Hendak Salat Jum’at, Pemuda Ini Tewas dalam Kondisi Sujud

Baru berulang tahun sehari sebelumnya

Warga Surabaya digegerkan dengan penemuan jenazah seorang pemuda Jumat, (25/8), kemarin. Belakangan diketahui bahwa pemuda bernama Ayub Al Farizi, (17) ini tewas setelah tembok beton sebuah gudang roboh menimpa tubuhnya. Tragisnya, kejadian itu terjadi justru saat dia akan melaksanakan salat Jumat. Yang lebih menjadi perhatian warga adalah posisi meninggalnya. Ayub meregang nyawa dalam posisi sujud. Di sekitar tubuhnya, nampak reruntuhan batu bata yang berserakan.

Hendak Salat Jum’at, Pemuda Ini Tewas dalam Kondisi Sujudtribunnews.com

Aiptu Dwi, Anggota Polsek Semampir, membenarkan adanya peristiwa ini. Dia mengatakan bahwa tembok yang runtuh yang menimpa Ayub berasal dari sebuah gudang kosong. Korban pun telah dievakuasi oleh warga setempat. 

Menurut saksi mata, tembok tersebut rubuh karena tiupan angin kencang.

Hendak Salat Jum’at, Pemuda Ini Tewas dalam Kondisi Sujudtribunnews.com

Menurut informasi dari saksi mata, tiupan angin yang kencang diduga menjadi penyebab runtuhnya tembok gudang tersebut. Selain itu, tembok gudang itu pada dasarnya sudah dalam kondisi rapuh dan bisa roboh kapanpun. Alhasil, korban meninggal seketika dalam kondisi bersujud usai tertimpa tembok setinggi 5 meter dengan lebar sekitar 10 meter itu.

Baca juga: Pria dalam Meme Ini Meninggal Dunia, Kamu Harus Tahu Fakta Tentang Dirinya!

Korban baru saja berulang tahun yang ke-17.

Hendak Salat Jum’at, Pemuda Ini Tewas dalam Kondisi SujudAbidin/suarasurabaya.net

Ayub sendiri diketahui sebagai seorang pelajar kelas 2 SMA Lilwathon Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Surabaya. Dia merupakan warga Wonosari gang KB. Anak kelima dari enam bersaudara pasangan Sunheji dan Mani'atun ini ternyata baru saja merayakan tahunnya yang ke-17, tepatnya pada tanggal 24 Agustus 2017 sehari sebelum dia berpulang.

Tak pelak, meninggalnya Ayub membuat ibundanya, Muni'atun, sangat berduka. Tangis haru sang ibu mewarnai kepergiaan sang anak di rumah duka. Wanita berjilbab ini awalnya tidak percaya saat diberitahu tetangganya tentang nasib sang anak. 

Sebelum meninggal, Muni'atun tidak memiliki firasat akan ditinggal selamanya oleh Ayub. Anaknya bahkan nampak berwajah bersih ketika pamit salat Jumat. Tetapi kakak korban mengakui bahwa semalam dia tidak bisa tidur. Semasa hidupnya, Muni'atun bercerita bahwa Ayub merupakan anak yang rajin.

Baca juga: Bu Patmi, Peserta Cor Kaki Asal Kendeng Meninggal Dunia.

Topik:

Berita Terkini Lainnya