Bermasalah, Proyek Bus Melayang Tiongkok Resmi Ditutup

Proyek besar bernama Transit Explore Bus (TEB) Straddling atau bus yang berjalan melayang di jalan raya asal Tiongkok akhirnya terhenti karena disinyalir akan membuat lalu lintas semakin macet.  Proyek ini gagal menjadi solusi atas kesengsaraan kemacetan lalu lintas di Tiongkok.  Bahkan, proyek ini diprediksi tidak akan berlanjut lagi usai 32 orang dari perusahaan investasi yang mendukung proyek tersebut ditangkap oleh pihak yang berwajib.

Dilansir New York Times, (5/7), bus itu rencananya dibuat untuk melaju diatas trek, namun dengan bodi yang ditinggikan sehingga dua jalur lalu lintas bisa lewat di bawahnya. Sayangnya rencana unik ini dikritik oleh banyak pihak karena biaya pemasangan lintasan dan stasiun yang tidak murah, risiko bahaya terhadap kendaraan dan pejalan kaki dibawahnya, dan faktor-faktor operasional lainnya.

Sebanyak 32 investor proyek ini ditangkap karena melakukan penggalangan dana secara ilegal.

Masalah internal juga mewarnai proyek yang bermasalah ini. Sebanyak 32 investor ditangkap pekan lalu karena dicurigai melakukan penggalangan dana ilegal. Sejumlah media lokal menyatakan bahwa proyek ini hanyalah sekadar penipuan sejak awal. Proyek bus ini dianggap sebagai penipuan investasi, tanpa inovasi yang ilmiah. Sementara itu, tes yang terlanjur dilakukan tidak lebih dari sekadar tipuan untuk menarik investor menyuntikan dana mereka ke proyek ini.

Proyek yang memakan jalur uji dan prototipe setinggi 72 kaki itu akhirnya secara resmi tidak bisa digunakan lagi. Bulan lalu, sejumlah pekerja nampak mulai membongkar jalur sepanjang 330 yard yang terlanjur digunakan sebagai tanda bahwa pemerintah daerah tidak mengizinkan proyek tersebut berlanjut di masa mendatang.

Perusahaan yang terlibat proyek ini harus bertanggung jawab mengembalikan jalan seperi semula.

Proyek bus melayang ini sebetulnya menjanjikan rancangan yang menggiurkan. Pasalnya, bus tersebut digadang-gadang mampu membawa 1.400 penumpang dengan kecepatan tertinggi 60 kilometer per jam.  Namun, proyek tersebut nyatanya hanya mengumpulkan banyak perhatian media tanpa memberi kepastian solusi terhadap jalan raya Tiongkok yang terlanjur super sibuk.

Bahkan perusahaan yang terlanjur mengaplikasikan proyek “setengah jalan” diminta oleh Pemerintah setempat untuk bertanggung jawab mengembalikan jalan raya dalam kondisi semula selambat-lambatnya pada akhir Agustus 2017 nanti.

Baca Juga: Ngilu! Master Kung Fu Ini Tarik Bus Berbobot 13 Ton Pakai Kelaminnya.