Seperti Ini Kecanggungan yang Terjadi Saat Obama Bertemu dengan Putin

Dua pemimpin dengan prinsip yang berbeda...

Apa jadinya jika Presiden Amerika Serikat dan Rusia bertemu? Tak ada tatapan hangat dan senyum bersahabat. Seperti itulah gambaran suasana canggung ketika Barack Obama bertemu dengan Vladimir Putin di sela-sela KTT APEC 2016 di Lima, Peru, Minggu (20/11).

Dikutip dari USA Today, saking tegangnya, dua pemimpin dunia ini bahkan nyaris tidak memandang satu sama lain ketika berjabat tangan. Kecanggungan ini tertangkap kamera setelah Obama dan Putin terlibat dalam pembicaraan singkat tentang konflik Suriah.

Seperti Ini Kecanggungan yang Terjadi Saat Obama Bertemu dengan PutinBrendan Smialowski/AFP/Getty Images via ibtimes.co.uk

Tidak berhenti di situ, dalam sebuah konferensi pers, Obama menyampaikan dia sangat prihatin tentang pertumpahan darah dan kekacauan di Suriah yang dipicu serangan bom konstan oleh militer Suriah dan Rusia. Orang nomor satu di AS itu pun menegaskan Suriah memerlukan gencatan senjata dan transisi politik.

Seperti Ini Kecanggungan yang Terjadi Saat Obama Bertemu dengan PutinKevin Lamarque/Reuters via ANTARA FOTO

Obama pun dengan jujur, hati-hati dan sopan menuturkan dengan jelas tentang perbedaan yang dimiliki antara dirinya dan Putin soal kebijakan terhadap Suriah. Kemudian, dalam konferensi pers terpisah, Putin mengucapkan terima kasih atas kerjasama selama delapan tahun di bawah kepemimpinan Obama.

Keduanya kecewa karena pembicaraanya tidak berujung pada kemajuan.

Seperti Ini Kecanggungan yang Terjadi Saat Obama Bertemu dengan PutinAGENCE FRANCE-PRESSE/Getty Images via wsj.com

Putin mengatakan sangat senang Obama berkunjung ke Rusia. Dia mempersilahkan Obama berkunjung kapan saja dia mau. Namun, Sekretaris Pers Putin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa kedua presiden kecewa menyusul tidak ada kemajuan dalam pembicaraan terkait Ukraina.

Sebelumnya, diberitakan Reuters, Duta Besar Rusia untuk Inggris, Alexander Yakovenko juga mengatakan bahwa negosiasi negaranya dengan Obama atas konflik Suriah menemui jalan buntu.

Di sisi lain dalam waktu dua bulan yang tersisa masa jabatan Obama, dia harus melakukan untuk menemukan resolusi konflik Suriah. Ketegangan tersebut tidak lepas dari sikap Rusia yang lebih memilih untuk melanjutkan dialog dengan pemerintah AS berikutnya, Donald Trump.

Baca Juga: Belanda dan Inggris Tuntut Indonesia Atas Hilangnya Bangkai Kapal Perang Dunia II di Laut Jawa. 

Beberapa waktu lalu, tepatnya setelah Trump diketahui menjadi pemenang pilpres AS, Putin dilaporkan telah menelepon miliarder itu untuk mengucapkan selamat. Namun, tidak hanya sekadar mengucapkan selamat, keduanya juga membahas upaya untuk membasmi ISIS.

Apa pembicaraan antara Trump dan Putin?

Seperti Ini Kecanggungan yang Terjadi Saat Obama Bertemu dengan PutinKevin Lamarque/Reuters via ANTARA FOTO

Dalam kesempatan yang sama, Putin dan Trump juga sepakat bahwa hubungan bilateral antar dua negara selama ini berjalan dengan "sangat tidak memuaskan". Selama ini, Obama dan Putin memiliki hubungan yang kurang akur. Pekan lalu saja, Presiden Obama telah memperingatkan Putin tentang konsekuensi dari serangan siber Moskwa yang disebutnya telah berusaha memengaruhi pilpres AS.

Selain itu, Obama juga mendesak Putin untuk membantu pelaksanaan perjanjian damai Minsk melalui jalinan kerjasama dengan Perancis, Jerman, Ukraina dan AS demi menghentikan konflik di Donbass, Ukraina.

Berbeda dengan Obama, Trump justru menunjukkan sikap sebaliknya. Dia tidak menutupi usahanya untuk membangun hubungan baik dengan Putin. Hal tersebut tampak melalui sejumlah pujiannya terhadap orang nomor satu di Rusia itu.

Baca Juga: Di India, Kehadiran Coldplay Justru dapat Protes Keras. 

Topik:

Berita Terkini Lainnya