minum. Lalu menahan makan dan minum menjadi tantangan terbesar bagi 11 persen responden.

Baca Juga: Guru Ini Disidang Karena Diduga Cubit Muridnya, Seperti Inikah "Balasan" untuk Pendidik?

Survei Ramadan: Menahan Marah Lebih Sulit daripada Menahan Laparkompas.com

Mengapa menahan amarah jadi tantangan terberat bagi sebagian besar responden? Hal ini dikarenakan jalanan yang macet. Ini dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di kota besar, khususnya Jakarta.

Sebanyak 56 persen responden mengaku, terjebak dalam kemacetan saat menuju rumah. Padahal mereka sudah menanti momen berbuka puasa dengan keluarga. Ini adalah momen di mana responden mesti mengontrol diri untuk tetap tenang dan tidak terpancing untuk marah.

Lalu bagaimana caranya menahan godaan di bulan puasa?

Survei Ramadan: Menahan Marah Lebih Sulit daripada Menahan Laparscentuals.ca

Bulan puasa memang bulan penuh cobaan. Bukan hanya belajar menahan lapar dan haus saja, tapi juga belajar menahan emosi agar tidak berujung pada batalnya puasa. Sangat disayangkan jika sudah susah payah menahan lapar dan haus seharian tiba-tiba batal lantaran cepat marah.

Menahan emosi di bulan Ramadan memang terlihat lebih sulit dibandingkan dengan hari lain. Karena di bulan penuh berkah ini sepertinya emosi kita benar-benar diuji. Inilah ujian yang sebenarnya. Kalau kita bisa lolos ujian emosi, niscaya di bulan lain kita bisa lebih bisa mengontrolnya.

Terkadang masalah sekecil apapun bisa menjadi besar jika ditanggapi dengan pikiran pendek. Namun terkadang, kita tidak bisa menyalahkan orang yang emosional tersebut saja. Pasalnya orang yang menyebabkan orang lain gampang emosi juga turut bertanggung jawab. Orang-orang seperti inilah yang menjadi biang kerok dan setan berwujud manusia yang menggoda puasa orang lain.

Survei Ramadan: Menahan Marah Lebih Sulit daripada Menahan Lapartumblr.com

Mereka akan bersorak sorai senang jika ada orang yang terpancing emosinya. Namun mereka juga akan kesal sendiri jika provokasinya tidak ditanggapi. Apabila orang-orang seperti itu datang dengan mudah mengeluarkan kata-kata menyakitkan, maka kita disarankan untuk cepat-cepat memohon ampun kepada Tuhan dan menjauhi orang semacam itu.

Jika kamu cukup kreatif, kamu juga bisa membantahnya dan membuatnya mati gaya. Namun yang diutamakan adalah kita harus mengalah. Mengalah bukan berarti kalah, bukan?

Baca Juga: LPAI Minta Video "Lelaki Kardus" Dihapus, Seperti Apa Sih Videonya?

Topik:

Berita Terkini Lainnya